94
Disamping tingginya respon positif yang diberikan oleh karyawan mengenai indikator-indikator diatas, terdapat pula indikator dengan respon positif
terandah. Indikator tersebut berasal dari indikator pertama. Pertanyaan dengan tingkat respon positi terendah pada indikator ini adalah pada pertanyaan pertama
yaitu apakah dalam meningkatkan semangat kerja karyawan selalu masuk tepat waktu yang telah ditentukan.
Pertanyaan ini mendapatkan respon positif paling rendah dikarenakan untuk meningkat semangat kerja bukan diukur dari masuk tepat waktu yang telah
ditentukan. karena terkadang karyawan tidak tahu akan ada musibah apa dijalan seperti ban bocor, macat dan lain-lain. Hal tersebut yang membuat para karyawan
telat sampai ditoko, jadi dari jawaban responden semangat kerja karyawan tidak dapat diukur dengan datang tepat waktu ke toko dengan tepat waktu.
Berdasarkan jawaban dari kuesioner yang diberikan kepada respnden, pertanyaan-pertanyaan yang mewakili variabel semangat kerja didominasi oleh
jawaban setuju. Ini berarti mayoritas karyawan toko batik Abi setuju bahwa komunikasi yang diberikan oleh pemilik toko sudah baik sehingga meningkatkan
semangat kerja karyawan toko batik Abi.
4.7.2 Pengaruh Komunikasi Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Toko Batik Abi
Berdasarkan hasil penelitian terhadap variabel kinerja karyawan, peneliti menemukan bahwa sebagian besar toko batik Abi setuju bahwa kinerja karyawan
pada toko batik Abi yang diteliti dalam penelitian ini sudah sangat baik. Hal ini terlihat dari jawaban positif yang diberikan responden terhadap kuisioner yang
Universitas Sumatera Utara
95
terdiri dari 6 pertanyaan yang mewakili variabel kinerja karyawan yang menggambarkan baik buruknya kinerja karyawan pada perusahaan tersebut.
Seluruh pertanyaan tersebut merupakan hasil penjabaran dari 3 indikator yang diangkat oleh peneliti dalam penelitia ini. Indikator terssebut antara lain adalah
kuantitas, kualitas, dan ketepatan waktu. Berdasarkan hasil uji t, variabel komunikasi organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan toko batik Abi. Hal
ini terbukti berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh nilat t hitung untuk variabel kinerja karyawan sebesar 5,639 dengan taraf signifikasi
0,000. Dengan menggunakan tabel t diperoleh angka sebesar 2,0738 sehinggan t hitung t tabel 5,639 2,0738 maka komunikasi organisasi mempengaruhi
kinerja karyawan secara parsial. Angka signifikasi komunikasi organisasi menunjukkan angka 0.05 yaitu 0.000 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima
yang berarti bahwa komunikasi organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan
pada toko batik Abi.
Setelah diurutkan, indikator dengan respon positif tertinggi adalah indikator kedua yaitu kualitas. Rata-rata responden menjawab setuju dan sangat
setuju sedangkan pilihan jawaban kurang setuju dan tidak setuju tidak dipilih oleh responden. Sehingga dapat disimpulkan bahwa komunikasi yang baik dapat
meningkatkan kinerja karyawan pada toko bati Abi.
Indikator dengan respon positif tertinggi kedua adalah indikator pertama dari variabel kinerja karyawan yaitu kuantitas. Sebagian besar responden
menjawab baik dan sangat baik pada pengisian kuisioner yang disebar oleh peneliti. Pertanyaan yang mendapat responden tertinggi pada indikator ini adalah
Universitas Sumatera Utara
96
pertanyaan kedua yaitu apakah pencapaian hasil kerja karyawan lebih baik dari pada sebelumnya. Melihat hasil jawaban responden yang cukup tinggi mengenai
pertanyaan ini dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan talah berjalan dengan baik ditoko batik Abi.
Dengan memberikan komunikasi yang baik kepada karyawan dan menjalin komunikasi yang baik akan menimbulkan kinerja yang baik pula. Begitu
pula dengan kinerja karyawan toko batik Abi. Berdasarkan hasil pengisian kuisioner yang dilakukan oleh karyawan toko batik Abi, terdapat indikator dengan
respon positif paling rendah yaitu kualitas, yakni apakah karyawan memiliki pengalaman dalam pekerjaan yang dilakukan. Pertanyaan ini mendapat respon
paling rendah, namun memiliki arti positif.
Berdasarkan jawaban dari kuisioner yang telah diberikan kepada responden, pertanyaan-pertanyaan yang mewakili variabel kinerja karyawan
didominasi oleh jawaban setuju. Hal ini berarti mayoritas karayawan toko batik Abi setuju bahwa komunikasi yang diberikan pimpinan toko batik Abi sudah baik
sehingga bisa menciptakan kinerja karyawan yang sesuai dengan perusahaan harapkan.
