45
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Pengetahuan Remaja Putri Tentang Makanan Siap Saji
Berdasarkan hasil penelitian pada siswi SMAN 1 Barumun tahun 2014 dapat diketahui bahwa siswi memiliki pengetahuan baik terhadap makanan siap
saji yaitu sebanyak 97,4, dan remaja putri SMAN 1 Barumun 100 jawaban mengetahui makanan siap saji .Perpustakaan sekolah menyediakan buku tentang
makanan yang sehat, sayur-sayuran, dan pada pelajaran pertanian yang merupakan mata pelajaran tambahan, sehingga remaja putri juga mendapat informasi tentang
sayur-sayuran, buah, dan tanaman-tanaman lain yang mengandung gizi yang baik dikonsumsi oleh manusia. Seperti penjelasan Bloom yang dikutip oleh
Notoadmodjo 2003, bahwa pengetahuan adalah dengan mengetahui situasi dan rangsangan yang dapat mempermudah terjadinya perilaku seseorang sehingga
dengan keadaan pengetahuan yang baik kemungkinan dapat mendorong seseorang untuk dapat memilih dan melihat jenis makanan yang baik untuk dikonsumsi.
Hasil penelitian Wulansari 2013terhadap mahasiswa kedokteran UIN Syarif Hidayatullah bahwa 90,5 memiliki pengetahuan baik tentang fast food,
8,6 memiliki pengetahuan cukup, dan 0,9 memiliki pengetahuan kurang. Sebagian besar responden mengetahui fast food yaitu 99,1, dan kandungan
nutrisi dalam fast food yaitu 94,1. Dari hasil tersebut sebagian besar mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki pengetahuan yang baik tentang
fast food. Hal tersebut sesuai dengan tingkat pendidikan responden yaitu
Universitas Sumatera Utara
mahasiswa kedokteran, sehingga tingkat pengetahuan tentang fast food adalah baik.
5.2 Sikap Remaja Putri Tentang Makanan Siap Saji dan Kejadian
Obesitas
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa mahasiswa memiliki sikap baik tentang makanan siap saji yaitu sebanyak 74 dan sedang 26 dan sikap
kurang tidak ada.Sebagian besar remaja putri SMAN 1 Barumun memilki sikap yang baik sesuai Hasil penelitian Wulansari 2013 terhadap mahasiswa
kedokteran UIN Syarif Hidayatullah sebagian besar juga memiliki sikap yang baik, yaitu memiliki sikap baik tentang fast food 0,5 meiliki sikap cukup3,6.
Tidak terdapat responden yang memilki sikap kurang. Sebagian besar siswi menjawab 72,7 tidak setuju, bahwa makanan siap
saji baik untuk kesehatan, bahan makanan yang terkandung dalan makanan siap saji memakai bahan kimia yang melebihi batas pemakaian yang diperbolehkan.
Siswi yang menjawab bahwa makanan siap saji sebaiknya tidak terlalu sering dikonsumsi 58,4 sangat setuju, karena jika terlalu sering dikonsumsi dapat
menimbulkan berbagai penyakit. Siswi yang menjawab bahwa apabila sering dikonsumsi menyebabkan
obesitas 54,5 setuju, karena banyak mengandung lemak dan karbohidrat. Siswi yang menjawab jika menkonsumsi makanan cepat saji sebaiknya harus diimbangi
dengan sayuran dan buah-buahan adalah 67,5 sangat setuju, karena makanan siap saji sedikit mengandung serat, sedangkan sayuran dan buah mengandung
banyak serat.
Universitas Sumatera Utara
Siswi yang menjawab makanan siap saji lebih praktis dan menghemat waktu dibandingkan membawa makanan dari rumah adalah 45,5 setuju, karena
lebih aman dikonsumsi dan tidak tercemar dan 33,8 tidak setuju karena menurut mereka walaupun praktis dan menghemat waktu tapi mengeluarkan uang saku
lagi, sedangkan menbawa makanan dari rumah lebih hemat. Bahan pencemar banyak dijumpai pada makanan, terutama makanan jajanan yang dijajakan
dipinggir jalan. Salah satu yang menyebabkannya adalah pencemar yang berasal dari luar makanan, seperti bakteri dan debu. Siswi yang menjawab Jika
mengonsumsi makanan siap saji sebaiknya dalam porsi kecil adalah 49,4 setuju. Siswi yang menjawab untuk meminimalkan efek negatif dari makanan
cepat saji, Sebaiknya membuat sendiri di rumah dengan menggunakan bumbu- bumbu yang aman adalah 57,1 sangat setuju.
5.3 Pola Makan