64
bekerja selama seminggu dan akan terobati dengan menerima upah yang menjadi haknya. Dan hari berikutnya, yaitu pada hari pekan, para penenun benar-benar bebas
dari urusan bertenun.
4.5. Modifikasi Kain Tenun
Kegiatan usaha pertenunan di Sipirok, sebagai bagian dari kebudayaan masyarakat Tapanuli Selatan yang dinamis, juga memperlihatkan gerak perubahan
dan penyesuaian dengan tantangan zaman yang sedang berubah. Penggunaan kreatifitas imajinasi dapat diimplementasikan para penenun pada
hasil tenunan menggunakan ATBM. Hal ini tentu tidak dapat digunakan oleh penenun yang menggunakan hasaya dalam memproduksi abit godang dan parompa
sadun, yang sudah mutlak menggunakan motif-motif baku. Oleh karenanya, pengenalan ATBM kepada penenun di Sipirok membuka cakrawala baru dalam
kegiatan usaha pertenunan di Sipirok. Alat tenun ini memang tidak dipergunakan untuk memproduksi abit godang dan parompa sadun, melainkan untuk memproduksi
kain songket, bakal baju, hiasan dinding dan sebagainya. Penggunaan ATBM menghasilkan produk-produk baru yang tidak termasuk
dalam kategori kain adat. Proses pengerjaan juga semakin singkat, karena bahan baku yang digunakan terutama benangnya sudah menggunakan benang polyster dan tidak
perlu dicelup lagi seperti halnya dalam pembuatan abit godang dan parompa sadun. Meski pada kenyataannya motif hias yang dibuat masih banyak menirukan
motif-motif yang terdapat pada kain adat abit godang dan parompa sadun, seperti
Universitas Sumatera Utara
65
motif ragam hias pusuk robung, bunga ros, lus-lus, jojak dan sebagainya. Akan tetapi, kebebasan berkreasi lebih luas bagi para penenun, termasuk dalam hal pemilihan
warna dan penentuan motif ragam hias.
4.6. Diversifikasi Jenis Produksi
Kain tenun yang dihasilkan dengan menggunakan alat ATBM sudah beraneka ragam, seperti kain bakal baju, kain songket, sajadah, gorden dari kain tenun, kemeja
tenun,hiasan dinding dan sebagainya, dengan menggunakan corak khas yang diambil dari motif kain adat. Produk-produk yang demikian banyak dibuat oleh penenun yang
menggunakan ATBM, misalnya yang terdapat di Hutasuhut, Silangge, Pangurabaan dan Baringin. Dibeberapa desa di Sipirok hingga kini masih terdapat beberapa unit
ATMB bantuan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan yang masih produktif, disamping ATBM milik pribadi para toke atau pengusaha kain tenun di
Sipirok.
4.7. Prospek Jaringan Pemasaran Produk