ANALISA EKONOMI Pemanfaatan Adsorben Dari Biji Asam Jawa (Tamarindus Indica) Untuk Menurunkan Kandungan Asam Lemak Bebas Dan Bilangan Peroksida Pada Cpo (Crude Palm Oil)

32 kontak adsorben ini diadopsi dan dimodifikasi dari penelitian Morad et al. [5], dimana variabel – variabel tersebut merupakan kondisi optimum pada operasi adsorpsi pada CPO. Adsorben yang digunakan dalam proses adsorpsi akan dianalisa gugus – gugus fungsinya dengan menggunakan spektrofotometri FTIR. Begitu pula dengan adsorben bekas reaksi atau spent adsorbent juga dianalisa gugus fungsinya dengan metode spektrofotmetri FTIR. Sehingga dengan analisa tersebut dapat dilihat gugus – gugus fungsi pada adsorben sebelum dan sesudah proses adsorpsi, untuk kemudian dikaji sebagai kemampuan adsorpsi adsorben terhadap penurunan kadar asam lemak bebas dan bilangan peroksida pada CPO. Selain itu, dilakukan pula uji kadar asam lemak bebas sebelum dan sesudah proses adsorpsi, serta bilangan peroksida sebelum dan sesudah proses adsorpsi, untuk melihat sejauh mana kemampuan adsorben dari biji asam jawa yang diaktivasi ini untuk menurunkan kadar asam lemak bebas dan bilangan peroksida pada CPO.

2.8 ANALISA EKONOMI

Produksi adsorben dari biji asam jawa untuk pemurnian CPO akan meningkat seiring dengan meningkatnya produksi CPO dan produk turunannya. Biji asam jawa sebagai limbah industri pangan ini tidak dapat langsung dibuang ke lingkungan karena kandungan bahan organiknya yang tinggi. Selain itu biji asam jawa ini memiliki nilai ekonomis yang rendah karena tidak dapat digunakan lagi dalam industri pengolahan makanan. Salah satu solusi untuk menangani produksi biji asam jawa yang terus meningkat adalah mengubahnya menjadi suatu produk yang lebih berharga dengan proses yang efektif dan efisien. Salah satu produk dengan nilai tambah tinggi yang dapat dengan mudah dibuat dari biji asam jawa adalah dengan membuat adsorben dari biji asam jawa. Adsorben dari biji asam jawa banyak digunakan untuk pengolahan limbah cair. Produksi adsorben dari biji asam jawa dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1. Memperkecil biji asam jawa dengan ukuran 140 mesh 2. Aktivasi biji asam jawa dengan asam nitrat HNO 3 4 N dengan rasio perbandingan 1 : 2 b:v pada suhu 80 o C selama 2 jam 3. Pencucian Universitas Sumatera Utara 33 4. Pemanasan dalam oven pada suhu 130 o C selama 2 jam Berikut merupakan rincian biaya pembuatan adsorben dari biji asam jawa dengan aktivasi menggunakan asam nitrat HNO 3 dengan rasio 1 : 2 yang telah dilakukan selama penelitian dengan basis bahan baku biji asam jawa 1 ton. Bahan baku utama dalam pembuatan adsorben adalah biji asam jawa dan asam nitrat HNO 3 4 N, biji asam jawa diperoleh dari pabrik pengolahan buah asam jawa dan sebaiknya lokasi pembuatan adsorben dari biji asam jawa berada dekat dengan pabrik pengolahan buah asam jawa sehingga proses pengangkutan akan lebih ekonomis. Dari 1 ton biji asam jawa yang sudah dihaluskan dengan rasio asam nitrat 4 N b:v 1:2, maka asam nitrat 4 N yang dibutuhkan adalah sebanyak 2.000 liter. Aktivator yang digunakan adalah asam nitrat industrial grade dengan kemurnian 70, densitas 1,413 gramcm 3 , dengan konsentrasi 15,7 N, sehingga untuk asam nitrat dengan 4 N sebanyak 2000 liter, dibutuhkan asam nitrat 70 sebanyak: V 1 .N 1 = V 2 .N 2 V 1 = V 2 .N 2 N 1 V 1 = 2000 liter.4N15,7N V 1 = 509,55 liter Untuk pembuatan adsorben dari biji asam jawa sebanyak 1 ton dengan aktivator asam nitrat 4N diperlukan asam nitrat 70 sebanyak 509,55 liter yang dilarutkan dengan aquadest hingga 2000 liter. Biaya bahan baku dan proses pembuatan adsorben yaitu dengan biaya proses pengumpulan biji asam jawa sebesar Rp 500.000,00Ton, biaya aktivator asam nitrat 4 N yang dibutuhkan sebanyak 509,55 liter yang kemudian dilarutkan dengan aquadest hingga 2.000 liter sebesar Rp 2.422.920,00 dengan biaya lain- lain proses aktivasi, utilitas, analisa Rp 500.000,00 untuk pembuatan 1 ton adsorben. Maka adsorben dari biji asam jawa diharapkan dapat dijual dengan harga Rp 4.000.000,00Ton atau Rp 4.000,00kg. Untuk proses adsorpsi CPO dibutuhkan dosis adsorben dari biji asam jawa sebesar 1. Sehingga untuk 1 kg adsorben dari biji asam jawa dapat digunakan untuk proses degumming dan bleaching CPO sebanyak 100 kg. Universitas Sumatera Utara 34 Pada proses degumming dan bleaching CPO konvensional, degumming agent yang digunakan adalah asam fosfat H 3 PO 4 85 dengan harga pasaran Rp 10.000,00Kg dengan dosis 0,1 dari berat CPO. Bleaching earth yang umumnya digunakan adalah Tonsil dengan harga pasaran Rp 4.200,00Kg, Taiko dengan harga pasaran Rp 3.600,00Kg, dan Bentonit dengan harga pasaran Rp 5.640,00Kg dengan dosis 1 dari berat CPO [5]. Setelah dilihat harga dari degumming agent dan bleaching earth konvensional dengan analisa biaya bahan baku adsorben biji asam jawa, maka pembuatan adsorben dari biji asam jawa yang diaktivasi dengan menggunakan asam nitrat 4 N dengan rasio 1 : 2 untuk proses degumming dan bleaching CPO yang lebih ekonomis layak untuk dipertimbangkan. Adapun keuntungan penggunaan adsorben dari biji asam jawa dalam proses degumming dan bleaching CPO antara lain: 1. Mengurangi pencemaran terhadap lingkungan. 2. Proses degumming dan bleaching CPO dapat dilakukan dalam 1 tahap pemurnian sehingga proses lebih ekonomis. 3. Dapat mencegah kerusakan minyak meningkatnya FFA, peroksida dan menjaga kandungan karotenoid yang merupakan sumber nutrisi yang penting dalam minyak. Universitas Sumatera Utara 1 BAB I PENDAHULUAN