Selanjutnya dilakukan perhitungan statistik menggunakan uji One Way Anova untuk mengetahui signifikasi perbedaan antar kelompok dalam pengujian kadar gula darah ini.
Uji distribusi data dan uji homogenitas yang memenuhi merupakan syarat diperbolehkannya dilakukan uji One Way Anova. Namun karena hasil dari uji distribusi
data normal namun varians tidak homogen, maka perhitungan statistik tidak bisa menggunakan uji One Way Anova dan dilanjutkan menggunakan uji non-parametric
yaitu uji Kruskal-Wallis. Berikut uji statistik menggunakan uji Kruskal-Wallis:
Tabel 4.2 Hasil Analisa Data Rata-Rata Glukosa Darah Pada Seluruh Sampel
Kategori Kelompok Mean±SD mgdl
p-value Glukosa darah
N 103.04±14.46
D 533.3±52
0.015 D+Ss100
D+Ss300 496.3±45.2
548.9±31.4 Keterangan : Mean Rank, rata-rata; N, Kelompok tikus normal n=4; D, Kelompok tikus diabetes n=4;
D+Ss100, Kelompok tikus diabetes dengan terapi ekstrak Smallanthus sonchifolius 100 mgkgBB n=4; D+Ss300, Kelompok tikus diabetes dengan terapi ekstrak Smallanthus sonchifolius 300 mgkgBB n=4.
Dari tabel hasil analisa data statistik menggunakan uji Kruskal Wallis pada rata-rata kadar gula darah sewaktu setiap kelompok penelitian selama 28 hari didapatkan hasil
seperti pada tabel 4.2. Nilai p-value 0.015 p0.05 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna pada rata-rata kadar gula darah antar kelompoknya. Hal ini terjadi
mungkin akibat dari efek pemberian ekstrak daun yacon yang bersifat anti-diabetik, penurun glukosa darah.
Pada studi sebelumnya yang dilakukan oleh Candra,dkk 2013, pemberian ekstrak daun yacon dengan dosis 300 mgkgBBhari selama 14 hari memiliki perbedaan
bermakna pada perbedaan kadar gula darah antar kelompoknya p0.05.
18
20 40
60 80
100 120
140
N D
D+Ss 100 mg D+Ss 300 mg
B B
g
4.2 Berat Badan
Data berat badan yang digunakan adalah rata-rata dari berat badan suatu kelompok uji n=4. Untuk satu kelompok terdapat 28 data dikarenakan data berat badan diambil tiap
harinya dalam periode 28 hari. Tabel berikut mencantumkan data rata-rata dan selisih persentase berat badan seluruh
sampel hari 1 dengan rata-rata selama 28 hari :
Tabel 4.3 Rata-rata Berat Badan Pada Seluruh Sampel
Kelompok BB Hari 1±SD
gram Rata-rata 28 Hari ±SD
Persentase Rata-rata 28 Hari gram
dibandingkan Hari 1 N
267±40 289.8±37.2
108.5 naik
D 223.75±14.25
204.1±24.8 91.2 turun
D+Ss100 228.5±15.5
216.7±11.3 94.8 turun
D+Ss300 231.3±37.25
205.1±28.9 88.6 turun
Keterangan : N, Kelompok tikus normal n=4; D, Kelompok tikus diabetes n=4; D+Ss100, Kelompok tikus diabetes dengan terapi ekstrak Smallanthus sonchifolius 100 mgkgBB n=4; D+Ss300, Kelompok
tikus diabetes dengan terapi ekstrak Smallanthus sonchifolius 300 mgkgBB n=4.
Keterangan : N, Kelompok tikus normal n=4; D, Kelompok tikus diabetes n=4; D+Ss100, Kelompok tikus diabetes dengan terapi ekstrak Smallanthus sonchifolius 100 mgkgBB n=4; D+Ss300, Kelompok tikus
diabetes dengan terapi ekstrak Smallanthus sonchifolius 300 mgkgBB n=4.
Grafik 4.2 Rata-rata Persentase Berat Badan Hari 28 Pada Seluruh Sampel
p=0.001 p=0.002
p=0.005
N D
D + Ss100 D + Ss300 p=0.211
Kelompok Sampel
p=0.405 p=0.939
Untuk melihat rata-rata perbedaan sampel pada dua kelompok penelitian, dilakukan uji lain yaitu uji T. Karena hasil dari uji distribusi data berat badan normal maka digunakan
uji statistik parametric T-Independent. Hasilnya menunjukan bahwa terdapat perbedaan rata-rata persentase berat badan hari ke 28 yang signifikan pada kelompok sampel N
dan D p value = 0,001, kelompok sampel N dan D+Ss100 p value = 0,002, kelompok sampel N dan D+Ss300 p value = 0,005. Sementara itu tidak terdapat
perbedaan rata-rata persentase berat badan yang signifikan pada kelompok sampel D dan D+Ss100 p value = 0,211, kelompok sampel D dan D+Ss300 p value = 0,939,
dan kelompok sampel D+Ss100 dan D+Ss300 p value = 0,405. Selanjutnya dilakukan perhitungan statistik menggunakan uji One Way Anova untuk
mengetahui signifikasi perbedaan antar kelompok dalam pengujian kadar gula darah ini. Uji distribusi data dan uji homogenitas yang memenuhi merupakan syarat
diperbolehkannya dilakukan uji One Way Anova. Dari hasil uji distribusi dan uji normalitas, didapatkan data normal. Dari hasil uji
homogenitas, didapatkan varians homogen p0.05, maka perhitungan statistik adalah menggunakan uji One Way Anova.
Berikut uji statistik menggunakan uji One Way Anova :
Tabel 4.4
Hasil Analisa Data Rata-Rata Berat Badan Pada Seluruh Sampel
Kelompok Mean±SDg
Homogenitas Anova p-value
N 108.5±4.8
0.743 0.000
D 91.1±3.5
D+Ss100 D+Ss300
94.8±3.2 89.3±6.3
Keterangan : BB, Berat Badan; Mean, Rata-rata; SD, Standar Deviasi; N, Kelompok tikus normal n=4; D, Kelompok tikus diabetes n=4; D+Ss100, Kelompok tikus diabetes dengan terapi ekstrak
Smallanthus sonchifolius 100 mgkgBB n=4; D+Ss300, Kelompok tikus diabetes dengan terapi ekstrak Smallanthus sonchifolius 300 mgkgBB n=4.
Dari hasil analisa data berat badan setiap kelompok penelitian menggunakan uji One Way Anova, didapatkan bahwa p-value nya 0.000 p0.05 yang menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata persentase berat badan antar
kelompok nya. Untuk mengetahui kelompok mana saja yang memiliki perbedaan bermakna maka analisa dilanjutkan dengan menggunakan uji post-hoc.
Hasil dari uji post-hoc menunjukkan bahwa kelompok yang memiliki perbedaan bermakna pada data rata-rata persentase berat badannya adalah kelompok N dengan
kelompok D, lalu kelompok N dengan kelompok D+Ss100, dan kelompok N dengan kelompok D+Ss300.
Dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Candra, dkk 2013 didapatkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna p≥0.05 pada berat badan tiap kelompoknya,
baik itu kelompok normal, kelompok diabetes, dan kelompok diabetes dengan terapi yacon dengan dosis 300 mgkgBB selama 14 hari.
18
Hal ini dapat terjadi mungkin karena perbedaan durasi waktu pemberian ekstrak dengan penelitian kali ini.