vector yang dimaksud adalah nilai eigen vector maximum yang diperoleh dengan menggunakan matlab maupun dengan manual.
6. Mengulangi langkah 3, 4, dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki. 7. Menghitung eigen vector dari setiap matriks perbandingan berpasangan. Nilai
eigen vector merupakan bobot setiap elemen. Langkah ini untuk mensintesis pilihan dalam penentuan prioritas elemen
—elemen pada tingkat hirarki terendah sampai pencapaian tujuan.
8. Menguji konsistensi hirarki. Jika tidak memenuhi dengan CR 0, 100 maka penilaian harus diulang kembali.
3.3.1. Decomposition
Pengertian decomposition adalah memecah atau mendefinisikan masalah ke dalam bentuk hirarki proses pengambilan keputusan, dimana setiap unsur
saling berhubungan. Struktur hirarki keputusan tersebut dapat dikategorikan sebagai hirarki lengkap dan hirarki tidak lengkap. Suatu hirarki dikatakan lengkap
jika semua unsur saling berhubungan, contoh hieraki lengkap ini dapat dilihat pada Gambar 3.1, sementara itu hirarki keputusan yang tidak lengkap mempunyai
arti tidak semua unsur pada masing-masing jenjang berhubungan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1. Hirarki Lengkap
Dalam penyusunan hirarki ini perlu dilakukan perincian atau pemecahan dari persoalan yang utuh menjadi beberapa unsur atau komponen yang kemudian
dari komponen tersebut dibentuk suatu hirarki. Pemecahan unsur ini dilakukan sampai unsur tersebut sudah tidak dapat
dipecah lagi sehingga didapat beberapa tingkat suatu persoalan. Penyusunan hirarki merupakan langkah penting dalam model analisis hirarki. Adapun langkah-
langkah penyusunan hirarki adalah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi tujuan keseluruhan dan sub tujuan.
2. Mencari kriteria untuk memperoleh sub tujuan dari tujuan keseluruhan. 3. Menyusun sub kriteria dari masing-masing kriteria, dimana setiap kriteria dan
sub kriteria harus spesifik dan menunjukkan tingkat nilai dari parameter atau intensitas verbal.
4. Menentukan pelaku yang terlibat
Universitas Sumatera Utara
5. Kebijakan dari pelaku 6. Penentuan alternatif sebagai output tujuan yang akan ditentukan prioritasnya.
3.3.2. Comparative Judgement
Comparative judgement merupakan proses penilaian kepentingan atau kesukaan relatif terhadap elemen berpasangan pairwise dalam suatu level
berhubungan dengan level di atasnya. Penilaian ini adalah inti dari AHP, sehingga kita memperoleh prioritas elemen dalam suatu level. Prinsip ini berarti membuat
penilaian tentang kepentingan relatif dua elemen pada suatu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan tingkat yang diatasnya. Penilaian ini merupakan inti dari AHP,
karena akan berpengaruh terhadap prioritas elemen-elemen.
Hasil dari penilaian ini akan ditempatkan dalam bentuk matriks yang
dinamakan matriks pairwise comparison. Dalam melakukan penialaian terhadap
elemen-elemen yang diperbandingkan terdapat tahapan-tahapan, yakni: 1. Elemen mana yang lebih pentingdisukaiberpengaruhlainnya
2. Berapa kali sering pentingdisukaiberpengaruhlainnya