Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kerangka Berfikir

commit to user 2 Prestasi belajar yang demikian tentunya banyak penyebabnya, antara lain karena siswa kurang tertarik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sebab bahan kajiannya banyak, karena kurangnya alat peraga dan media yang mendukung, karena guru kurang menarik siswa, dan juga kurangnya kreatifitas pemilihan metode dan penggunaan alat peraga, atau karena lingkungan masyarakat yang kurang mendukung. Agar siswa merasa senang dalam pembelajaran Sain maka harus dipilih metode pembelajaran yang cocok agar menuju Pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Salah satu dari pembelajaran tersebut adalah menggunakan metode eksperimen. Karena metode tersebut jika dilaksanakan secara bersungguh- sungguh akan dapat menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tentang gaya. Eksperimen atau percobaan adalah suatu tuntutan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar menghasilkan suatu produk yang dapat dinikmati masyarakat secara aman. Eksperimen dilakukan orang agar diketahui kebenaran gejala dan dapat menguji dan mengembangkannya menjadi suatu teori Mulyani Sumantri, 2001: 135. Berdasarkan kondisi tersebut peneliti tergerak untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul Peningkatan Kemampuan Belajar Tentang Gaya Dengan Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Tegalgiri Nogosari Boyolali.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas banyak muncul permasalahan yang ada di lapangan. Permasalahan yang ada dalam penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Dapatkah pembelajaran eksperimen meningkatkan kemampuan belajar tentang gaya pada siswa kelas V SDN 2 Tegalgiri, Nogosari, Boyolali? 2. Adakah hambatan untuk meningkatkan kemampuan belajar tentang gaya melalui pembelajaran eksperimen? commit to user 3

C. Tujuan Penelitian

Yang menjadi tujuan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah meningkatkan kemampuan belajar tentang gaya melalui pembelajaran eksperimen pada siswa kelas V SDN 2 Tegalgiri, Nogosari, Boyolali. Adapun secara khusus penelitian ini bertujuan untuk: 1. Meningkatkan kemampuan belajar tentang gaya siswa SDN 2 Tegalgiri, Nogosari, Boyolali. 2. Menemukan hambatan dalam metode eksperimen untuk meningkatkan kemampuan belajar IPA tentang gaya.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: a. Diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan pendidikan, terutama dapat mengembangkan khasanah ilmu tentang peningkatan kemampuan belajar tentang gaya melalui pembelajaran eksperimen. b. Diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan bagi peneliti lain yang terkait dengan penelitian ini. 2. Manfaat Praktis a. Siswa: Meningkatnya kemampuan belajar tentang gaya dengan metode pembelajaran eksperimen. b. Guru: Berkembangnya penguasaan metode pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran tentang gaya di kelas V. c. Sekolah: Sebagai acuan dalam meningkatkan prestasi IPA kelas V SDN 2 Tegalgiri, Nogosari, Boyolali. commit to user 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Tinjauan tentang Belajar.

