3.6. Aspek Pengukuran
Kepatuhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 Pengukuran yang dilakukan terhadap kepatuhan keselamatan dan
kesehatan kerja K3 pada penelitian ini dengan cara kuesioner dan observasi. Pengukuran variabel kepatuhan kebijakan K3, didasarkan dari 24
pertanyaan yang diajukan dengan ketentuan : a.
Untuk pertanyaan positif 1,3,5,6,7,8,10,14,15,16,17,19,24 jawaban “ya”
diberi nilai 1 dan “tidak” diberi nilai 0 b.
Untuk pertanyaan negatif 2,4,9,11,12,13,18,20,21,22,23 jawaban “ya” diberi nilai 0 dan “tidak “ diberi nilai 1
Variabel kepatuhan terhadap kebijakan K3, dapat dikategorikan menjadi Arikunto, 2006 :
a. Kategori patuh
Kategori yang diberikan kepada pemanen yang patuh menerapkan kebijakan K3 minimal
≥ 75 Jumlah Skor ≥ 19 dan diberi nilai 1 b.
Kategori tidak patuh Kategori yang diberikan kepada pemanen yang patuh menerapkan kebijakan
K3 minimal 75 Jumlah Skor 19 dan diberi nilai 0
2. Kecelakaan Kerja
Pengukuran yang dilakukan terhadap kecelakaan kerja adalah dengan menggunakan kuesioner. Jika pemanen pernah mengalami kecelakaan kerja maka
akan diberi nilai “0” dan pemanen yang tidak pernah mengalami kecelakaan kerja
maka akan diberi nilai “1”.
Universitas Sumatera Utara
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.7.1 Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keaslian suatu instrument. Suatu instrument yang valid atau shahih
mempunyai validitas tinggi dan sebaliknya, instrument yang kurang valid mempunyai validitas rendah Sugiyono, 2009.
Untuk menguji ketepatan kuesioner, dilakukan uji validitas instrumen terhadap 20 orang pemanen sawit kebun Perlabian PT.Tolan Tiga Sipef di luar
dari sampel. Menurut sugiyono 2009 “jika nilai validitas setiap pernyataan lebih besar dari nilai koefisien korelasi r 0,444 maka butir pernyataan dianggap sudah
valid”. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika rhitung rtabel maka butir pernyataan tersebut valid b. Jika rhitung rtabel maka butir pernyataan tersebut tidak valid
Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 20 orang responden diluar dari responden penelitian.
1. Uji Validitas Instrumen variabel kecelakaan kerja
Tabel 3.2 Validitas Instrumen Variabel Penelitian
Uji Validitas Variabel Kecelakaan kerja
No Pertanyaan
r
hitung
r
tabel
Keterangan
1 P1
0,665 0,444
Valid 2
P2 0,713
0,444 Valid
3 P3
0,667 0,444
Valid 4
P4 0,572
0,444 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS
Pada Tabel 3.2 diatas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrument pernyataan dari variabel Kecelakaan Kerja P1-P4 valid karena rhitung rtabel
Universitas Sumatera Utara
yang dapat dilihat dari rhitung yang pada keseluruhan butir lebih besar dari rtabel 0,444. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh istrumen pernyataan
variabel kecelakaan kerja valid dan dapat digunakan dalam penelitian. 2.
Uji Validitas Instrumen Variabel Kepatuhan pada Kebijakan K3
Tabel 3.3 Validitas Instrumen Variabel Penelitian
Uji Validitas Variabel kepatuhan pada kebijakan K3
No. Pertanyaan
r
hitung
r
tabel
Keterangan
1 P1
0,752 0,444
Valid 2
P2 0,659
0,444 Valid
3 P3
0,854 0,444
Valid 4
P4 0,822
0,444 Valid
5 P5
0,565 0,444
Valid 6
P6 0,512
0,444 Valid
7 P7
0,622 0,444
Valid 8
P8 0,561
0,444 Valid
9 P9
0,589 0,444
Valid 10
P10 0,690
0,444 Valid
11 P11
0,921 0,444
Valid 12
P12 0,958
0,444 Valid
13 P13
0,721 0,444
Valid 14
P14 0,719
0,444 Valid
15 P15
0,660 0,444
Valid 16
P16 0,692
0,444 Valid
17 P17
0,848 0,444
Valid 18
P18 0,955
0,444 Valid
19 P19
0,955 0,444
Valid 20
P20 0,697
0,444 Valid
21 P21
0,871 0,444
Valid 22
P22 0,697
0,444 Valid
23 P23
0.896 0,444
Valid 24
P24 0,794
0,444 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS
Pada Tabel 3.3 diatas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen pernyataan dari variabel kepatuhan pada kebijakan K3 P1-P24 valid karena r
hitung
r
tabel
yang dapat dilihat dari r
hitung
yang pada keseluruhan butir lebih besar dari r
tabel
0,444. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh istrumen pernyataan variabel
kepatuhan kebijakan K3 valid dan dapat digunakan dalam penelitian.
