resmi dipelihara dan dilaksanakan sebagaimana mestinya, misalnya buku registrasi saham, buku notulen dan lain sebagainya.
Sebagai penasehat hukum diharapkan memberikan advis yang menyangkut masalah hukum. Disamping itu penasehat hukum ini berfungsi
sebagai perantara. Dengan pengacara dan notaris perusahaan. Dalam hal ini tidak termasuk masalah tanah yang ditangani administration dan personal departement.
Sebagai penasehat hukum perusahaan, bertanggungjawab juga terhadap urusan dengan BKPM dan pada waktu-waktu tertentu mengenai Pasar Bursa Jakarta.
4.2. Gambaran Hasil Penelitian
4.2.1. Karakteristik Pemanen Sawit di Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga Sipef
Secara umum dapat digambarkan Karakteristik Pemanen Sawit pada
Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga Sipef berdasarkan umur, pendidikan terakhir, dan masa kerja.
4.2.1.1 Umur Tabel 4.1 Distribusi Pemanen Sawit Menurut Umur di Kebun Perlabian PT.
Tolan Tiga Sipef Tahun 2016
Sumber : data kuesioner yang telah diolah
No Umur Tahun
Frekuensi orang 1
15 – 20
10 16,7
2 21
– 30 18
30,0 3
31 – 40
26 43,3
4 41
– 50 6
10,0 5
51 – 64
0,0 Total
60 100,0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 menunjukkan distribusi pemanen sawit menurut umur yang di kategorikan berdasarkan umur produktif menurut Depnaker yaitu 15
– 64 tahun. Sebahagian besar pemanen sawit adalah golongan usia antara 31 - 40 tahun yaitu
26 orang 43,3, dan golongan dengan usia 21 - 30 tahun menempati urutan kedua yaitu sebesar 18 orang 30,0. Selanjutnya golongan usia dibawah 20
tahun berada pada urutan ketiga sebesar 10 orang 16,7, sedangkan sisanya golongan usia antara 41 - 50 tahun hanya sebesar 6 orang 10,0 saja.
4.2.1.2 Pendidikan Terakhir Tabel 4.2 Distribusi Pemanen Sawit Menurut Pendidikan Terakhir pada
Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga Sipef Tahun 2016 No
Pendidikan Terakhir Frekuensi
orang 1
SD 17
28,3 2
SMP 21
35,0 3
SMA 22
36,7 4
Perguruan Tinggi 0,0
Total 60
100,0
Sumber : data kuesioner yang telah diolah
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa karakteristik pemanen sawit berdasarkan latar belakang pendidikan didominasi oleh pemanen sawit dengan latar belakang
pendidikan SMA yaitu sebesar 22 orang 36,7, kemudian pemanen sawit dengan latar belakang pendidikan SMP sebesar 21 orang 35,0, sedangkan
pemanen sawit dengan latar belakang pendidikan SD sebesar 17 orang 28,3.
Universitas Sumatera Utara
4.2.1.3 Masa Kerja Tabel 4.3 Distribusi Pemanen Sawit Menurut Masa Kerja pada Kebun
Perlabian PT. Tolan Tiga Sipef Tahun 2016
No Masa Kerja Tahun
Frekuensi orang
1 1
– 5 11
18,3 2
6 – 10
17 28,3
3 11 - 15
22 36,7
4 15
10 16,7
Total 60
100,0
Sumber : data kuesioner yang telah diolah
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa karakteristik pemanen sawit berdasarkan lama bekerja yang dikategorikan menjadi 1
– 5 tahun, 6 – 10 tahun, 11 – 15 tahun dan 15 tahun Pangaribuan, 2012, didominasi oleh pemanen sawit yang telah
bekerja selama 11 - 15 tahun yaitu sebesar 22 orang 36,7, kemudian pemanen sawit yang telah bekerja selama 6
– 10 tahun sebesar 17 orang 28,3, sedangkan pemanen sawit yang telah bekerja selama 1
– 5 tahun sebanyak 11 orang 18,3, dan terakhir adalah pemanen sawit yang telah bekerja selama lebih
dari 15 tahun yaitu sebanyak 10 orang 16,7. 4.2.2. Analisis Univariat
Analisis univariat digunakan untuk menjelaskan distribusi frekuensi dan persentase dari variabel independen yaitu kepatuhan terhadap kebijakan K3 dan
variabel dependen yaitu kecelakaan kerja.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2.1 Kecelakaan Kerja Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kecelakaan Kerja pada Pemanen Sawit di
Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga Sipef Tahun 2016
No Kecelakaan Kerja
Frekuensi orang
1 Ya
23 38,3
2 Tidak
37 61,7
Total 60
100,0
Berdasarkan tabel 4.4 di bawah ini dapat dilihat bahwa dari 60 orang pemanen sawit sebanyak 23 orang 38,3 pernah mengalami kecelakaan kerja
selama bekerja di kebun perlabian PT. Tolan Tiga Sipef dan 37 orang 61,7 tidak pernah mengalami kecelakaan kerja.
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kecelakaan Kerja Menurut Letak luka pada Pemanen Sawit di Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga Sipef Tahun
2016
No Letak Luka
Frekuensi orang
1 Kepala
7 30,4
2 Mata
5 21,7
3 Tangan
6 26,1
4 Jari-jari
3 13,0
5 Kaki
2 8,7
6 Lain-lain
0,0 Total
23 100,0
Sumber : data kuesioner yang telah diolah
Berdasarkan tabel 4.6 di bawah ini dapat dilihat bahwa dari 23 orang pemanen sawit yang pernah mengalami kecelakaan kerja selama bekerja di kebun
Universitas Sumatera Utara
Perlabian PT. Tolan Tiga Sipef sebahagian besar terletak pada adalah terletak pada bagian kepala yaitu sebanyak 7 orang 30,4. kemudian pada bagian tangan
sebanyak 6 orang 26,1, pada bagian mata sebanyak 5 orang 21,7, kemudian sebanyak 3 orang 13,0 yang mengalami kecelakaan pada bagian
jari-jari, dan 2 orang 8,7 pada bagian kaki.
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Kecelakaan Kerja Menurut Penyebab Kecelakaan pada Pemanen Sawit di Kebun Perlabian PT. Tolan
Tiga Sipef Tahun 2016
No Penyebab Kecelakaan
Frekuensi orang
1 Terjatuh
3 13,0
2 Tertimpa benda jatuh
8 34,8
3 Terjepit
0,0 4
Terkena duri 5
21,7 5
Terkena benda tajam 7
30,4 6
Lain-lain 0,0
Total 23
100,0
Sumber : data kuesioner yang telah diolah
Berdasarkan tabel 4.6 di bawah ini dapat dilihat bahwa dari 23 orang pemanen sawit yang pernah mengalami kecelakaan kerja selama bekerja di kebun
Perlabian PT. Tolan Tiga Sipef sebanyak 8 orang 34,8 disebabkan karena tertimpa benda jatuh, sebanyak 7 orang 30,4 terkena benda tajam dan
sebanyak 5 orang 21,7 pemanen sawit yang terkena duri dan 3 orang 13,0 pemanen sawit terjatuh.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2.2 Kepatuhan Terhadap Kebijakan K3