Identifikasi Variabel Penelitian Definisi Operasional Variabel Penelitian

23

BAB III METODE PENELITIAN

Model penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah model metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Pemilihan metode penelitian kuantitatif dan desain penelitian korelasional didasarkan pada tujuan penelitian peneliti yang ingin melihat hubungan antara kualitas kehidupan kerja dengan organizational citizenship behavior OCB karyawan. Dalam penelitian ini, pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan metode statistik.

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Dua variabel yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini adalah : 1. Dependent Variable DV yang digunakan dalam penelitian ini adalah organizational citizenship behavior OCB. 2. Independent Variable IV yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas kehidupan kerja.

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional adalah definisi mengenai variabel yang didasarkan pada karakteristik variabel yang dapat diamati. Untuk menghindari adanya makna ganda dan ambigu serta tidak menunjukan makna indikator yang jelas, maka dibuatlah definisi operasional sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 24 1. Organizational Citizenship Behavior OCB Organizational citizenship behavior OCB merupakan perilaku di luar peran formal karyawan yang tidak secara langsung atau eksplisit diakui dengan sistem reward formal dan dapat meningkatkan fungsi efektivitas organisasi. OCB diukur melalui empat dimensi utama dari skala OCB yang dikembangkan oleh Organ; Podsakoff; Mackenzie 2006 yaitu: helping behavior, terdiri dari perilaku: altruism, courtesy, peacemaking, dan cheerleading; conscientiousness; sportsmanship; dan civic virtue. Semakin tinggi skor yang diperoleh dari skala OCB, maka semakin tinggi OCB yang dimiliki seorang idividu. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh dari skala OCB, maka semakin rendah OCB individu. 2. Kualitas Kehidupan Kerja Kualitas kehidupan kerja merupakan persepsi karyawan terhadap suasana dan pengalaman di tempat kerja karyawan yang akan menciptakan rasa aman dan kepuasan bekerja dari karyawan dan dapat mewujudkan tercapainya tujuan dan efektivitas organisasiperusahaan. Kualitas kehidupan kerja karyawan diukur dengan menggunakan skala kualitas kehidupan kerja yang dikembangkan oleh Walton dalam Kossen, 1986 yang meliputi: kompensasi yang memadai dan wajar adequate and fair compensation, kondisi-kondisi kerja yang aman dan sehat safe and healthy working environment, kesempatan untuk mengembangkan dan menggunakan kapasistas manusia developing individual capacity, kesempatan untuk pertumbuhan dan jaminan yang sinabung, perasaan termasuk dalam suatu kelompok development and security opportunities, hak- Universitas Sumatera Utara 25 hak karyawan constitutionalisme, pekerjaan dan ruang kerja secara keseluruhan total living space, dan relevansi sosial social relevance. Tingkat kualitas kehidupan kerja karyawan dapt dilihat dari skor total yang diperoleh setiap karyawan dari skala ini. Bila semakin tinggi skor pada skala kualitas kehidupan kerja maka semakin tinggi kualitas kehidupan kerja karyawan. Sebaliknya, bila semakin rendah skor pada skala kualitas kehidupan kerja maka menggambarkan semakin rendah kualitas kehidupan kerja karyawan.

C. Populasi Penelitian