3. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini dengan mendokumentasika beberapa kegiatan- kegiatan selama observasi dilakukan juga beberapa kajian dokumen-dokumen
yang peneliti peroleh dari HIPPI, dokumen yang berkaitan dengan judul yang akan peneliti bahas dalam penelitian ini yang peneliti
3.
Teknik Analisi Data
Setelah memperoleh data dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi kemudian peneliti sesuai dengan pendekatan kualitatif yang
kemudian diuraikan secara deskriptif secara structural dan gabungan kemudian dianalisis serta dilakukan interpretasi. Peneliti tidak akan
menganalis berdasarkan angka-angka tetapi lebih kepada bentuk narasi, deskripsi dan cerita.
4. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan serta teraturnya penulisan skripsi ini maka peneliti membuat sistematika penulisan dengan memberi gambaran yang jelas serta lebih
terararh mengenai pokok permasalahan yang dijadikan pokok dalam skripsi ini, maka peneliti mengelompokkan dalam lima bab pembahasan :
BAB I PENDAHULUAN , dalam pendahauluan ini mencakup latar belakang
masalah, pembatasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan
pustaka, metodelogi penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI , dalam bab ini mencakup teori-teori yang
relevan digunakan dalam penulisan skripsi untuk menganalisa dan merancang sistem yang diperoleh dari berbagai hasil wawancara mendalam. Yang menjadi landasan
penulisan skripsi ini diantaranya mengenai pengertian dari teori akomodasi komunikasi, interaksi dan komunikasi antarbudaya.
BAB III GAMBARAN UMUM Himpunan Pelajar Patani Di Indonesia HIPPI dan Sekilas Profil Patani
Dalam bab ini berupa gambaran umum tentang HIPPI dari mulai sejarah terbentuknya, struktur organisasinya, visi dan misi dan nilai-nilai budaya di Thailand
khususnya daerah Patani serta sekilas dari sejarah kerajaan Patani. BAB IV ANALISIS dan INTERPRETASI,
dalam bab ini akan membahas dari hasil-hasil temuan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen, wawancara dan
observasi peneliti yang kemudian akan di kombinasikan sesuai dengan teori yang ada dan kemudian akan dilakukan interpretasi terkait pembahasan penelitian.
BAB V KESIMPULAN , bab ini adalah peneliti memberikan kesimpulan dan
saran selama penelitian ini dilakukan dalam bentuk skripsi.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Teori Akomodasi Accommodation Theory
Teori ini merupakan salah satu teori tentang prilaku komunikasi yang sangat berpengaruh. Teori ini dirumuskan oleh Howard Giles dan para koleganya, teori
akomodasi menjelaskan bagaimana dan kenapa kita menyesuaikan prilaku komunikasi kita terhadap tindakan orang lain.
20
Richard dan Turner mendefenisikan bahwa Akomodasi accommodation sebagai kemampuan untuk menyesuaikan,
memodifikasi atau mengatur prilaku seseorang dalam responnya terhadap orang lain. Akomodasi biasanya dilakukan secara tidak sadar. Seseorang cenderung memiliki
naskah kognitif internal yang digunakan ketika berbicara dengan orang lain.
21
Dalam ilmu sosiologi, istilah “akomodasi” digunakan dalam dua arti, yaitu menunjuk pada suatu keadaan dan menunjuk pada suatu proses. Sebagai suatu
keadaan, akomodasi mengacu pada terjadinya suatu keseimbangan equilibrium dalam interaksi antar orang-perorang atau kelompok-kelompok manusia dalam
kaitannya dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku di dalam masyarakat. Sedangkan sebagai suatu proses, akomodasi berarti tindakan aktif yang
20
Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Teori Komunikasi, Jakarta : Salemba Humanika, 2009, hal. 222
21
West, Richard dan H. Turner, Lynn., Penerjemah: Maria Natalia dan Damayanti Maer, Pengantar Teori Komunikasi, Jakarta: Penerbit Salemba Humanika, 2008, hal. 217
dilakukan untuk menerima kepentingan yang berbeda dalam rangka meredakan suatu pertentangan yang terjadi.
22
Para sosiolog menggu nakan istilah “akomodasi” sebagai suatu pengertian
untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan-hubungan sosial yang sama artinya dengan pengertian adaptasi adaptation
. Istilah “adaptasi” diadopsi dari istilah dalam ilmu biologi, yang berarti suatu proses ketika mahkluk hidup selalu
menyesuaikan diri dengan alam sekitarnya. Dalam konteks sosial, adaptasi dipahami sebagai suatu proses ketika penyesuaian diri dapat dilakukan oleh individu atau
kelompok-kelompok yang mula-mula saling bertentangan, dengan cara menyesuaikan diri dengan kepentingan yang berbeda dalam situasi tertentu.
23
Alo menyatakan bahwa Komunikasi antarbudaya mengharuskan setiap pelakunya berusaha mendapatkan, mempertahankan dan mengembangkan aspek-
aspek kognitif bersama. Seseorang harus mengetahui keberadaan budaya yang menjadi latarbelakang kehidupannya, seseorang itupun harus berusaha untuk
mendapatkan dan memahami latar belakang budaya orang lain. Pengetahuan itu diperoleh dari informasi tentang kebudayaan orang lain, pengalaman pergaulan yang
terus-menerus sehingga pengalaman itu dapat memengaruhi persepsi sikap sesesorang terhadap orang lain .
24
Menurut Giles
Nikolas Coupland
dan Justine
Coupland 1991
mendefenisikan konvergensi convergence sebagai “strategi dimana individu
22
Nurani Soyomukti, pangantar sosiologi, Jogjakarta, Ar-Ruzz Media, 2010, hal. 343
23
Ibid., hal. 343
24
Alo Liliweri, Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2007, hal. 260