4.7.2 Pengaruh Komunikasi Organisasi Terhadap Semangat Kerja Dan Kinerja Karyawan Pada Toko Batik Abi
Pada variabel komunikasi organisasi, terdapat beberapa indikator yang digunakan dalam penelitian ini, indikator tersebut antara lain adalah keterbukaan,
empati, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan. Kelima indikator tersebut kemudiann dikembangkan menjadi 10 pertanyaan yang mewakili variabel
Universitas Sumatera Utara
97
komunikasi organisasi untuk mengukur baik buruknya komunikasi organisasi yang ada pada objek yang diteliti yaitu toko batik Abi.
Berdasrakan hasil pengisian kuisioner yang disebar kepada karyawan toko batik Abi diketahui bahwa sebagian besar komunikasi organisasi di toko batik
Abi telah berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari dominasi jawaban setuju yang diberikan oleh karyawan lewat 10 pertanyaan yang mewakili variabel komunikasi
organisasi. Indikator dengan respon positif paling tinggi adalah indikator kelima yaitu
kesetaraan yakni pada pertanyaan apakah pimpinan dan karyawaan menjalin komunikasi yang baik. Karyawan memilih jawaban sangat baik dan baik dalam
pengisian kuisioner yang disebar, sedangkan jawaban kurang baik dan tidak baik tidak dipilih oleh karyawan. Hal ini membuktikan bahwa komunikasi antara
pimpinan dan karyawan toko batik Abi dipandang positif, salah satunya dikarenakan sebagian besar karyawan merasa bahwa pimpinan telah memberikan
komunikasi yang baik terhadap karyawannya sehingga meningkatkna semangat kerja dan kinerja karyawan.
Berdasarkan uji analisis regresi linier sederhana terlihat bahwa variabel komunikasi organisasi merupakan variabel yang memiiki pengaruh terbesar
terhadap semangat kerja yakni sebesar 1,136. Karena nilai koefisien regresi komunikasi organisasi 1,136 bernilai positif, hal ini berarti komunikasi organisasi
berpengaruh positif terhadap semangat kerja. Dan pada variabel komunikasi organisasi juga memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan yakni sebesar
0,611. Karena nilai probabilitas dari komunikasi organisasi, yakni 0.000, lebih
Universitas Sumatera Utara
98
kecil dibandingkan tingkat signifikansi 0,05, maka variabel komunikasi organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil uji koefisiensi Uji R2 yang bertujuan untuk melihat besarnya hubungan anatar kedua variabel komunkasi organisasi terhadap variabel
semangat kerja dan kinerja karyawan. Berdasarkan hasil yang didapat nilai R: nilai koefisien determinasi R Square antara komunikasi organisasi dan semangat
kerja adalah 0,666. Nilai tersebut dapat diartikan komunikasi organisasi mampu menjelaskanmempengaruhi semangat kerja sebesar 66,6,sementara 33,4
dijelaskan selain variabel komunikasi organisasi. nilai koefisien determinasi R Square antara komunikasi organisasi dan kinerja karyawan adalah 0,580.
Nilai tersebut
dapat diartikan
komunikasi organisasi
mampu menjelaskanmempengaruhi kinerja karyawan sebesar 58, sementara 42
dijelaskan selain variabel komunikasi organisasi. Maka pada toko batik Abi perlu untuk dipertahankan ataupun ditingkatkan komunikasi organisasi karena dari hasil
penelitiaan variabel diatas memiliki pengaruh positif terhadap semangat kerja dan kinerja karyawan.
Universitas Sumatera Utara
99
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian mengenai pengaruh komunikasi organisasi terhadap semangat kerja dan kinerja karyawan pada toko batik Abi, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Komunikasi organisai berpengaruh terhadap semangat kerja kayawan
pada toko batik Abi Medan. Pengaruhnya komunikasi organisasi terhadap semangat kerja tersebut ditunjukkan dari kedisiplinan
karyawan dalam menjalankan tugas sesuai dengan wewenangnya, menyelesikan tugas dengan tepat waktu dan benar, serta ditunjukkan
dengan kehadiran yang tepat pada waktunya. Selain kedisiplinan, semangat kerja pegawai juga ditunjukkan dari kerjasama antara
karyawan yang dalam hal ini masih kurang maksimal tetapi dapat di kategorikan baik, hal ini disebabkan masih ada pegawai yang kurang
memperhatikan teman sekerja yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
pekerjaannya. Untuk
mendukung peningkatan
semangat kerja karyawan maka peranan komunikasi organisasi sangat diperlukan.
2. Komunikasi organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan toko
batik Abi Medan. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan yang memiliki kualitas yang baik, bertanggung jawab atas pekerjaan yang
Universitas Sumatera Utara