ADORPSI KANDUNGANPEROKSIDA PADA CPO

56 Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka pemanfaatan adsorben biji asam jawa yang diaktivasi dengan asam nitrat 4 N dengan rasio b:v 1:2 dengan dosis penambahan adsorben ke dalam minyak sebanyak 1 dari berat minyak dengan waktu kontak selama 35 menit menghasilkan penurunan kadar asam lemak bebas paling besar dari 4,936 menjadi 3,923 , dimana tidak memberikan perbedaan yang besar dengan hasil pada waktu 45 menit yaitu 4,063 dan dosis 1,5 yaitu 4,047. Oleh karena itu, dengan pertimbangan ekonomi terhadap jumlah penggunaan adsorben, dosis 1,0 dipilih sebagai dosis terbaik untuk adsorpsi kandungan asam lemak bebas dalam minyak kelapa sawit dan telah memenuhi standar kandungan asam lemak bebas pada minyak kelapa sawit setelah proses adsorpsi. Persentase penurunan kadar FFA adalah sebesar 20,52 .

4.4 ADORPSI KANDUNGANPEROKSIDA PADA CPO

Kandungan peroksida pada minyak kelapa sawit sebelum dilakukan proses adsorpsi dengan adsorben adalah 0,0144 meqkg minyak. Dari penelitian ini dapat dilihat bahwa bilangan peroksida mengalami penurunan yang optimum untuk setiap variasi waktu kontak dan dosis adsorben. Adsorpsi pada waktu 35 menit dengan penambahan dosis adsorben 1,0 menghasilkan penurunan bilangan peroksida paling besar. Hasil adsorpsi penurunan bilangan peroksida dapat digambarkan melalui grafik pada Gambar 4.6 di bawah ini. Gambar 4.6 Grafik Penurunan Bilangan Peroksida Minyak Kelapa Sawit pada Beberapa Kondisi Operasi 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 20 25 30 35 40 45 50 Bi lan gan P er oksi da m eq K g Waktu menit 0,5 1,0 1,5 Dosis Adsorben Universitas Sumatera Utara 57 Untuk penambahan dosis adsorben sebesar 0,5 pada waktu 25 menit, bilangan peroksida dalam minyak meningkat menjadi 0,02315 meqkg. Pada waktu 35 menit bilangan peroksida meningkat menjadi 0,0864 meqkg. Dan pada waktu 45 menit bilangan peroksidamengalami peningkatan menjadi 0,3415 meqkg. Untuk penambahan dosis adsorben sebesar 1,0 dalam minyak pada waktu 25 menit, bilangan peroksida meningkat menjadi 0,02307 meqkg. Pada waktu 35 menit bilangan peroksida dalam minyak turun menjadi 0,00868 meqkg. Pada waktu 45 menit bilangan peroksida mengalami peningkatan menjadi 0,4613 meqkg. Untuk penambahan dosis adsorben sebesar 1,5 pada waktu 25 menit, bilangan peroksida meningkat menjadi 0,01722 meqkg. Pada waktu 35 menit bilangan peroksida dalam minyak meningkat menjadi 0,0258 meqkg. Pada waktu 45 menit bilangan Peroksida dalam minyak mengalami peningkatan menjadi 0,4599 meqkg. Secara teori, bilangan peroksida adalah banyaknya miliekuivalen peroksida dalam 1000 gram lemak. Bilangan peroksida adalah nilai terpenting untuk menentukan derajat kerusakan pada minyak atau lemak. Asam lemak tidak jenuh dapat mengikat oksigen pada ikatan rangkapnya sehingga membentuk peroksida [70]. Berdasarkan data penelitian yang diperoleh, diketahui bahwa semakin lama waktu kontak adsorpsi tidak meningkatkan kemampuan daya jerap adsorben biji asam jawa dan terjadi proses desorpsi. Desorpsi terjadi akibat permukaan adsorben yang telah jenuh, pada keadaan jenuh laju adsorpsi menjadi berkurang. Adsorpsi kandungan peroksida biasanya terjadi dengan mekanisme adsorpsi fisika [87]. Proses adsorpsi ini disebabkan oleh adanya perbedaan energi potensial antara permukaan adsorben dan zat yang terserap, baik itu melibatkan gaya fisika atau kimia. Adsorpsi fisika melibatkan gaya antar molekul gaya Van der Waals atau melalui ikatan hidrogen. Molekul yang terbentuk dari adsorpsi fisika sangat lemah dan energi yang dilepaskan pada adsorpsi fisika relatif rendah sekitar 20 kJmol, karena itu sifat adsorpsinya adalah reversible, yaitu dapat balik atau dilepaskan kembali dengan adanya penurunan konsentrasi larutan [27]. Semakin lama waktu pemanasan minyak kelapa sawit menyebabkan perubahan struktur asam lemak yang menyebabkan terbentuknya peroksida [5]. Standar untuk bilangan peroksida CPO hasil adsorpsi adalah nol meqkg. [59]. Universitas Sumatera Utara 58 Pada permunian minyak kelapa sawit konvensional dengan menggunakan asam fosfat dengan dosis 1 penurunan bilangan peroksida dari 2,9 meqkg menjadi 2,83 meqkg [5]. Dari grafik pada Gambar 4.6 dapat dilihat bahwa penurunan bilangan peroksida yang dihasilkan berfluktuasi. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, penggunaan dosis adsorben yang rendah tidak efektif dalam menyerap peroksida lebih banyak karena permukaan porinya telah tertutup dengan pengotor yang lain. Kedua, pemanasan dan waktu reaksi yang lama rentan mengakibatkan naiknya bilangan peroksida. Dari hasil penelitian, pada waktu kontak 35 menit dengan dosis adsorben 1,0 memberikan hasil bilangan peroksida paling optimum sebesar 0,00868 meqkg minyak. Waktu 35 menit dipilih sebagai waktu kontak terbaik karena telah memberikan hasil adsorpsi yang optimal dan telah memenuhi standar bilangan peroksida pada minyak kelapa sawit hasil adsorpsi. Waktu kontak yang lebih lama tidak memberikan hasil yang signifikan, sehingga dengan pertimbangan ekonomi dan efisiensi waktu maka dapat digunakan waktu yang lebih singkat. Persentase penurunan bilangan peroksida adalah sebesar 39,72 . Universitas Sumatera Utara 59 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN