b. Selama dua jam pasca-pemberian pangan uji, sampel darah sebanyak 50 μL –
finger-prick capillary blood samples method – diambil setiap 15 menit pada jam
pertama, kemudian 30 menit pada jam kedua yaitu berturut-turut pada menit ke 0 sebelum pemberian, 15, 30, 45, 60, 90, dan 120 untuk diukur kadar
glukosanya. Kadar glukosa dapat diukur dengan metode glucose oxidase peroxidase reagent.
c. Pada waktu yang berlainan minimal 3 hari setelah perlakuan pertama, hal yang
sama dilakukan dengan memberikan pangan acuan 50 g glukosa murni atau white bread kepada relawan.
d. Kadar gula darah pada setiap waktu pengambilan sampel ditebar pada dua
sumbu waktu x dan kadar glukosa darah y. e.
Indeks glikemik ditentukan dengan cara membandingkan luas daerah di bawah kurva antara pangan yang diukur indeks glikemiknya dengan pangan acuan.
2.2 Jagung Manis
Jagung manis sweet corn merupakan komoditas palawija dan termasuk dalam keluarga famili rumput-rumputan Gramineae genus Zea dan spesies Zea
mays saccharata. Ciri-ciri yang dimiliki jagung manis berupa endosperm berwarna bening, kulit biji tipis, kandungan pati sedikit, pada waktu masak biji akan berkerut
Koswara , 2009 dalam Harianja, 2015. Jagung manis tergolong tanaman monokotil yang berumah satu monoecious
yang artinya, benang sari tassel dan putik tongkol terletak pada bunga yang berbeda, tetapi dalam satu tanaman yang sama. Berdasarkan tipe bunga tersebut,
maka penyerbukannya bersifat menyerbuk silang. Penyerbukan dibantu oleh angin
Universitas Sumatera Utara
dan gaya gravitasi. Penyerbukan juga dapat dipengaruhi oleh suhu dan varietas jagung manis dan dapat berakhir setelah 3
– 10 hari. Rambut tongkol biasanya muncul 1
– 3 hari setelah serbuk sari mulai tersebar dan siap diserbuki ketika keluar dari kelobot Syukur dan Rifianto, 2013.
Menurut Iskandar 2011 dalam Harianja 2015, taksonomi tanaman jagung manis Zea mays saccharata adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae tumbuh-tumbuhan
Divisio : Spermatophyta tumbuhan berbiji
Sub Divisio : Angiospermae berbiji tertutup
Classis : Monocotyledone berkeping satu
Ordo : Graminae rumput-rumputan
Familia : Graminaceae
Genus : Zea
Species : Zea mays saccharata
Koswara 1986 dalam Herianto 2014 menyebutkan bahwa sifat manis pada jagung manis disebabkan oleh gen su-1 sugary, bt-2 britlle ataupun sh-2
shrunken. Gen ini dapat mencegah perubahan gula menjadi pati pada endosperma sehingga jumlah gula yang ada kira-kira dua kali lebih banyak dari jagung biasa.
Pertumbuhan jagung manis yang paling baik yaitu pada musim panas, tetapi sebagian besar areal pengolahan jagung manis berada di daerah yang dingin. Jagung
manis dapat tumbuh hampir di semua tipe tanah dengan pengairan yang baik. Kondisi pH tanah yang paling cocok untuk pertumbuhan jagung manis berkisar 6,0
–
Universitas Sumatera Utara
6,5. Tanaman ini peka terhadap tanah masam dan tidak toleran terhadap embun beku Syukur dan Rifianto, 2013.
Gambar 2.1 Jagung Manis Zea mays saccharata 2.2.1
Kandungan Zat Gizi Jagung Manis
Jagung manis mengandung karbohidrat, lemak, protein, dan beberapa mineral yang bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan zat gizi dalam biji jagung
manis per 100 g dapat dilihat pada tabel 2.1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Kandungan Zat Gizi Jagung Manis setiap 100 g Bahan Zat Gizi
Jumlah
Energi kal 96,0
Protein g 3,5
Lemak g 1,0
Karbohidrat g 22,8
Kalsium mg 3,0
Fosfor mg 111,0
Besi mg 0,7
Vitamin A SI 400,0
Vitamin B mg 0,45
Vitamin C mg 12,0
Air g 4,27
Sumber : Iskandar 2011 dalam Harianja 2015 Nilai IG pada jagung manis dengan standar glukosa diketahui adalah 60
sedang. Sedangkan nilai indeks glikemik jagung manis dengan standar roti putih adalah 86 tinggi Foster-Powell, et al., 2002. Sementara itu, nilai indeks glikemik
jagung manis dengan beberapa pengolahan seperti jagung rebus, tumis dan bakar masing-masing adalah 41.22 rendah, 31.088 rendah dan 55.31 sedang Amalia,
et al., 2011.
2.3 Kacang Hijau