2.2.3.1 Maksud dan Tujuan Kebijakan K3
Perusahaan harus menjunjung tinggi keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan karyawan. Bekerja dengan selamat lebih diutamakan dari produksi.
Berdasarkan hal ini, dan sejalan dengan praktek manajemen modern, maka hal berikut harus dijadikan sasaran setiap kegiatan Silalahi, dan Silalahi, 1985:
1. Pemeliharaan kondisi kerja yang aman dan sehat
2. Taat-asas dengan setiap prosedur operasional yang dirancang untuk
mencegah luka atau penyakit 3.
Mematuhi Undang- undang pokok keselamatan dan kesehatan Kerja No. 11970 dan seluruh peraturan yang berkaitan dengan keselamatan dan
kesehatan kerja.
2.2.3.2 Tanggungjawab Karyawan
Menurut Silalahi dan Silalahi 1985 mengatakan bahwa karyawan mempunyai tanggung jawab yang terdapat di dalam kebijakan K3 yaitu sebagai
berikut : 1.
Seluruh karyawan bertanggung jawab atas perbuatan-perbuatan ke arah pencegahan kecelakaan
2. Tidak satu kerja pun yang dapat dinyatakan rampung jika karyawan tidak
memelihara keselamatan dirinya dan teman-teman sejawatnya 3.
Seluruh karyawan harus melaporkan kepada dan meminta pertolongan pertama dari mandor mereka untuk setiap luka betapa pun kecilnya
4. Kondisi, peralatan, atau perbuatan yang kurang selamat harus segera
dilaporkan kepada mandor
Universitas Sumatera Utara
5. Setiap karyawan wajib membaca, memahami, dan mematuhi seluruh
petunujuk dan arahan tentang K3 6.
Setiap karyawan yang mendapat perlengkapan K3 wajib menggunakannya 7.
Setiap karyawan harus menganggap rapat-rapat K3 sebagai bagian dari tugasnya Silalahi dan Silalahi,1985 :
2.2.3.3 Kebijakan K3 di PT. Tolan Tiga
Kebun Perlabian PT. Tolan Tiga Sipef telah menetapkan kebijakan keselamatan dan Kesehatan kerja yaitu sebagai berikut :
1. PT. Tolan Tiga mendukung pelaksanaan peraturan dan Undang-undang
Republik Indonesia yang terkait dan persetujuan dan standar internasional yang ditetapkan.
2. Dengan
peningkatan rekor
keselamatan dan
kesehatan yang
berkesinambungan, kami yakin dapat mencapai dengan : a.
Mengidentifikasi dan mengurangi bahaya dan resiko b.
Penyediaan sumber-sumber yang mencukupi untuk melaksanakan program dan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 yang
efektif, termasuk dalam meninjau ulang pada pelaksanaanya. c.
Memastikan bahwa kebijakan dan prosedur-prosedur K3 terintegrasi dengan semua kebijakan lain di perusahaan
3. Kebijakan ini akan disosialisasikan kepada semua karyawan dan dapat
diakses oleh masyarakat dan pihak terkait. PT. Tolan Tiga Indonesia akan memastikan sumua karyawan memahami dan peduli atas kewajiban dan
hak-hak pada K3
Universitas Sumatera Utara
4. Pelanggaran Kebijakan ini mengakibatkan tindakan disiplin termasuk
PHK. 5.
Kebijakan dan prosedur- prosedur yang terkait ini akan ditinjau kembali secara berkala untuk memastikan relevansinya dan kesesuainnya.
6. Kebijakan ini berlaku untuk PT. Tolan Tiga dan untuk seluruh perusahaan
dibawah manajemen PT. Tolan Tiga. 2.2.3.4 Kebijakan K3 Pemanen Sawit di PT. Tolan Tiga
Pada penelitian ini yang akan dibahas mengenai kebijakan K3 yang harus dipatuhi oleh pekerja khususnya pekerja pada bagian harvester pemanen yaitu
sebagai berikut :
1. Alat Pelindung Diri
Menurut Suma’mur 2009, alat pelindung diri adalah suatu alat yang dipakai untuk melindungi diri terhadap bahaya-bahaya kecelakaan kerja.
Alat-alat pelindung diri beraneka ragam macamnya. Jika digolongkan berdasarkan bagian-bagian tubuh yang dilindunginya, maka jenis-jenis alat
pelindung diri adalah sebagai berikut : a.
Alat Pelindung Kepala Head Cover Alat ini terdiri dari alat pengikat rambut, penutup rambut, topi dari
berbagai bahan. Tujuan pemakaian alat pelindung kepala adalah untuk melindungi kepala dari bahaya terbentur dengan benda tajam atau benda keras, baik yang
sifatnya jatuh, melayang atau meluncur termasuk melindungi diri dari panas radiasi bahan-bahan kimia korosif. Jenis pekerjaan yang memerlukan alat
pelindung kepala misalnya pekerjaan di bawah mesin-mesin maupun pekerjaan di
Universitas Sumatera Utara