Lokasi dan Waktu Penelitian Definisi Operasional Uji Protein, Metode Mikro-Kjeldahl AOAC, 1995

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi pembuatan bubur jagung kacang hijau, pemberian pangan uji dan pangan acuan serta pengambilan darah subyek untuk dilihat kadar glukosa darahnya dilakukan di Laboratorium Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara dan daerah sekitarnya. Pengujian zat gizi dilakukan di Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2016. Penelitian ini dilakukan dengan 2 perlakuan. Perlakuan pertama yaitu pemberian pangan acuan roti putih kepada subyek penelitian lalu diambil sampel darahnya. Satu minggu selanjutnya, dilakukan perlakuan kedua, yaitu pemberian pangan uji bubur jagung kacang hijau kepada subyek penelitian dan diambil sampel darahnya.

3.3 Subyek dan Obyek Penelitian

3.3.1 Subyek penelitian

Subyek untuk pengukuran indeks glikemik pada penelitian ini ditetapkan dengan memerhatikan beberapa kriteria. Subyek dalam penelitian ini berjumlah delapan orang. Beberapa kriteria yang harus dipenuhi subyek penelitian antara lain: subyek berusia 18 –30 tahun baik pria atau wanita, dalam keadaan sehat, memiliki indeks masa tubuh normal antara 18,5 –24,9 kgm 2 , tidak memiliki riwayat DM, tidak sedang mengalami gangguan pencernaan, tidak sedang menjalani pengobatan, tidak menggunakan obat-obatan terlarang dan tidak meminum minuman beralkohol karena dimungkinkan memiliki efek yang mendalam pada keseimbangan konsentrasi Universitas Sumatera Utara glukosa dalam darah, khususnya saat tubuh dalam keadaan puasa Brouns, et al., 2005, serta bersedia menjadi subyek penelitian. Subyek dalam penelitian ini mendapatkan penjelasan yang rinci mengenai penelitian, yaitu informasi bahwa subyek diharuskan puasa ± 10 jam kecuali air, sampel darah finger-prick capillary blood diambil pada menit ke 0 saat subyek masih puasa dan sebelum diberikan pangan ujiacuan, kemudian subyek mengonsumsi pangan ujiacuan dan sampel darah subyek diambil kembali pada menit ke-15, 30, 45, 60, 90, 120 setelah pemberian pangan ujiacuan. Pengambilan darah dilakukan melalui pembuluh darah kapiler yang terdapat di jari tangan sesuai dengan rekomendasi dari penelitian Brouns, et al. 2005 dengan alasan bahwa sensitivitas pengukuran dengan menggunakan darah kapiler lebih besar dan konsisten daripada menggunakan darah vena. Selama penelitian, subyek mendapatkan pergantian biaya transportasi serta berhak untuk mengundurkan diri dari penelitian. Selain itu, subyek juga diminta untuk menandatangi formulir informed consent sebagai bukti bersedia menjadi subyek penelitian.

3.3.2 Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah bubur campuran jagung manis Zea mays saccharata dan kacang hijau Vigna radiata dengan perbandingan 1:1. Perbandingan tersebut dipilih untuk mengetahui nilai IG pangan campuran dengan jumlah pangan yang sama rata tanpa memerhatikan kandungan kimianya. Jagung manis yang digunakan adalah jagung manis yang masih segar, berwarna kuning muda dan biji-bijinya tersusun rapat dan lengkap. Kacang hijau yang digunakan Universitas Sumatera Utara adalah kacang hijau yang segar, tidak berulat, tidak berjamur, butir-butirnya tidak melekat satu dengan yang lain, dan baunya tidak langu.

3.4 Definisi Operasional

1. Indeks glikemik adalah persentase yang menunjukkan luas area dibawah kurva respons glukosa darah setelah 2 jam terhadap pangan uji bubur campuran jagung manis Zea mays saccharata dan kacang hijau Vigna radiata, dibandingkan dengan luas area dibawah kurva respons glukosa darah setelah 2 jam terhadap pangan acuan roti putih. 2. Bubur adalah makanan lembek dan berair yang dibuat dari jagung manis dan kacang hijau yang dicampur dengan perbandingan 1:1.

