commit to user 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Tinjauan tentang Belajar.
a. Pengertian Belajar
Forrest W. Parkay dan Beverly Hardeastle Stanford 1992 dalam Nabisi Lapono, dkk 2009: 1-14 mendefinisikan belajar sebagai kegiatan
pengolahan informasi, membuat penalaran, mengembangkan pemahaman dan meningkatkan penguasaan keterampilan dalam proses pembelajaran.
Menurut Slameto 1995 dalam Ingridwati Kurnia, dkk 2007: 1-3 belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Sementara Winkel 1989 dalam
Ingridwati Kurnia, dkk 2007: 1-3 mendefinisikan belajar sebagai suatu proses kegiatan mental pada diri seseorang yang berlangsung dalam interaksi
aktif individu dengan lingkungannya, sehingga menghasilkan perubahan yang relatif menetapbertahan dalam kemampuan ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
http:wawan-junaidi.blogspot.com200910pengertian-belajar.html diakses
10 Januari 2011. Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk
mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari Bari Djamarah, 1994: 21. Menurut James O. Wittaker belajar dapat didefinisikan sebagai
proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
http:membuatblog.web.id201008pengertian-belajar efektif. html
diakses 10 Januari 2011
4
commit to user 5
B.F. Skinner dalam Nabisi Lapono, dkk 2009: 1-5 berpendapat bahwa belajar menghasilkan perubahan perilaku yang diamati, sedang perilaku
dan belajar diubah oleh kondisi lingkungan. Pembelajaran dapat diartikan sebagai upaya membuat individu belajar, yang dirumuskan Robert W. Gagne
1977 dalam Nabisi Lappono, dkk 2009: 1-14 sebagai pengaturan peristiwa yang ada di luar diri seseorang peserta didik, dan dirancang serta
dimanfaatkan untuk memudahkan proses belajar. Delors dalam Ingridwati Kurnia, dkk 2007: 1-3 mengungkapkan
konsep belajar sepanjang hayat life long learning dan belajar bagaimana belajar learning how to learn. Konsep ini bertumpu pada empat pilar
pembelajaran yaitu: 1. Learning to know belajar mengetahui dengan memadukan pengetahuan
umum yang cukup luas dengan kesempatan untuk bekerja melalui kemampuan belajar bagaimana caranya belajar sehingga diperoleh
keuntungan dari peluang-peluang pendidikan sepanjang hayat yang tersedia;
2. Learning to do belajar berbuat bukan hanya untuk memperoleh suatu keterampilan kerja tetapi juga untuk mendapatkan kompetensi berkenaan
dengan bekerja dalam kelompok dan berbagai kondisi sosial yang informal; 3. Learning to be belajar menjadi dirinya dengan lebih menyadari kekuatan
dan keterbatasan dirinya, dan terus menerus mengembangkan pertimbangan berdasarkan tanggung jawab pribadi.
4. Learning to live together belajar hidup bersama dengan cara mengembangkan pengertian dan kemampuan untuk dapat hidup bersama
dan bekerjasama dengan orang lain dalam masyarakat global yang semakin pluralistik secara damai dan harmonis, yang didasari dengan nilai-nilai
demokrasi, perdamaian,
hak asasi
manusia, dan
pembangunan berkelanjutan.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia mencakup
segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang peranan
commit to user 6
penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, kenyakinan, tujuan, kepribadian dan bahkan persepsi manusia
b. Model Pembelajaran