a. Pengertian Belajar

Forrest W. Parkay dan Beverly Hardeastle Stanford 1992 dalam Nabisi Lapono, dkk 2009: 1-14 mendefinisikan belajar sebagai kegiatan pengolahan informasi, membuat penalaran, mengembangkan pemahaman dan meningkatkan penguasaan keterampilan dalam proses pembelajaran. Menurut Slameto 1995 dalam Ingridwati Kurnia, dkk 2007: 1-3 belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Sementara Winkel 1989 dalam Ingridwati Kurnia, dkk 2007: 1-3 mendefinisikan belajar sebagai suatu proses kegiatan mental pada diri seseorang yang berlangsung dalam interaksi aktif individu dengan lingkungannya, sehingga menghasilkan perubahan yang relatif menetapbertahan dalam kemampuan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. http:wawan-junaidi.blogspot.com200910pengertian-belajar.html diakses 10 Januari 2011. Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari Bari Djamarah, 1994: 21. Menurut James O. Wittaker belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. http:membuatblog.web.id201008pengertian-belajar efektif. html diakses 10 Januari 2011 4 commit to user 5 B.F. Skinner dalam Nabisi Lapono, dkk 2009: 1-5 berpendapat bahwa belajar menghasilkan perubahan perilaku yang diamati, sedang perilaku dan belajar diubah oleh kondisi lingkungan. Pembelajaran dapat diartikan sebagai upaya membuat individu belajar, yang dirumuskan Robert W. Gagne 1977 dalam Nabisi Lappono, dkk 2009: 1-14 sebagai pengaturan peristiwa yang ada di luar diri seseorang peserta didik, dan dirancang serta dimanfaatkan untuk memudahkan proses belajar. Delors dalam Ingridwati Kurnia, dkk 2007: 1-3 mengungkapkan konsep belajar sepanjang hayat life long learning dan belajar bagaimana belajar learning how to learn. Konsep ini bertumpu pada empat pilar pembelajaran yaitu: 1. Learning to know belajar mengetahui dengan memadukan pengetahuan umum yang cukup luas dengan kesempatan untuk bekerja melalui kemampuan belajar bagaimana caranya belajar sehingga diperoleh keuntungan dari peluang-peluang pendidikan sepanjang hayat yang tersedia; 2. Learning to do belajar berbuat bukan hanya untuk memperoleh suatu keterampilan kerja tetapi juga untuk mendapatkan kompetensi berkenaan dengan bekerja dalam kelompok dan berbagai kondisi sosial yang informal; 3. Learning to be belajar menjadi dirinya dengan lebih menyadari kekuatan dan keterbatasan dirinya, dan terus menerus mengembangkan pertimbangan berdasarkan tanggung jawab pribadi. 4. Learning to live together belajar hidup bersama dengan cara mengembangkan pengertian dan kemampuan untuk dapat hidup bersama dan bekerjasama dengan orang lain dalam masyarakat global yang semakin pluralistik secara damai dan harmonis, yang didasari dengan nilai-nilai demokrasi, perdamaian, hak asasi manusia, dan pembangunan berkelanjutan. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang peranan commit to user 6 penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, kenyakinan, tujuan, kepribadian dan bahkan persepsi manusia

b. Model Pembelajaran

Menurut Joyce dan Weil dalam Soli Abimanyu dkk 2009: 2-4 Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu yang berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Model pembelajaran sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan dalam mengatur materi pembelajaran dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting pengajaran. Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam pengorganisasian pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar. http:penddk.inyouge.commodelpembelajaran.html . diakses 10 Januari 2011. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan rencana, pola yang digunakan dalam mengatur kegiatan guru dan peserta didik yang menunjukkan adanya interaksi antara unsur-unsur yang terkait dalam pembelajaran.

2. Tinjauan tentang Pembelajaran IPA

Hakikat IPA Dorongan ingin tahu telah terbentuk secara kodrati mendorong manusia mengagumi dan mempercayai adanya keterampilan pada alam. Hal ini mendorong munculnya sekelompok orang berfikir. Pemikiran dilakukan secara terpola sehingga dipahami oleh orang lain. Dorongan ingin tahu meningkat untuk mencari kepuasan dan penggunaannya. Penemuan yang dapat diuji kebenarannya oleh orang lain dapat diterima secara universal. Dengan demikian dari pengetahuan akan berkembang menjadi ilmu pengetahuan. Perolehan yang didapat melalui percobaan, didukung oleh fakta menggunakan commit to user 7 metode berfikir secara sistematis dapat diterima sebagai ilmu pengetahuan yang selanjutnya disebut produk, sedangkan langkah-langkah dilakukan merupakan suatu proses. Langkah-langkah atau proses ditempuh dalam mengembangkan ilmu menjadi cara atau metode memungkinkan berkembangnya pengetahuan. Ada hubungan antara fakta dan gagasan. Pola memecahkan masalah dengan menggunakan metode ilmiah dianut orang secara umum. Orang yang terbiasa menggunakan metode ilmiah berarti mempunyai sikap ilmiah. Wahyana, 1977: 291-293 Menurut Hendro Darmodjo dan Kaligis 1991: 3-5 IPA dapat dipandang sebagai suatu proses dari upaya manusia untuk memahami berbagai gejala alam. Untuk itu diperlukan cara tertentu yang sifatnya analisis, cermat, lengkap dan menghubungkan gejala alam yang satu dengan gejala alam yang lain. IPA dapat dipandang sebagai suatu produk dari upaya manusia memahami berbagai gejala alam. IPA dapat pula dipandang sebagai fakta yang menyebabkan sikap dan pandangan yang mitologis menjadi sudut pandang ilmiah. Mata pelajaran IPA adalah program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Pelajaran IPA tidak semata-mata memberi pengetahuan tentang IPA pada siswa, tetapi juga ikut membina kepribadian anak. Mata pelajaran IPA berfungsi untuk: a. Memberi pengetahuan tentang berbagai jenis dan lingkungan alam dan lingkungan dalam kaitan dengan manfaatnya bagi kehidupan sehari-hari. b. Mengembangkan keterampilan proses. c. Mengembangkan wawasan sikap dan nilai yang berguna bagi siswa untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari. d. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara kemajuan IPA dan teknologi. e. Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dan teknologi IPTEK serta keterampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Depdikbud, 1997: 87 Hal yang penting diperhatikan guru dalam commit to user 8 pembelajaran IPA adalah berusaha agar siswa ikut aktif dalam proses pembelajaran.

