Pada teori atribut kinerja menurut Teori Dickson terdapat 23 kriteria besar yang dapat dikembangkan lagi untuk menilai kinerja supplier, namun pada
penelitian ini hanya 4 kriteria yang digunakan untuk menilai supplier disebabkan kriteria ini yang cocok dengan keadaan perusahaan saat ini selama periode Juli
2015 hingga Desember 2015 yang diperoleh dari rekapitulasi kuesioner tahap I kuesioner penentuan kriteria. Keempat kriteria tersebut yang cocok dijadikan
untuk mengukur keunggulan dan kekurangan tiap supplier.
6.3. Analisis AHP
Penilaian yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode AHP dan PROMETHEE. Pada pengolahan data dengan menggunakan AHP diperoleh
nilai konsistensi dari setiap kriteria dan alternatif lebih kecil dari 0,1 yang
menunjukkan responden konsisten dalam menjawab pertanyaan pada kuesioner.
Setelah dilakukan evaluasi hasil jawaban kuesioner AHP diketahui nilai bobot prioritas tiap kriteria yang dapat dilihat pada Tabel 6.1 berasal dari Tabel
5.29.
Tabel 6.1. Bobot Prioritas Level 2 Menggunakan Metode AHP Elemen Kriteria
Bobot Prioritas K1
0,5319 K2
0,1695 K3
0,1043 K4
0,1944
Sumber: Pengolahan Data
Pada Tabel 6.1, kriteria prioritas yang menjadi perhatian bagi PT. Wijaya Karya Beton dalam memilih supplier adalah kriteria K1
kualitas
dengan bobot 0,5319.
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil jawaban kuesioner AHP juga diketahui nilai bobot prioritas tiap subkriteria yang dapat dilihat pada Tabel 6.2 berasal dari Tabel 5.32.
Tabel 6.2. Bobot Prioritas Level 3 Menggunakan Metode AHP Elemen Subkriteria
Bobot Prioritas SK1
0,3477 SK2
0,1832 SK3
0,0949 SK4
0,0745 SK5
0,1043 SK6
0,1185 SK7
0,0759
Sumber: Pengolahan Data
Pada Tabel 6.3, subkriteria prioritas yang menjadi perhatian bagi PT. Wijaya Karya Beton PPB Sumut dalam memilih supplier adalah kriteria SK1
kesesuaian dengan standar mutu bahan baku yang ditetapkan perusahaan
.
6.4. Analisa PROMETHEE
Pengukuran kinerja supplier dengan PROMETHEE ini dilakukan untuk melihat hasil kinerja supplier selama ini secara lebih rinci dimana metode ini
menggabungkan hasil pembobotan AHP dan data dokumentasi perusahaan. Hasil PROMETHEE menunjukkan supplier yang memiliki kinerja
terbaik yang artinya perusahaan dapat menjalin hubungan baik dengan supplier tersebut adalah BKL Bohlindo Teknik, CV Metalindo Teknik dan CV. Bintang
Lestari. Kelebihan dan kelemahan ketiga supplier yang terpilih dapat dilihat melalui derajat preferensi. Derajat preferensi perbandingan alternatif antar
supplier dapat dilihat pada Tabel 5.35. Kelebihan dan kelemahan ketiga supplier yang terpilih dapat dilihat pada Tabel 6.4.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.4. Kelebihan dan Kelemahan Supplier Terpilih Supplier
Kelebihan Kelemahan
S1 BKL Bohlindo Teknik dibandingkan
dengan S5 CV. Metalindo Teknik
dan S3 CV. Bintang Lestari
Unggul dalam kesesuaian dengan standar mutu bahan
baku yang
ditetapkan perusahaan,
konsistensi mutu,
ketepatan waktu
pengiriman, kesesuaian
jumlah pengiriman, kemauan bernegosiasi,
kecepatan konfirmasi
ketersediaan pesanan
dan kecepatan
respon terhadap complain -
S5 CV. Metalindo Teknik dibandingkan
dengan S3 CV. Bintang Lestari
Unggul dalam konsistensi mutu,
ketepatan waktu
pengiriman, dan kecepatan konfirmasi
ketersediaan pesanan
Kesesuaian dengan
standar mutu bahan baku yang
ditetapkan perusahaan,
kesesuaian jumlah
pengiriman, kemauan
bernegosiasi, dan kecepatan respon
terhadap complain
S3 CV. Bintang Lestari dibandingkan
dengan S5 CV. Metalindo Teknik
Unggul dalam kesesuaian dengan standar mutu bahan
baku yang
ditetapkan perusahaan,
kesesuaian jumlah pengiriman, kemauan
bernegosiasi, dan kecepatan respon terhadap complain
Konsistensi mutu,
ketepatan waktu
pengiriman, dan
kecepatan konfirmasi
ketersediaan pesanan
Universitas Sumatera Utara
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN