Profil Wilayah Patani LANDASAN TEORI

China zaman dahulu. Pada pertengahan kurun masehi yang ketujuh mereka Berjaya mendirikan negeri mereka sendiri di Baratdaya China-Nanchao. Negeri ini terletak di satu kawasan tanah rata yang mengelilingi sebuah tasik yang letaknya 600 kaki tinggi di pergunungan Yunan. Bangsa Thai adalah bangsa penjajah. Dari kedudukan asal mereka di Nanchao, mereka kemudian mengembangkan pengaruh mereka ke selatan dan ketimur. Keselatan mereka menyerang negeri-negeri melayu seperti Grahi Chaiya, Gharbi Krabi, ThambralinggaSurat Thani, LigorNakhorn Sri Thamarat dan sengora Songkhla. Disebelah timur mereka menyerang wilayah- wilayah kepunyaan bangsa Mon dan Khmer. Kadang-kadang bangsa Thai ini juga menyerang Annam. Pada penghujung kurun ke-9, mereka pernah melanggar sempadan negeri China yang menyebabkan kerajaan China masa itu, Tang berpecah-belah. Pada tahun 1253 maharaja Monggol, Kublai Khan, menakluk Nanchao. Sejak itu orang Thai meninggalkan Nanchao dan berpindah ke selatan. Di selatan mereka menubuhkan kerajaan Sukhotai, sebuah negeri yang telah mereka takluki dari Khmer pada 1238. Disini orang Thai sangat terpengaruh dengan kebudayaan Khmer. Corak agama Budha yang diamalkan oleh orang Khmer diikuti oleh orang Thai, sesudah disesuaikan oleh raja Sukhotai yang terkenal, Rama Khamheng 1283-1317. Sesudah Rama Khamheng meninggal duini Sukhotai menjadi merosot. Sebuah kerajaan Thai yang lain pula muncul, Ayuthaya. Kerajaan ini diasaskan oleh seorang ketua orang Thai yang kuat, Rama Tibodi, pada 1350. Haruslah diingat bahwa seorang pemerintah Sultan Patani pernah membuat lawatan ke Ayuthaya ini.

B. Patani Memeluk Islam

60 Konon ada sebuah cerita mengenai bagaimana raja Patani memeluk islam. Pada suatu ketika raja Patani ditimpa sakit diobati oleh segala dukun istana tetapi tidak juga sembuh. Akhirnya ada seorang Pasai, Sheikh Said namanya memeberi kesanggupan untuk mengobatinya tetapi dengan syarat apabila sembuh nanti Raja mesti memeluk agama islam. Syarat itu diterima oleh raja, tetapi setelah sembuh baginda tidak menepati janjinya. Beberapa tahun kemudian penyakit lamanya kambuh lagi, lalu orang Pasai itu datang lagi mengobati penyakit baginda dengan syarat yang sama seperti dahulu. Apabila sudah sembuh baginda tetap mengingkari janjinya. Akhirnya penyakit itu menyerang lagi kali yang ketiga. Kali ini baginda baru bersumpah, katanya : “jikalau aku mengubahkan janjiku ini janganlah sembuh penyakitku ini selama- lamanya”. Setelah baginda sembuh dari sakitnya baginda bersama keluarga dan pembesar istana memeluk islam. Sejak itu mulailah islam berkembang di Patani. Komunitas muslim Patani mulai terpisah dari kesatuan dunia muslim dari kesatuan dunia muslim Asia Tenggara dan membentuk sebuah minoritas etnis keagamaan dalam kekuasaan Muang Thai. Ketika kaum muslim melayu dipandang sebagai “ masalah” oleh pemerintahThai Siam, orang-orang melayu yang ada di Malaysia justru memandang mereka sebagai “ saudara yang terjajah”. 60 Ibid., hal, 13 Meski jumlah penduduk muslim Patani minoritas di Muang Thai namun tetap menjadi mayoritas di empat propinsi Muang Thai yang berada di bagian selatan. Menjelang tahun 1921, pemerintah Siam Thailand telah mengeluarkan akta pendidikan rendah yang mewajibkan anak-anak usia sekolah yaitu 7 tahun belajar disekolah pemerintah yang menggunakan bahasa Siam Thai sebagai bahasa pengantar. Masyarakat Patani menganggap peraturan ini sebagai program Siamisasi yang menghapuskan kebudayaan mereka. Oleh karena itu maka rakyat Patani enggan mengirimkan anak mereka ke sekolah pemerintah, mereka lebih cenderung menyekolahkan anak mereka ke lembaga pendidikan yang dikelola oleh Masyarakat Sekolah Ilsam yang jumlahnya sangat banyak di Patani. G. Demografi Patani merupakan salah satu daripada empat wilayah Thai yang mempunyai majoriti penduduk yang beragama Islam; 85 adalah Muslim. Ia berasal dari perkataan dalam Bahasa Melayu Pantai Ini. Sebagai salah satu wilayah baru yang diwujudkan dari Negara Patani yang asal, demografinya tidak jauh berbeza dengan wilayah-wilayah majoriti Melayu Islam yang lain seperti Narathiwat, Yala, Satun dan Songkhla.

H. Simbol Wilayah Patani

Lambang wilayah Pattani memaparkan sebuah meriam yang dipanggil Sri Pattani, yang dihasilkan di Pattani untuk mempertahankan Pattani dari serangan Siam. Apabila Pattani dikalahkan Siam pada 1785, meriam Sri Pattani dibawa ke