3. Tinjauan tentang Gaya

a. Pengertian Gaya

Gaya atau kakas adalah apapun yang dapat menyebabkan sebuah benda bermassa mengalami percepatan http:id.wikipedia.orgwiki gaya_fisika diakses 10 Januari 2011. Gaya adalah tarikan dan dorongan Depdikbud, 1995: 82, dalam mata pelajaran IPA kelas V semester 2 pada kompetensi dasar 5.1 mendeskripsikan hubungan antara gaya gesek, gerak dan energi melalui percobaan gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet. Berdasarkan pengertian gaya di atas dalam penelitian ini, gaya adalah keadaan apapun yang dapat menyebabkan sebuah benda bermassa mengalami percepatan yang berupa gaya magnet, gaya gravitasi dan gaya gesekan

b. Jenis-jenis Gaya

Menurut Haryanto 2004: 109 bahwa gaya dibagi menjadi tiga jenis, yaitu gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan. 1. Gaya Magnet Gaya magnet menurut Haryanto 2004: 109 adalah gaya yang ditimbulkan oleh tarikan atau dorongan magnet. Gaya magnet dapat menembus bendan nonmagnetis. Kekuatan gaya tarik magnet dipengaruhi oleh a ketebalan benda yang menjadi penghalang antara magnet dengan benda magnetis, dan b jarak magnet dengan benda magnetis. Daerah tertentu disekitar magnet yang dipengaruhi oleh gaya tarik magnet disebut medan magnet. Medan inilah yang menyebabkan terbentuknya pola tertentu. Pola tersebut disebut garis-garis gaya magnet. Garis-garis tersebut saling bertemu di ujung kedua kutub magnet. Gaya tarik magnet yang paling kuat terletak di bagian kutubnya. Magnet memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Dua kutub magnet yang senama akan tolak-menolak. Dua kutub magnet yang tidak senama akan tarik menarik. commit to user 9 2. Gaya Gravitasi Segala benda dapat jatuh menuju bumi katena bumi menarik benda tersebut. Gaya tarik bumi dinamakan gaya gravitasi. Gaya inilah yang menarik semua benda jatuh menuju bumi. Gerak jatuh disebabkan oleh gaya gravitasi disebut gerak jatuh bebas. 3. Gaya Gesekan Gaya gesekan adalah hambatan yang terjadi ketika dua permukaan benda saling bersentuhan Haryanto, 2004: 109. Manfaat gaya gesekan: 1 Membantu benda bergerak tanpa tergelincir, 2 Untuk menghentikan benda yang sedang bergerak, 3 Menahan benda-benda agar tidak bergeser. Kerugian gaya gesekan adalah menghambat gerakan, mengikis permukaan dan memboroskan energi. Untuk mengurangi kerugian yang ditimbulkan, gaya gesekan dapat diperkecil dengan menggunakan roda, bantalan peluru, pelumasan, serta menghaluskan permukaan benda. Berdasarkan tinjauan tentang gaya di atas disimpulkan bahwa gaya adalah keadaan apapun yang dapat menyebabkan sebuah benda bermassa mengalami percepatan yang berupa gaya magnet, gaya gravitasi dan gaya gesekan. Gaya juga bermanfaat dalam kehidupan manusia sehari-hari.

