7.5.3. Pengolahan Daging Anjing
Prinsip pengolahan daging anjing yang telah dilakukan oleh pemilik rumah makan panggang B1 tidak memenuhi syarat keshatan. Seluruh pemilik rumah makan
panggang B1 dalam mengolah daging yaitu pada saat pemotongan anjing dilakukan di luar rumah atau di halaman belakang rumah, dalam mengolah daging tidak
menggunakan celemek dan sarung tangan. Pada saat pengolahan daging anjing juga tidak menggunakan tutup kepala, dari 6 rumah makan saat mengolah daging anjing
tidak ada yang menggunakan celemek dan juga tutup kepala. Dari pengolahan awal para pemilik rumah makan panggang B1 dalam
mengolah daging tidak mencuci tangan terlebih dahulu dengan sabun. Sedangkan untuk peralatan di cuci dengan sabun atau deterjen tetapi pada saat pencucian tidak
menggunakan air yang mengalir. Sebaiknya peralatan makan seperti piring, sendok dan gelas di cuci dengan air yang mengalir agar kotoran dan sisa sabun langsung ikut
terbilas. Penerapan sanitasi yang buruk akan berdampak pada kesehatan konsumen yang mengkonsumsi daging anjing tersebut.
7.5.4. Penyimpanan Makanan Jadi
Dalam hal penyimpanan makanan jadi ke 6 rumah makan panggang B1 tersebut daging yang akan dipanggang di simpan ke dalam ember besar yang tidak
mempunyai tutup dan dibiarkan terbuka begitu saja, sehingga dapat mengakibatkan daging yang akan di panggang terkontaminasi oleh vektor penyakit seperti lalat,
kecoa, tikus dll, sehingga mengakibatkan konsumen dapat terkontaminasi oleh bakteri yang dapat menimbulkan penyakit yang kemudian akan dikonsumsi oleh
konsumen.
Universitas Sumatera Utara
7.5.5. Pengangkutan Bahan Makanan
Dalam proses pengangkutan daging anjing tersebut tidak menggunakan kendaraan kusus,daging yang akan diolah atau dipanggang diangkat dengan
kendaraan yang biasa digunakan oleh pemilik rumah makan panggang B1 untuk bepergian. Menurut pemilik rumah makan panggang B1 mereka tidak perlu
menggunakan kendaraan kusus untuk mengangkut daging tersebut, dengan alasan akan terjadi pemborosan kendaraan jika menggunakan kendaraan yang berbeda –
beda dalam mengangkut daging tersebut. Cara pengangkutan pada dasarnya mempunyai dua tujuan yaitu agar makanan tidak tercemar oleh zat – zat yang
membahayakann dan agar bahan makanan tersebut tidak rusak Azwar,1990
7.5.6. Penyajian Makanan
Dalam proses penyajian makanan di rumah makan panggang B1 dalam proses pencucian peralatan ke 6 rumah makan panggang B1 tidak menggunakan air mengalir
dalam proses pencucian, piring, gelas, dan peralatan makan lainnya. Pencucian yang berulang – ulang beresiko untuk menularkan berbagai macam virus dan bakteri yang
dapat menular melalui makanan seperti tifus, disentri sehingga kesehatan konsumen bisa terancam.
Beberapa pegawai dari ke enam rumah makan panggang B1 tersebut kurang menjaga kebersihan badan, seperti tidak menggunakan seragam, kuku jari tangan
terlihat panjang dan tidak di potong dan rambut dibiarkan tergerai pada saat melayani konsumen. Menurut Depkes RI 2003 dalam penanganan makanan dan minuman
seorang penjamah makanan atau minuman tidak boleh kontak langsung dengan
Universitas Sumatera Utara
makanan tersebut dan selalu menjaga kebersihan seluruh anggota tubuhnya agar tidak terjadi kontaminasi terhadap makanan yang ditanganinya.
7.6. Kandungan Larva Cacing Pita