Rumusan Masalah Tujuan dan Manfaat penelitian Tinjauan Pustaka

6 ini merupakan salah satu cara pemerintah daerah Sipirok untuk memperkenalkan dan mempromosikan kain tenun masyarakat Sipirok.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam melakukan suatu penelitian, rumusan masalah menjadi landasan yang sangat penting dari sebuah penelitian karena akan memudahkan peneliti dalam proses pengumpulan data dan analisis data. Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka penelitian ini mencoba melihat perkembangan pertenunan ulos di Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan pada tahun 1980-2006. Penjabaran permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini akan dipandu melalui pertanyaan – pertanyaan utama sebagai berikut: 1. Bagaimana kegiatan bertenun ulos di Sipirok sebelum tahun 1980? 2. Bagaimana perkembangan pertenunan di Sipirok dari tahun 1980 hingga 2006? 3. Bagaimana peran pemerintah daerah dalam perkembangan pertenunan di Sipirok?

1.3 Tujuan dan Manfaat penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka, adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk: 1. Menjelaskan kegiatan bertenun ulos di Sipirok sebelum tahun 1980. 2. Menjelaskan perkembangan pertenunan di Sipirok dari tahun 1980 hingga 2006. Universitas Sumatera Utara 7 3. Menjelaskan peran pemerintah dalam perkembangan pertenunan di Sipirok dari tahun 1980 hingga 2006. Dan adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah 1. Bagi kepentingan ilmu pengetahun, penelitian ini dapat memberikan informasi perkembangan usaha tenun kain dan pengaruhnya terhadap perekonomian masyarakat Sipirok. 2. Bagi masyarakat, terutama masyarakat angkola agar mengetahui tentang hasil budaya daerah asalnya sebagai generasi pewaris dan penerus. 3. Bagi pemerintah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan ke depan untuk pelestarian sekaligus memajukan warisan budaya serta terus mendampingi para penenun hingga mampu mandiri.

1.4 Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini, buku pertama yang menjadi rujukan penulis adalah karya Z. Pangaduan Lubis dan Zulkifli B. Lubis 1998 yang berjudul Sipirok Na Soli Bianglala Kebudayaan Masyarakat Sipirok. Buku ini menjelaskan mengenai kehidupan masyarakat Sipirok dengan keberagaman kebudayaannya. Buku ini sangat membantu penulis dalam memahami bagaimana corak kehidupan masyarakat Sipirok yang mengidentifikasikan diri mereka sebagai Halak Angkolaorang angkola yang menjadi bagian utama dalam penelitian ini. Selanjutnya, terdapat karya dari Ahmad Husin Ritonga,dkk. 1993 yang berjudul Kerajinan Tradisional Abit Godang dan Parompa Sadun Daerah Sumatera Universitas Sumatera Utara 8 Utara. Dalam buku ini, Ahmad Husin, dkk. mencoba untuk menjelaskan secara jelas tentang hasil kerajinan tradisional masyarakat Sipirok yaitu Abit Godang dan Parompa Sadun. Kain tenun Abit Godang dan Parompa Sadun dihasilkan untuk kegiatan upacara adat masyarakat angkola Sipirok seperti upaca perkawinan, kematian, upacara danak tubu, manjagit parompa dan sebagainya. Sebagai bagian dari kegiatan upacara adat masyarakat angkola Sipirok, setiap motif atau corak beserta warna yang terdapat dalam Abit Godang dan Parompa Sadun memiliki makna yang penting dalam adat dan kehidupan masyarakat Sipirok. Kemudian terdapat buku dari J. Gultom,dkk. 1991 yang berjudul Pengrajin Tradisional di Daerah Provinsi Sumatera Utara. Buku ini merupakan hasil kegiatan Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya, dalam rangka menggali dan mengungkapkan khasanah budaya luhur bangsa. Buku ini menjelaskan sejauh mana pengrajin tradisional khususnya pengrajin daerah Provinsi Sumatera Utara terhubung dengan kegiatan ekonomi, khususnya dalam hal peningkatan pendapatan dan bagaimana kaitannya dengan penyerapan tenaga kerja. Selanjutnya terdapat tesis dari Bontor Arifin Hutasoit 2005 yang berjudul Hubungan Subkontraktor Antara Partonun dengan Toke: Studi kasus pada industri kerajinan ulos di Kecamatan Siatas Barita Kabupaten Tapanuli Utara.Tesis ini menggambarkan bagaimana pola hubungan yang terjadi antara penenun dengan toke dalam industri pertenunan dengan melihat aspek modal, bahan baku, tenaga kerja dan pemasaran. Buku ini dianggap sangat perlu karena dapat melihat dan juga Universitas Sumatera Utara 9 menggambarkan dengan jelas hubungan penenun dengan toke yang terjalin secara spontan, informal dan tidak tertulis.

1.5 Metode Penelitian