standar pada saat bekerja sehingga memperkecil kemungkinan terjadi kecelaakan kerja.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penyebab kecelakaan kerja yang pernah dialami oleh pekerja antara lain lihat tabel 4.6, sebanyak 8
orang pemanen 34,8 pernah mengalami kecelakaan kerja karena tertimpa benda jatuh, seperti Tandan Buah Segar TBS sedangkan sebanyak 7 orang
pemanen 30,4 pernah mengalami kecelakaan kerja terkena benda tajam, hal ini diakibatkan karena lalai dalam menggunakan alat dodos atau tidak membungkus
alat dodos pada saat tidak digunakan dan kurang berhati-hati dalam menggunakan alat dodos atau benda tajam lainnya. Sejumlah 5 orang pemanen 21,7 pernah
mengalami kecelakaan tertusuk duri, kecelakaan ini diakibatkan karena pekerja tidak berhati-hati pada saat memanen, dan pekerja tidak menggunakan sarung
tangan, dan banyaknya pekerja yang tidak menggunakan kaca mata ketika mendodos sehingga duri menusuk mata pemanen. Kemudian terdapat 3 orang
pemanen yang mengalami kecelakaan kerja terjatuh pada saat bekerja, kecelakaan ini cukup kecil dan jarang terjadi karena seluruh pekerja menggunakan sepatu
standard
5.3 Hubungan antara Kepatuhan pada Kebijakan K3 dengan Kejadian Kecelakaan Kerja.
Berdasarkan hasil analisis bivariat pada tabel 4.9, pekerja yang memiliki kepatuhan yang tidak baik yaitu sebesar 35,0 dari total keseluruhan responden,
terdapat sebanyak 25,0 yang mengalami kecelakaan kerja dan hanya 10,0 yang tidak mengalami kecelakaan kerja. Selanjutnya pekerja yang patuh sebesar
Universitas Sumatera Utara
65,0 dari total keseluruhan responden terdapat sebanyak 51,7 yang tidak mengalami kecelakaan kerja dan hanya 13,3 yang mengalami kecelakaan kerja.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Siregar 2014 yaitu responden yang tidak patuh terhadap prosedur lebih banyak mengalami
kecelakaan ringan dari pada responden yang patuh terhadap prosedur. Hubungan antara kepatuhan pada kebijakan K3 dengan kejadian
kecelakaan kerja Berdasarkan analisis bivariat antara kepatuhan pada kebijakan K3 dengan kejadian kecelakaan kerja menggunakan uji chi square didapatkan
hasil p-value sebesar 0,0001. Hasil p-value tersebut sesuai dengan hipotesis sebelumnya karena menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kepatuhan
pada kebijakan K3 dengan kejadian kecelakaan kerja. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Siregar 2014 hasil uji chi square
menunjukkan bahwa ada hubungan antara kepatuhan dengan kecelakaan ringan. Responden yang tidak patuh terhadap prosedur lebih banyak mengalami
kecelakaan kerja ringan 71,2, dari pada responden yang patuh pada prosedur 30,3, hasil uji chi square menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara
kepatuhan terhadap prosedur dengan kecelakaan kerja ringan p=0,0001. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tidak patuh responden maka akan semakin tinggi
kecelakaan ringan dan sebaliknya semakin patuh responden maka semakin rendah kecelaan ringan. Menurut Neal dan Griffin 2004. Penyebab terbesar kecelakaan
kerja adalah ketidakpatuhan pekerja terhadap peraturan keselamatan, seperti tidak mengikuti prosedur keselamatan dan tidak mengenakan alat pelindung diri. Oleh
karena itu sangat penting mematuhi peraturan keselamatan kerja untuk
Universitas Sumatera Utara
mengurangi kecelakan kerja. Namun tidak semua pekerja dan tidak semudah itu bisa mematuhi peraturan, dalam suatu penelitian, kepatuhan terhadap aturan ini
dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, pengalaman kerja, motivasi, dan iklim keselamatan.
Mematuhi kebijakan K3 menjadi kunci terwujudnya tujuan dari K3 itu sendiri, menurut Ramli 2010 Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3
mengandung nilai perlindungan tenaga kerja dari kecelakaan kerja. terlaksanannya suatu program K3, dilihat dari patuhnya pekerja melaksanakan program K3
tersebut, bagaimanapun baiknya program K3 yang telah dibuat jika tidak dipatuhi atau dilaksanakan oleh pekerja maka tujuan dari program K3 tidak akan terwujud
yaitu melindungi pekerja dari kecelakaan kerja. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Silalahi 2011 yang menyebutkan bahwa melalui uji chi square
terdapat hubungan yang bermakna antara pelaksanaan program K3 dengan kecelakaan kerja 0,0001, oleh karena itu sangat penting untuk membuat pekerja
patuh terhadap kebijakan K3, walaupun bersifat memaksa, tetapi sangat banyak manfaat jika mematuhi kebijakan K3, maka pengawasan terhadap kepatuhan
pekerja harus lebih ditingkatkan agar kecelakaan kerja juga dapat berkurang, seperti pada penelitian siregar yang menyatakan ada hubungan bermakna antara
pengawasan dengan kecelakaan kerja p= 0,020.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN