Gejala klinik yang terjadi akibat kista hidatid tergantung kepada tempat terdapatnya kista tersebut di dalam organ tubuh. Jika terdapat di daerah permukaan
mungkin terlihat adanya benjolan. Pada umumnya penyakit ini dalam keadaan tenang selama bertahun – tahun tanpa keluhan dan hanya di jumpai sesudah dilakukan otopsi
atau bila kista pecah tak sengaja. Akibat tekanan kista juga sangat tergantung pada lokasi kista. Jika kista hidatid pecah, maka dapat terjadi gejala anafilaktik dan juga
dapat timbul pembentukan kista hidatid sekunder baik yang bersifat sistemik maupun yang setempat Soedarto, 1991.
2.6. Klasifikasi Echinococcus granulosus
Cacing pita Cyclophyllidae Manusia
FAMILI Hymenolepididae
Taeniidae
GENUS Hymenolepis
Taenia Echinococcus
Multiceps
SPESIES H.nana
T.solium E. granulosus M.multiseps
stadium dewasa larva pada
manusia stadium dewasa
kadang-kadang larva pada
manusia stadium larva
hanya pada manusia
stadium larva hanya pada
manusia H.diminuta
stadium dewasa pada manusia
T.saginta stadium dewasa
pada manusia E.multilocularis
stadium larva pada manusia
And.relatid species
stadium larva pada manusia
Subkigdom : Metazoa
Kerajaan : Animalia
Filum : Platyhelminthes
Universitas Sumatera Utara
Subkelas : Cestoda
Kelas : Cestoidea
Ordo : Cyclophyllidea
Famili : Taeniidae
Genus : Echinococcus
Spesies : - E.granulosus
- E.multilocularis stadium larva hanya pada manusia
2.7. Penyakit Yang Di Tularkan Melalui Makanan
Yang dimaksud dengan penyakit – penyakit karena makanan ialah gangguan pada saluran pencernaan yang ditandai dengan gejala – gejala : mual, perut mules,
berak – berak yang terjadi setelah makan atau minum. Sumber kontaminasi mikro-organisme makanan umumnya berasal dari tanah,
udara, hewan, dan manusia. Sedang saat kontaminasi dapat terjadi pada berbagai tahap, baik selama maupun setelah pengolahan bahan makanan. Kontaminasi yang
terjadi pada tahap sebelum pengolahan antara lain sejak dari pemanenan, penyembelihan dan selama penyimpanan.
Pada hakekatnya bahan makanan yang berasal dari tanaman dan hewan atau produk – produknya, sulit dihindari dari hadirnya mikro-organisme secara alamiah
pada bahan makanan. Selama proses pengolahan makanan dan sesudah pengolahan, dapat terjadi kontaminasi antara lain berasal dari perabotan, air, dan penjamah
makanan. Penyakit – penyakit yang ditularkan melalaui makanan dapat dibagi menjadi 2
dua golongan besar, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Infeksi
Penyakit ini disebabkan karena didalam makanan terdapat kuman atau mikro- organisme pathogen sehingga dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti
cholera, disentri, typhus abdominalis, paratyphus A dan B dsb. Penyebaran penyakit ini dapat disebabkan karena :
a. Makanan diolah oleh petugas pengolah makanan yang sebelumnya pernah
terkena atau sedang menderita penyakit tertentu carier b.
Makanan yang kotor karena telah terkontaminasi atau terjamah oleh tikus atau serangga lain
c. Cara memasak yang kurang baik atau kurang sempurna.
2. Keracunan Makanan
Yang dimaksud dengan keracunan makanan ialah timbulnya sindroma gejala klinik disebabkan karena memakan makanan tertentu. Kelainan tersebut dapat
digolongkan sebagai berikut : a.
Keracunan karena memakan makanan yang mengandung zat kimia beracun misalnya kacang kaster, cendawan,rhubad sejenis bayam, solanin sejenis
kentang, kerang dan yang mengandung toksin yang dihasilkan oleh micro- organisme.
b. Infeksi karena bakteri yang membuat enterotoksin selama masa kolonisasi
dan pertumbuhan mukosa usus. c.
Infeksi karena micro-organisme yang mengadakan infasi dan berkembang biak di mukosa usus tau jaringan lainnya Nyoman,1996 .
Universitas Sumatera Utara
2.8. Pencegahan Echinococcus granulosus