Universitas Sumatera Utara
3.7.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merujuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument
tersebut sudah baik. Instrument yang baik tidak akan tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu Sugiyono, 2009. Metode
untuk melakukan uji reliabilitas adalah dengan menggunakan metode Alfa- Cronbach. Standar yang digunakan dalam menentukan reliabel atau tidaknya
suatu instrumen penelitian umumnya adalah perbandingan nilai r hitung dengan r tabel pada taraf kepercayaan 95 atau tingkat signifikan 5.
Harga rhitung kemudian dibandingkan dengan r tabel product moment
dengan taraf signifikansi 5 dan derajat kebebasan N. Jika
r
hitung
r
tabel
berarti instrument tersebut reliabel. Pertanyaan pada instrumen ini dinyatakan reliabel
karena nilai Cronbach’s Alpha yang diperoleh pada penelitian ini 0,444
1. Uji Reliabilitas Variabel Kecelakaan Kerja
Tabel 3.4 Reliability Statistiscs Variabel Kecelakaan Kerja
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS
Pada Tabel 3.4 terlihat bahwa nilai Cronbach’s alpha 0,908 0,444 maka
ke 4 pernyataan dinyatakan reliabel dengan kriteria tersebut.
Cronbach’s Alpha N of Items
0,879 4
Universitas Sumatera Utara
2. Uji Reliabilitas Variabel Kepatuhan pada Kebijakan K3
Tabel 3.5 Reliability Statistiscs Variabel Kepatuhan pada Kebijakan K3
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS
Pada Tabel 3.5 terlihat bahwa nilai Cronbach’s alpha 0,908 0,444 maka
ke 24 pernyataan dinyatakan reliabel dengan kriteria tersebut.
3.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini melalui tahapan sebagai berikut :
1. Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian seperti distribusi frekuensi dan persentase
dari setiap variabel Notoatmodjo, 2010. Analisis univariat dalam penelitian ini berupa gambaran karakteristik berupa umur, pendidikan, masa kerja, kepatuhan
pada kebijakan K3 dan kecelakaan kerja. 2.
Analisis Bivariat Analisis bivariat dapat dilakukan setelah analisis univariat, analisis
dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi yaitu hubungan antara kepatuhan kebijakan keselamtan dan kesehatan kerja dengan
kecelakaan kerja. Berdasarkan jenis data pada penelitian ini merupakan jenis data kategorik, maka untuk menguji hubungan dua variabel tersebut digunakan uji chi
square. Analisis bivariat dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu : Notoatmodjo, 2010.
Cronbach’s Alpha N of Items
0,908 24
Universitas Sumatera Utara
a. Analisis proporsi atau persentasi, dengan membandingkan distribusi silang
antara dua variabel yang bersangkutan. b.
Analisis dari hasil uji statistik dengan chi square. Variabel kepatuhan kebijakan K3 dan kecelakaan kerja, dapat disimpulkan hubungan dua
variabel tersebut bermakna atau tidak bermakna. Kedua variabel dikatakan berhubungan bermakna jika pada interval kepercayaan 95, nilai p 0,05
dan dikatakan tidak berhubungan jika nilai p 0,05
.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Nama PT. Tolan Tiga Indonesia Medan pada mulanya tidaklah demikian, akan tetapi mempunyai sejarah yang tersendiri dari awal hingga nama yang seperti
sekarang ini. Untuk mengetahui sejarah berdirinya disini penulis urutkan secara ringkas melalui data yang diterima dari perusahaan tempat penulis melalukan
riset. Pada tahun 1921 di Sumatera Utara berdiri sebuah perusahaan perkebunan yang bernama “Societe Internationate De Plantations Et De Finance” atau
disingkat “SIPEF”. Perusahaan ini adalah milik swasta asing yang bergerak dalam bidang perkebunan dengan penanam modalnya 100 adalah SIPERO-Antwerpen
milik bangsa Belgia. Pada tahun yang sama berdiri pula sebuah perusahaan bernama “PT. Anglo Dutch Estate Agency” yang pemiliknya berkebangsaan
Inggris dan Belanda. Beberapa tahun kemudian tepatnya pada tahun 1949 perusahaan SIPEF bergabung dengan perusahaan Anglo Dutch Estate Agency,
dengan nama PT. SIPEF Anglo Dutch dan kemudian tahun 1952 dirubah menjadi “PT. SIPEF ANGLO SUMATERA”. Pada tahun 1964 terjadi konfrontasi antara
pemerintah Republik Indonesia dengan Belanda, maka seluruh perusahaan milik Belanda diambil oleh penguasanya, sehingga perusahaan ini berubah namanya
menjadi “SIPEF ANGLO”. Bersamaan dengan itu terjadi konfrontasi antara Inggris dan Malaysia sehingga perusahaan perkebunan ANGLO diambil oleh
pemerintahan Repu blik Indonesia dan namanya diubah menjadi “PT. PP DWI
KORA TIGA”. Kemudian pemerintahan Republik Indonesia mengambil ahli lagi
40
Universitas Sumatera Utara