commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di dalam kegiatan pembelajaran berlangsung suatu proses pembelajaran dan evaluasi untuk mendapat hasil belajar mengajar yang berkualitas diharapkan
kedua proses tersebut hendaknya dikelola dan dilaksanakan dengan baik dan berarti. Suatu proses pengajaran dikatakan berhasil bila terjadi strukturisasi situasi
perubahan tingkah laku siswa. Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, setiap sekolah mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan
SKL dan Standar Isi SI dan berpedoman kepada panduan yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan KTSP terdiri atas dua bagian, yaitu bagian
pertama berupa Panduan Umum dan bagian kedua Model KTSP. Panduan umum memuat pedoman dan rambu-rambu yang perlu diacu,
dijabarkan dari berbagai ketentuan-ketentuan tentang kurikulum yang terdapat dalam UU No. 20 tahun 2003 dan PP No. 19 tahun 2005, serta aturan pada
umumnya yang berlaku dalam mengembangkan kurikulum. Panduam umum diterbitkan terpisah dari model KTSP. Satuan pendidikan yang telah melakukan
uji coba kurikulum 2004 secara menyeluruh diperkirakan mampu secara mandiri mengembangkan kurikulumnya berdasar SKL, SI dan Panduan Umum. Sesuai
dengan peraturan pemerintah tersebut maka sekolah berkewajiban untuk meningkatkan kualitas pendidikan menurut jenjangnya. Hal itu yang membuat
setiap pelaku pendidikan harus merasa berkewajiban membawa perubahan yang menuju kepada keberhasilan setiap anak didiknya.
Salah satu mata pelajaran yang ada di SDN 2 Tegalgiri yang perlu ditingkatkan kualitasnya adalah Ilmu Pengetahuan Alam atau Sains terutama
tentang gaya nilainya sangat rendah. Hal ini terlihat dari siswa yang tuntas belajar hanya 3 siswa dari jumlah keseluruhan 10 siswa. Kriteria ketuntasan
minimal KKM untuk mata pelajaran IPA SD Negeri 2 Tegalgiri adalah 6,0.
commit to user 2
Prestasi belajar yang demikian tentunya banyak penyebabnya, antara lain karena siswa kurang tertarik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sebab
bahan kajiannya banyak, karena kurangnya alat peraga dan media yang mendukung, karena guru kurang menarik siswa, dan juga kurangnya kreatifitas
pemilihan metode dan penggunaan alat peraga, atau karena lingkungan masyarakat yang kurang mendukung.
Agar siswa merasa senang dalam pembelajaran Sain maka harus dipilih metode pembelajaran yang cocok agar menuju Pembelajaran aktif, kreatif, efektif
dan menyenangkan. Salah satu dari pembelajaran tersebut adalah menggunakan metode eksperimen. Karena metode tersebut jika dilaksanakan secara bersungguh-
sungguh akan dapat menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tentang gaya.
Eksperimen atau percobaan adalah suatu tuntutan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar menghasilkan suatu produk yang dapat dinikmati
masyarakat secara aman. Eksperimen dilakukan orang agar diketahui kebenaran gejala dan dapat menguji dan mengembangkannya menjadi suatu teori Mulyani
Sumantri, 2001: 135. Berdasarkan kondisi tersebut peneliti tergerak untuk melakukan penelitian
tindakan kelas dengan judul Peningkatan Kemampuan Belajar Tentang Gaya Dengan Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Tegalgiri
Nogosari Boyolali.
B. Perumusan Masalah