4. Tinjauan tentang Metode Eksperimen

a. Pengertian Metode Eksperimen

Metode Eksperimen atau percobaan adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Menurut Mulyani Sumantri 2001: 135 Eksperimen atau percobaan adalah suatu tuntutan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar menghasilkan suatu produk yang dapat dinikmati masyarakat secara aman. Eksperimen dilakukan orang agar diketahui kebenaran gejala dan dapat menguji dan mengembangkannya menjadi suatu teori. http:www.nilaieka.blogspot.com diakses 9 Januari 2011. commit to user 10 Syaiful Bahri Djamarah, 2000 Metode percobaan adalah suatu metode mengajar yang menggunakan tertentu dan dilakukan lebih dari satu kali. Misalnya di Laboratorium. Menurut Roestiyah 2001:80 Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. http:www.nilaieka.blogspot.com diakses 9 Januari 2011. Menurut Schoenherr 1996 yang dikutip oleh Palendeng 2003:81 metode eksperimen adalah metode yang sesuai untuk pembelajaran sains, karena metode eksprimen mampu memberikan kondisi belajar yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir dan kreativitas secara optimal. Siswa diberi kesempatan untuk menyusun sendiri konsep-konsep dalam struktur kognitifnya, selanjutnya dapat diaplikasikan dalam kehidupannya. http:www.nilaieka.blogspot.com diakses 9 Januari 2011. Metode eksperimen menurut Djamarah 2002:95 adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar, dengan metode eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan dari proses yang dialaminya itu. http:www.nilaieka.blogspot.com diakses 9 Januari 2011. Metode Eksperimen menurut Al-farisi 2005:2 adalah metode yang bertitik tolak dari suatu masalah yang hendak dipecahkan dan dalam prosedur kerjanya berpegang pada prinsip metode ilmiah. http:www.nilaieka.blogspot.com diakses 9 Januari 2011. Adapun menurut Sagala, Sumantri dan Permana dalam Soli Abimanyu, 2009: 7-17 eksperimen adalah percobaan untuk membuktikan suatu pertanyaan atau hipotesis. Kegiatan eksperimen yang dilakukan peserta didik usia sekolah dasar merupakan kesempatan meneliti yang dapat mendorong commit to user 11 mereka mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri, berfikir ilmiah dan rasional serta lebih lanjut pengalamannya itu bisa berkembang di masa datang. Metode eksperimen atau percobaan diartikan sebagai cara belajar mengajar yang melibatkan peserta didik dengan mengalami dan membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan itu. Jadi metode eksperimen adalah cara belajar mengajar di mana anak membuktikan atau mencari jawaban dari pertanyaan atau hipotesis dengan membuktikan sendiri melalui percobaan atau eksperimen.

b. Tujuan Metode Eksperimen

Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah. Dengan eksperimn siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya. Menurut Mulyani Sumantri 2001: 135, tujuan dari metode eksperimen ini adalah: 1 Agar peserta didik mampu menyimpulkan fakta-fakta, informasi atau data yang diperoleh. 2 Melatih peserta didik merancang, mempersiapkan, melaksanakan dan melaporkan percobaan. 3 Melatih peserta didik menggunakan logika berfikir induktif untuk menarik kesimpulan dari fakta, informasi atau data yang terkumpul melalui percobaan.

c. Tahap-tahap Metode Eksperimen

Pembelajaran dengan metode eksperimen menurut Palendeng 2003: 82 meliputi tahap-tahap sebagai berikut http:nilaieka.blogspot.com diakses 9 Januari 2011 : 1 Percobaan awal, pembelajaran diawali dengan melakukan percobaan yang didemonstrasikan guru atau dengan mengamati fenomena alam. Demonstrasi ini menampilkan masalah-masalah yang berkaitan dengan materi fisika yang akan dipelajari. commit to user 12 2 Pengamatan, merupakan kegiatan siswa saat guru melakukan percobaan. Siswa diharapkan untuk mengamati dan mencatat peristiwa tersebut. 3 Hipoteis awal, siswa dapat merumuskan hipotesis sementara berdasarkan hasil pengamatannya. 4 Verifikasi, kegiatan untuk membuktikan kebenaran dari dugaan awal yang telah dirumuskan dan dilakukan melalui kerja kelompok. Siswa diharapkan merumuskan hasil percobaan dan membuat kesimpulan, selanjutnya dapat dilaporkan hasilnya. 5 Aplikasi konsep, setelah siswa merumuskan dan menemukan konsep, hasilnya diaplikasikan dalam kehidupannya. Kegiatan ini merupakan pemantapan konsep yang telah dipelajari. 6 Evaluasi, merupakan kegiatan akhir setelah selesai satu konsep. Penerapan pembelajaran dengan metode eksperimen akan membantu siswa untuk memahami konsep. Pemahaman konsep dapat diketahui apabila siswa mampu mengutarakan secara lisan, tulisan, maupun aplikasi dalam kehidupannya. Dengan kata lain, siswa memiliki kemampuan untuk menjelaskan, menyebutkan, memberikan contoh, dan menerapkan konsep terkait dengan pokok bahasan. Agar penggunaan metode eksperimen itu efisien dan efektif, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1 Dalam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan, maka jumlah alat dan bahan atau materi percobaan harus cukup bagi tiap siswa. 2 Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang meyakinkan, atau mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi alat dan mutu bahan percobaan yang digunakan harus baik dan bersih. 3 Dalam eksperimen siswa perlu teliti dan konsentrasi dalam mengamati proses percobaan, maka perlu adanya waktu yang cukup lama, sehingga mereka menemukan pembuktian kebenaran dari teori yang dipelajari itu. 4 Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih , maka perlu diberi petunjuk yang jelas, sebab mereka disamping memperoleh pengetahuan, pengalaman serta ketrampilan, juga kematangan jiwa dan commit to user 13 sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam memilih obyek eksperimen itu. 5 Tidak semua masalah bisa dieksperimenkan, seperti masalah mengenai kejiwaan, beberapa segi kehidupan social dan keyakinan manusia. Kemungkinan lain karena sangat terbatasnya suatu alat, sehingga masalah itu tidak bias diadakan percobaan karena alatnya belum ada. http:nilaieka.blogspot.com diakses 9 Januari 2011.

