Pada awalnya, teknik pembuangan tinja hanya diupayakan agar dilakukan di tempat yang agak tersembunyi dari pandangan orang lain. Namun, dewasa ini, teknik
pembuangan tinja sudah berkembang sangat pesat, sudah mempertimbangkan serta mengarah pada pemenuhan berbagai keinginan berikut Suparmin, 2002:
1. Sedapat mungkin pembuangan tinja dilakukan orang dengan tenang, tanpa
mengganggu privasinya. 2.
Sedapat mungkin pembuangan tinja dilakukan orang dengan nyaman dalam posisi dan suasana yang disukainya.
3. Sedapat mungkin pembuangan tinja dapat dilakukan oleh orang yang sedang
menderita penyakit saluran pencernaan dengan tidak menimbulkan resiko bahaya penularan bagi orang lain.
4. Sedapat mungkin pembuangan tinja dilakukan orang dengan semaksimal
mungkin memperoleh manfaat dari tinja yang dibuang, yang dapat diproses menjadi kompos atau gas bio.
5. Sedapat mungkin pembuangan tinja dilakukan orang di berbagai daerah dengan
teknik yang sesuai dengan kondisi setempat.
2.4.2.3.1. Pengertian Jamban
Jamban adalah suatu bangunan yang digunakan untuk membuang dan mengumpulkan kotoran manusia dalam suatu tempat tertentu, sehingga kotoran
tersebut tidak menjadi penyebab penyakit dan mengotori lingkungan pemukiman Depkes RI, 1995.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jamban berfungsi sebagai pengisolasi tinja dari lingkungan. Jamban yang baik dan memenuhi syarat kesehatan akan menjamin beberapa hal, yaitu:
a. Melindungi kesehatan masyarakat dari penyakit,
b. Melindungi dari gangguan estetika, bau dan penggunaan sarana yang aman,
c. Bukan tempat berkembangbiakan serangga sebagai vektor penyakit,
d. Melindungi pencemaran pada penyediaan air bersih dan lingkungan.
Jamban hendaknya selalu dijaga dan dipelihara dengan baik. Adapun cara pemeliharaan yang baik menurut Depkes RI, 2004 adalah sebagai berikut:
a. Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan kering,
b. Di sekeliling jamban tidak ada genangan air,
c. Tidak ada sampah berserakan,
d. Rumah jamban dalam keadaan baik,
e. Lantai selalu bersih dan tidak ada kotoran yang terlihat,
f. Lalat, tikus dan kecoa tidak ada,
g. Tersedia alat pembersih,
h. Bila ada yang rusak segera diperbaiki.
Selain itu ditambahkan juga pemeliharaan jamban dapat dilakukan dengan : 1.
Air selalu tersedia di dalam bak atau ember, 2.
Sehabis digunakan lantai dan lubang jongkok harus disiram bersih agar tidak bau dan mengundang lalat,
3. Lantai jamban diusahakan selalu bersih dan tidak licin, sehingga tidak
membahayakan pemakai, 4.
Tidak memasukkan bahan kimia dan detergen pada lubang jamban,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5. Tidak ada aliran masuk kedalam jamban selain untuk membilas tinja.
Jamban yang sehat adalah fasilitas pembuangan tinja yang efektif untuk memutus mata rantai penularan penyakit Depkes, 2008
Persyaratan jamban dan urinoir terminal Chandra, 2007: 1.
Digunakan jamban tipe leher angsa. 2.
Jamban untuk pria harus terpisah dengan jamban untuk wanita. 3.
Urinoir bersih, tidak berbau, dan memiliki air pembersih yang memadai. 4.
Terminal dengan kapasitas minimal 250 pengunjung harus memiliki 1 urinoir. 5.
Jika pengunjung meningkat menjadi 500 orang , ditambah 1 urinoir.
2.4.2.4. Pembuangan Air Hujan dan Air Kotor Air Limbah