kebutuhan gizi. Ini berarti vitamin dan mineral harus terdapat dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Hasdianah, dkk. 2014.
- Perbanyak aktivitas fisik Olahraga dan aktivitas fisik sangat bermanfaat dalam menurunkan kegemukan dan
obesitas. Olahraga memberikan perubahan baik fisik maupun psikologis yang bermanfaat dalam mengendalikan berat badan. Contohnya, jika kita melakukan
aktifitas dengan lariselama satu jam penuh akan membakar 600 kalori setara dengan kalori yang dihasilkan jika kita mengkonsumsi satu buah hamburger.
Olahraga yang dilakukan secara konsisten dan teratur tidak hanya membakar kalori, namun juga mengurangi lemak, dan memberi manfaat yang cukup baik
secara psikologis Hasdianah, dkk. 2014. - Modifikasi prilaku
Perubahan pola hidup dan prilaku diperlukan untuk mengatur dan memodifikasi pola makan dan aktifitas fisik pada individu yang obesitas. Dengan demikian
upaya ini diharapkan dapat mengatasi hambatan – hambatan terhadap kepatuhan
individu pada pola makan sehat dan olahraga. Strategi yang dapat dilakukan adalah pengawasan sendiri terhadap berat badan, asupan makanan dan aktifitas
fisik, mengontrol keinginan untuk makan, mengubah prilaku makan dengan mengontrol porsi dan jenis makanan yang dikonsumsi, dan dukungan sosial dari
keluarga dan lingkungan Hasdianah, dkk. 2014.
2.4 Perilaku Makan Siap Saji dan Kejadian Obesitas
Pengetahuan mengenai makanan adalah kepandaian memilih makanan yang merupakan sumber zat-zat gizi dan kepandaian dalam memilih makanan
Universitas Sumatera Utara
jajanan yang sehat. Pengetahuan sangat berpengaruh dalam mengkonsumsi makanan siap saji.Semakin tinggi pengetahuan konsumsi makan seseorang akan
semakin memperhitungkan jenis dan jumlah makan yang dipilih untuk dikonsumsi. Sebagian siswa sudah mengetahui apa itu makanan siap saji, jenis-
jenisnya, tetapi tidak mengetahui dampak dari makanan siap sajidan kandungan gizi yang berlebih yang terdapat dalam makanan siap sajitersebut. Sehingga
membuat remaja tetap mengkonsumsi makanan siap sajidan dapat mengalami obesitas Ade, 2012.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Susanti 2010 pada siswa SMAN 2 Jember sebagian besar memiliki sikap yang positif yakni sebanyak 71
orang 84,6 yang obesitas sebanyak 15 orang 17,9 dan tidak obesitas sebanyak 56 orang 66,7. Sedangkan yang memiliki sikap negatif sebanyak 13
orang 15,4 yang obesitas sebanyak 8 orang 9,5 dan tidak obesitas sebanyak 5 orang 5,9. Selama melakukan penelitian diketahui bahwa remaja tidak
mengakui dampak dari makanan siap saji, karena masih belum mengalaminya baik dari bentuk tubuh maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh
makanan siap saji. Sebaiknya siswa harus lebih banyak membaca buku mengenai dampak dari makanan siap saji atau mengenai status gizi.Dalam jawaban yang
telah diberikan siswa, banyak yang memilih bahwa makanan siap saji tidak baik untuk kesehatan tetapi tidak mempengaruhi siswa dalam mengkonsumsi makanan
siap saji. Meskipun sikap siswa positif tetapi sebagian tidak setuju jika frekuensi mengkonsumsi makanan siap saji dikurangi. Sehingga membuat siswa tetap
mengkonsumsi makanan siap saji dan dapat mengalami obesitas.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Kerangka Konsep