d. Alasan Penggunaan Metode Eksperimen

Ada beberapa alasan penggunaan eksperimen adalah Soli Abimanyu, dkk, 2009: 17: 1 Dapat menumbuhkan cara berpikir rasional dan ilmiah. 2 Dapat memungkinkan siswa belajar secara aktif dan mandiri. 3 Dapat mengembangkan sikap dan perilaku kritis, tidak mudah percaya sebelum ada bukti-bukti nyata. Mulyani Sumantri 2001: 136 mengemukakan tujuan penggunaan metode eksperimen adalah: a. Metode eksperimen diberikan untuk member kesempatan kepada peserta didik agar dapat mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek, keadaan atau proses sesuatu. b. Metode eksperimen dapat menumbuhkan cara berfikir rasional dan ilmiah. Prosedur eksperimen menurut Roestiyah 2001:81 adalah http:www.nilaieka.blogspot.com diakses 9 Januari 2011: 1 Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksprimen, mereka harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui eksprimen. 2 memberi penjelasan kepada siswa tentang alat-alat serta bahan-bahan yang akan dipergunakan dalam eksperimen, hal-hal yang harus dikontrol dengan ketat, urutan eksperimen, hal-hal yang perlu dicatat. commit to user 14 3 Selama eksperimen berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen. 4 Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa, mendiskusikan di kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau tanya jawab.