3.5 Alat dan Bahan

3.5.1 Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Peralatan membuat bubur jagung kacang hijau seperti pisau, talenan, baskomwadah, sendok, blender, panci, kompor, timbangan dapur digital. 2. Peralatan analisis proksimat seperti desikator, alat destilasi, timbangan analit, tanur listrik, labu erlenmeyer, alat ekstraksi soxhlet, cawan porselin, Labu Kjedahl, dan pipet tetes. 3. Peralatan mengukur glukosa darah berupa glukometer Easy Touch ® GCU , strip analisis glukosa, lancet, jarum, kapas, alkohol 70. Universitas Sumatera Utara

3.5.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Roti tawarroti putih Roti tawarroti putih yang digunakan sebagai pangan acuan, mengandung 50 g karbohidrat. Alasan menggunakan roti tawar sebagai pangan acuan didasari atas kelaziman mengonsumsi roti tawar dibandingkan dengan glukosa murni. Selain itu, roti tawar juga lebih mencerminkan mekanisme fisiologis dan metabolik daripada glukosa murni Miller, et.al., 1997 dalam Siagian, et.al., 2010. Brouns, et.al 2005 juga menyebutkan bahwa dalam beberapa penelitian, glukosa murni memang lebih dianjurkan karena mengandung karbohidrat yang lebih terstandarisasi, namun terkadang subyek akan mengalami mual setelah mengonsumsi glukosa murni yang dilarutkan dalam air pada pagi hari setelah melakukan puasa semalam penuh. 2. Bubur jagung kacang hijau Bubur campuran jagung manis Zea mays saccharata dan kacang hijau Vigna radiata merupakan pangan uji dalam penelitian ini. Komposisi bahan yang digunakan untuk pembuatan bubur jagung kacang hijau, yaitu: air, jagung manis dan kacang hijau perbandingan 1:1 3. Reagen sebagai pereaksi dalam analisis proksimat 4. Sampel darah Universitas Sumatera Utara

3.6 Tahap Penelitian

3.6.1 Proses Pembuatan Bubur Jagung Kacang Hijau

Pada pembuatan bubur jagung kacang hijau, tahap pertama yang dilakukan adalah pencucian jagung manis dan kacang hijau. Selanjutnya, jagung dipipil sehingga diperoleh biji-biji jagung yang terpisah dari tongkolnya kemudian dihaluskan menggunakan blender. Lalu kacang hijau yang sudah bersih terlebih dahulu direbus dengan air hingga mendidih dan tekstur kacang hijau mulai lembek. Kemudian jagung yang sudah dihaluskan dicampur bersama kacang hijau dan diaduk hingga matang, lalu taburkan garam secukupnya ± 1 sdt. Prosedur pembuatan bubur jagung kacang hijau secara lengkap dapat dilihat pada diagram berikut: Gambar 3.1 Proses Pembuatan Bubur Jagung Kacang Hijau 100 g jagung manis yang telah dibersihkan dan dipipil Kacang hijau direbus selama ± 35 menit dengan 500 ml air hingga mengembang. Bubur jagung kacang hijau Direbus hingga matang selama ±10 menit, lalu tambahkan ± 1 sdt garam 100 g kacang hijau yang telah dibersihkan dengan air Dihaluskan menggunakan blender Campurkan jagung manis yang telah dihaluskan ke dalam rebusan Universitas Sumatera Utara

3.6.2 Analisis Kandungan Gizi Bubur Jagung Kacang Hijau

Analisis zat gizi yang dilakukan berupa analisa kadar air, abu, protein dan lemak serta analisa kadar karbohidrat. Analisa proksimat ini dilakukan untuk mengetahui berat bubur jagung kacang hijau yang harus disajikan kepada subyek penelitian setara dengan kandungan 50 g karbohidrat.

a. Uji Protein, Metode Mikro-Kjeldahl AOAC, 1995

Sejumlah kecil sampel 1 –2 g ditimbang dan dimasukkan dalam labu kjeldahl. Kemudian ditambahkan 1,9 g K 2 SO 4 , 40 mg HgO, dan 2 ml H 2 SO 4 . Sampel dididihkan selama 1 –1,5 jam sampai cairan menjadi jernih. Sampel didinginkan dan ditambah sejumlah kecil air secara perlahan-lahan, kemudian didinginkan kembali. Isi tabung dipindahkan ke alat destilasi dan labu dibilas 5 –6 kali dengan 1 –2 ml air. Air cucian dipindahkan ke labu destilasi dan ditambahkan 8 –10 ml larutan NaOH-Na 2 S 2 O 3 . Dibawah kondensator diletakkan erlenmeyer yang berisi 5 ml larutan H 3 BO 3 dan 2 tetes indikator campuran 2 bagian merah metal 0,2 dalam alkohol dan 1 bagian metilen blue 0,2 dalam alkohol diletakkan dibawah kondensor. Ujung tabung kondensor harus terendam dibawah larutan H 3 BO 3 . Isi erlenmeyer diencerkan sampai kira-kira 50 ml, kemudian dititrasi dengan HCl 0.02 N sampai terjadi perubahan warna. Penetapan untuk blanko juga dilakukan dengan cara yang sama. Perhitungan kadar protein dilakukan dengan menggunakan rumus: Kadar N = Kadar protein bb = Universitas Sumatera Utara

b. Uji Lemak, Metode Soxhlet AOAC, 1995