Kejadian Kecelakaan Kerja PEMBAHASAN

cenderung melakukan kesalahan dalam setiap proses kerja karena tidak mematuhi standar dan peraturan yang ada. Mereka merasa bahwa peraturan yang ada hanya akan membebani dan menjadikan pekerjaan menjadi lebih lama selesai. Pekerja yang tidak patuh akan berperilaku tidak aman karena merasa menyenangkan dan memudahkan pekerjaan.

5.2 Kejadian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja merupakan kejadian yang tidak pernah diinginkan oleh siapa pun dan kecelakaan kerja dapat terjadi kapan saja, disemua tempat kerja baik sektor formal maupun sektor informal dan semua jenis dan tingkatan pekerjaan, termasuk dalam hal ini pekerja pemanen sawit PT. Tolan Tiga Sipef. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada pekerja pemanen sawit di kebun Perlabian PT. Tolan Tiga Sipef lihat tabel 4.4, didapatkan hasil bahwa pekerja yang mengalami kecelakaan kerja yaitu sebanyak 23 pekerja 38,3 mengalami kejadian kecelakaan kerja, pada penelitian ini, ketentuan pekerja yang mengalami kecelakaan kerja adalah pekerja yang mengalami kecelakaan kerja sedang dan berat. Sedangkan 37 pekerja 61,7 tidak pernah mengalami kejadian kecelakaan kerja, yaitu pekerja yang hanya mengalami kecelakaan ringan dan tidak pernah sama sekali mengalami kecelakaan. Akibat dari kecelakaan kerja sangatlah beragam mulai hanya luka kecil hingga luka parah sehingga membutuhkan perawatan lebih lanjut. Bagi pekerja pemanen sawit yang mengalami kecelakaan, bagian tubuh pekerja yang paling banyak mengalami cedera luka akibat kecelakaan kerja lihat tabel 4.5 adalah bagian kepala yaitu sebesar 30,4. Bagian kepala merupakan bagian yang sangat Universitas Sumatera Utara berbahaya jika mengalami kecelakaan kerja, karena di kepala terdapat semua organ pengatur tubuh sehingga sangat fatal jika terjadi luka atau cedera pada bagian kepala, ditambah lagi dengan cukup banyak pekerja yang tidak menggunakan helm yaitu sebesar 48,3 menjadi penyebab banyaknya cedera pada bagian kepala kemudian disusul oleh bagian tangan sebesar 26,1. Kecelakaan kerja pada bagian tangan sering disebabkan karena dalam proses bekerja memanen sawit, pekerja sebagian besar menggunakan tenaga dari tangan untuk bekerja mendodos sawit dengan egrek, menumpuk pelepah sawit, hingga mengangkut TBS ke tempat pengumpulan TBS, dan ketika pekerja tidak berhati hati unsafe act, cara kerja yang tidak ergonomis dan tidak menggunakan APD, sehingga bagian tangan sering menjadi terluka. Bagian mata sebesar 21,7 menjadi bagian tubuh yang sering terluka, karena ketika pekerja memanen pada pohon sawit yang tinggi, serbuk dari pelepah dan duri TBS berjatuhan dan mengenai mata para pekerja dan karena mata merupakan bagian tubuh yang sangat sensitif dan rentan sekali terluka, jika sampai terluka sangat berbahaya, karena bisa menyebabkan kebutaan, Bagian jari dan kaki yaitu hanya sebesar 13,0 dan 8,7, merupakan persentasi yang sangat kecil dibandingkan bagian tubuh yang lain, hal ini bukan karena jarangnya terjadi cedera pada bagian jari dan kaki, tetapi, pada letak luka jari dan kaki hanya menyebabkan kecelakaan ringan, letak luka pada jari dan kaki, biasanya disebabkan terkena duri sawit, dan seluruh pekerja menggunakan sepatu Universitas Sumatera Utara standar pada saat bekerja sehingga memperkecil kemungkinan terjadi kecelaakan kerja. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penyebab kecelakaan kerja yang pernah dialami oleh pekerja antara lain lihat tabel 4.6, sebanyak 8 orang pemanen 34,8 pernah mengalami kecelakaan kerja karena tertimpa benda jatuh, seperti Tandan Buah Segar TBS sedangkan sebanyak 7 orang pemanen 30,4 pernah mengalami kecelakaan kerja terkena benda tajam, hal ini diakibatkan karena lalai dalam menggunakan alat dodos atau tidak membungkus alat dodos pada saat tidak digunakan dan kurang berhati-hati dalam menggunakan alat dodos atau benda tajam lainnya. Sejumlah 5 orang pemanen 21,7 pernah mengalami kecelakaan tertusuk duri, kecelakaan ini diakibatkan karena pekerja tidak berhati-hati pada saat memanen, dan pekerja tidak menggunakan sarung tangan, dan banyaknya pekerja yang tidak menggunakan kaca mata ketika mendodos sehingga duri menusuk mata pemanen. Kemudian terdapat 3 orang pemanen yang mengalami kecelakaan kerja terjatuh pada saat bekerja, kecelakaan ini cukup kecil dan jarang terjadi karena seluruh pekerja menggunakan sepatu standard

5.3 Hubungan antara Kepatuhan pada Kebijakan K3 dengan Kejadian Kecelakaan Kerja.

Dokumen yang terkait

Hubungan Promosi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Perilaku Aman (Safe Behavior) Pada Karyawan Bagian Produksi Pengolahan Minyak Sawit Di PTPN IV Kebun Dolok Ilir

81 412 124

Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) DENGAN Kejadian Kecelakaan Kerja Di Treat And Ship Operations – Facility Operations PT Chevron Pacific Indonesia Duri

54 255 134

Hubungan Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Terjadinya Kecelakaan Kerja Pada PT Chevron Pacific Indonesia Duri Tahun 2011.

67 288 147

Replacement Study Terhadap Mesin Threser Pada Pabrik Kelapa Sawit PT. Tolan Tiga Indonesia Kebun Perlabian

4 69 139

Hubungan Kepatuhan Terhadap Kebijakan Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Kecelakaan Kerja Pemanen Sawit di Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (SIPEF) Tahun 2016

0 0 15

Hubungan Kepatuhan Terhadap Kebijakan Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Kecelakaan Kerja Pemanen Sawit di Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (SIPEF) Tahun 2016

0 0 2

Hubungan Kepatuhan Terhadap Kebijakan Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Kecelakaan Kerja Pemanen Sawit di Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (SIPEF) Tahun 2016

0 0 7

Hubungan Kepatuhan Terhadap Kebijakan Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Kecelakaan Kerja Pemanen Sawit di Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (SIPEF) Tahun 2016

0 1 22

Hubungan Kepatuhan Terhadap Kebijakan Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Kecelakaan Kerja Pemanen Sawit di Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (SIPEF) Tahun 2016

0 2 4

Hubungan Kepatuhan Terhadap Kebijakan Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Kecelakaan Kerja Pemanen Sawit di Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga (SIPEF) Tahun 2016

0 1 37