e. Kekuatan dan keterbatasan metode eksperimen

Menurut Mulyani Sumantri 2001: 136 kekuatan dan keterbatasan metode eksperimen adalah sebagai berikut: 1 Kekuatan: a Membuat peserta didik percaya pada kebenaran kesimpulan percobaannya sendiri dari pada hanya menerima kata guru atau buku. b Peserta didik aktif terlibat mengumpulkan fakta, informasi atau data yang diperlukan melalui percobaan yang dilakukannya. c Dapat menggunakan dan melaksanakan prosedur metode ilmiah dan berfikir ilmiah. d Memperkaya dengan hal-hal yang bersifat objektif, realities dan menghilangkan verbalisme. e Hasil belajar menjadi kepemilikan peserta didik yang bertalian lama. Menurut Syaiful Bahri Djamarah, 2000 kelebihan metode eksperimen adalah: a Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku. b Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi menjelajahi tentang ilmu dan teknologi. c Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia. http:nilaieka.blogspot.com diakses 9 Januari 2011. commit to user 15 2 Keterbatasan metode eksperimen: a Memerlukan peralatan percobaan yang komplit b Dapat menghambat laju pembelajaran dalam penelitian yang memerlukan waktu yang lama c Menimbulkan kesulitan bagi guru dan peserta didik apabila kurang berpengalaman dalam penelitian d Kegagalan dan kesalahan dalam bereksperimen akan berakibat pada kesalahan menyimpulkan. Menurut Syaiful Bahri Djamarah, 2000 Kekurangan metode percobaan sebagai berikut: a Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadakan ekperimen. b Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran. c Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi http:nilaieka.blogspot.com diakses 9 Januari 2011. Dalam metode eksperimen, guru dapat mengembangkan keterlibatan fisik dan mental, serta emosional siswa. Siswa mendapat kesempatan untuk melatih ketrampilan proses agar memperoleh hasil belajar yang maksimal. Pengalaman yang dialami secara langsung dapat tertanam dalam ingatannya. Keterlibatan fisik dan mental serta emosional siswa diharapkan dapat diperkenalkan pada suatu cara atau kondisi pembelajaran yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan juga perilaku yang inovatif dan kreatif. Pembelajaran dengan metode eksperimen melatih dan mengajar siswa untuk belajar konsep fisika sama halnya dengan seorang ilmuwan fisika. Siswa belajar secara aktif dengan mengikuti tahap-tahap pembelajarannya. Dengan demikian, siswa akan menemukan sendiri konsep sesuai dengan hasil yang diperoleh selama pembelajaran. Metode eksperimen dapat dikembangkan keterampilan-keterampilan seperti: ketrampilan mengamati, menghitung, mengukur, membuat pola, membuat hipotesis, merencanakan eksperimen, mengendalikan variabel, commit to user 16 mengintrespresikan data, membuat kesimpulan sementara, meramal, menerapkan, mengkomunikasikan dan mengajukan pertanyaan. Bahan Penataran CBSA, 1991: 119. Eksperimen adalah bagian yang sulit dipisahkan dari ilmu pengetahuan alam, dapat dilakukan di laboratorium maupun di alam terbuka. Metode ini mempunyai arti penting karena memberi pengalaman praktis yang dapat membentuk persamaan dan kemauan anak. Hal-hal yang diperhatikan dalam eksperimen adalah melakukan hal-hal praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari, memberi pengertian sejelas- jelasnya tentang landasan teori yang akan dieksperimenkan. Metode eksperimen dalam pembelajaran IPA memiliki keuntungan antara lain : siswa aktif melakukan kegiatan, memberi kesempatan mengggunakan seluruh panca indra, melatih intelektual anak, siswa dapat melakukan kegiatan sesuai metode ilmiah dan dapat menemukan sendiri temuan yang baru. Hal yang harus diperhatikan oleh guru antara lain : guru harus melatih untuk melaksanakan metode ilmiah, perlu perencanaan yang matang sebelum melakukan eksperimen, memerlukan peralatan yang harus dipersiapkan terlebih dahulu, eksperimen menjadi gagal apabila kondisi peralatan tidak cocok sehingga kesimpulan salah. Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa, Ilmu Pengetahuan Alam dapat berkembang pesat berkat metode ilmiah. Proses pembelajaran IPA menuntut keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Dengan metode eksperimen dalam proses pembelajaran dapat melatih siswa mengembangkan ketrampilan intelektualnya. Diharapkan metode eksperimen dalam proses pembelajaran IPA akan dapat meningkatkan presentasi belajar dan semangat belajar secara aktif pada siswa commit to user 17

B. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir dari pembelajaran metode eksperimen dapat meningkatkan kemampuan belajar IPA adalah sebaga berikut: Gambar 1 : Kerangka Berfikirr

C. Hipotesis Tindakan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG KONSEP GAYA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI SOMONGARI PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 2 56

PENINGKATAN KEMAMPUAN BELAJAR TENTANG SIFAT SIFAT CAHAYA DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 MOJO ANDONG BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 2 72

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI KRAMAT 02 PENAWANGAN PURWODADI TAHUN PELAJARAN 2010 2011

1 8 80

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 101775 SAMPALI TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 1 22

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG KONSEP GAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI NGADIREJO KECAMATAN ANDONG KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 1 7

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SD N III Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV SD N III Tawangrejo, Jatipurno, Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SD N III TAWANGREJO Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV SD N III Tawangrejo, Jatipurno, Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2

0 1 17

Peningkatan prestasi belajar IPA dengan menerapkan metode eksperimen berbasis konstruktivisme pada siswa kelas III B SD Kanisius Sengkan semester ganjil tahun ajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 128

Peningkatan prestasi belajar IPA materi perubahan sifat benda dengan metode demonstrasi eksperimen pada siswa kelas V SD Negeri Ngino 2 semester 1 tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 140

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE EKSPERIMEN MATERI SIFAT - SIFAT CAHAYA SISWA KELAS V SD NEGERI BANGUNREJO 1 SEMESTER 2 TAHUN 2011 SKRIPSI

0 0 187