4.4 Pengukuran Indeks Glikemik Bubur Jagung Kacang Hijau
Penelitian ini telah memperoleh izin dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Keperawatan USU pada tanggal 23 Mei 2016 dengan nomor
872VSP2016. Pengukuran indeks glikemik merupakan uji in vivo, karena menggunakan darah manusia sebagai subyek. Menurut Ragnhild et al. 2004 dalam
Prasetyo 2008, penggunaan manusia sebagai subyek dikarenakan metabolisme manusia sangat rumit sehingga sulit untuk ditiru secara in vitro.
4.4.1 Karakteristik Subyek Penelitian
Perekrutan subyek penelitian dilakukan dengan cara sosialisasi kepada beberapa orang kemudian dilakukan wawancara mengenai riwayat kesehatan
individu maupun keluarganya. Setelah wawancara calon subyek memperoleh penjelasan mengenai penelitian yang akan dilakukan. Selanjutnya, tanpa ada
paksaan, calon subyek yang bersedia menjadi subyek penelitian menandatangani informed consent.
Subyek dalam penelitian ini terdiri dari delapan orang perempuan dengan status kesehatan normal sehat. Sehat yang dimaksudkan dalam penelitian ini
adalah subyek memiliki status gizi baik IMT normal 18,5 –24,9 kgm
2
. Subyek tidak memiliki riwayat DM, tidak sedang dalam masa pengobatan, tidak sedang
menjalani diet yang ketat, dan tidak dalam pengaruh obat narkotika dan minuman beralkohol. Karakteristik subyek dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel
berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Karakteristik Subyek Penelitian Subyek
Umur Tahun
Berat Badan
kg Tinggi
Badan
cm IMT
kgm
2
Kategori
1 23
54 157
21,91 Normal
2 22
48 150
21,33 Normal
3 22
47 150
20,89 Normal
4 22
53 157
21,5 Normal
5 21
49 154
20,66 Normal
6 22
48 145
22,83 Normal
7 22
48 158
19,23 Normal
8 22
45 154
18,97 Normal
Rata-rata 22
49 153,1
20,9
Berdasarkan data karakteristik subyek di atas, diketahui bahwa umur rata- rata subyek adalah 22 tahun. Berat badan rata-rata subyek adalah 49 kg dan tinggi
badan rata-rata subyek adalah 153,1 cm. Semua subyek memiliki status gizi baik IMT Normal dengan rata-rata indeks massa tubuh IMT 20,9 kgm
2
. 4.4.2
Penentuan Jumlah Porsi Pangan Acuan dan Pangan Uji
Pangan yang dikonsumsi oleh subyek penelitian terdiri dari pangan acuan dan pangan uji. Masing-masing pangan yang diberikan setara dengan 50 g
kandungan karbohidrat tersedia available carbohydrate. Jumlah pangan uji yang harus dikonsumsi oleh subyek disajikan pada tabel berikut.
Tabel 4.3 Jumlah Pangan yang Dikonsumsi oleh Subyek Penelitian
Pangan Karbohidrat
Pangan per 100 g bahan
Serat Pangan
bb Karbohidrat
Tersedia bb
Jumlah yang Harus
Dikonsumsi g
Roti Tawar 42,5
2,5 40
125 Bubur Jagung Kacang
Hijau 15,5
0,20 15,3
326,7
Universitas Sumatera Utara
Jumlah karbohidrat tersedia available carbohydrate dihitung dengan menggunakan pendekatan kandungan karbohidrat bb dikurangi kandungan serat
pangan bb Syadiah, 2010 dalam Karimah, 2011. Sedangkan jumlah porsi roti tawar dan bubur jagung kacang hijau yang harus dikonsumsi oleh subyek yang
setara dengan 50 g karbohidrat pada penelitian ini dihitung sebagai berikut.
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, jumlah porsi roti tawar yang mengandung 50 g karbohidrat adalah 125 g dan jumlah porsi bubur jagung kacang
hijau yang mengandung 50 g karbohidrat adalah sebanyak 326,7 g.
4.4.3 Pengukuran Indeks Glikemik