sebaliknya, saat kadar insulin darah rendah, jumlah reseptor akan ditingkatkan. Kondisi yang berhubungan dengan meningkatnya kadar insulin darah adalah
obesitas, asupan karbohidrat berlebih, dan asupan insulin eksogen berlebih. Sedangkan kondisi yang berhubungan dengan menurunnya kadar insulin darah
adalah olahraga, puasa, dan peningkatan kortisol.
9
Pada kondisi resistensi insulin, diduga kesalahan utama bukanlah terdapat pada reseptor insulinnya, namun karena adanya defek dari postreceptor
intraselular signaling pathways.
9
Fungsi utama insulin adalah untuk mengolah agar nutrisi yang masuk kedalam tubuh tersimpan, dan kerjanya hampir di semua jaringan tubuh. Efek insulin
pada hati adalah menghambat katabolisme dan bekerja secara anabolik glikogenesis, serta meningkatkan sintesis trigliserida dan very low density
lipid vldl. Efek insulin pada otot adalah peningkatan sintesis protein dan glikogen. Sedangkan efek pada jaringan adiposa adalah peningkatan
lipogenesis dan menginhibisi lipolisis.
9
2.1.3 Definisi Diabetes
Diabetes melitus DM adalah penyakit metabolik dengan gejala hiperglikemia akibat gangguan pada insulin, baik itu pada produksi kerusakan pankreas,
kerja insulin, maupun keduanya.
11
2.1.4 Patofisiologi Diabetes
Diabetes melitus disebabkan karena kekurangan kadar insulin, baik itu absolut maupun relatif, yang kemudian menyebabkan terjadinya peningkatan
konsentrasi glukosa darah.
12
Diabetes melitus memiliki klasifikasi : DM Tipe 1
DM tipe 1 merupakan interaksi dari faktor genetik, faktor lingkungan, dan faktor imunologik.
8
Pada DM tipe 1 atau Insulin Dependent Diabetes Melitus IDDM, terjadi kekurangan kadar insulin yang absolut pasien sudah pasti
memerlukan insulin eksternal akibat dari proses autoimun yang
menyebabkan timbulnya lesi pada sel beta pankreas. Proses autoimun itu sendiri dapat teraktivasi akibat pengaruh lingkungan, misalnya infeksi virus.
12
Pulau-pulau pankreas akan diinfiltrasi oleh limfosit T dan terdeteksi juga autoantibodi pulau pankreas, Islet Cell Antibodies ICA dan Insulin Auto
Antibodies IAA.
12
Gejala diabetes baru akan terlihat apabila mayoritas sel beta pankreas telah rusak 70
– 80 . DM Tipe 1 bersifat herediter, terjadi lebih sering pada pasien yang membawa antigen HLA-DR3 dan HLA-DR4.
12
DM Tipe 2 Diabetes melitus tipe 2 atau Non-Insulin Dependent Diabetes Melitus
NIDDM adalah DM yang paling sering terjadi di masyarakat. Pada pasien DM Tipe 2, terdapat kekurangan insulin relatif yang tidak terlalu memerlukan
insulin eksogen, dikarenakan sekresi insulin oleh beta pankreas mungkin normal, meski lebih sering terdapat keabnormalitasan sekresi insulin, namun
organ target insulinlah yang menurun sensitivitasnya terhadap insulin resistensi insulin.
12
Terdapat peran herediter pada DM Tipe 2. Kebanyakan pasien DM tipe 2 adalah overweight
– obesitas, yang disebabkan karena herediter, intake makanan berlebih, dan aktivitas yang sedikit, sehingga ketidakseimbangan
antara asupan dengan penggunaan menyebabkan peningkatan glukosa darah. Keadaan ini memaksa sel beta pankreas untuk mensekresi lebih banyak insulin,
yang justru lambat laun menjadi down regulation pada reseptor insulin di jaringan hingga akhirnya menjadi resisten.
12
Obesitas memang faktor pemicu DM tipe 2. Namun selain itu, DM tipe 2 juga terjadi akibat adanya disposisi genetik. Beberapa gen yang berperan adalah
gen pemicu obesitas dan gen pembuat jaringan tubuh memiliki kecenderungan dalam penurunan sensitivitas insulin.
12
Diabetes dapat terjadi tanpa adanya faktor genetik, namun terdapat faktor lingkungan. Contohnya seperti pankreatitis, peningkatan sekresi hormon
somatotropin akromegali, glukokortikoid Cushing disease, epinephrine
stress, progesteron, choriomammotropin kehamilan, ACTH, hormon thyroid, glukagon, dan somatostatin.
12
2.1.5 Manifestasi Klinis Diabetes
Pada keadaan defisiensi insulin akut, tidak adanya insulin yang berperan dalam metabolisme glukosa menyebabkan terjadinya hiperglikemia. Akumulasi
glukosa darah membuat keadaan menjadi hiperosmolaritas. Karena glukosa sudah tidak tertampung lagi, maka glukosa akan diekskresikan oleh ginjal ke
urin. Karena keadaan intravaskular sedang hiperosmolaritas, maka terjadilah yang disebut dengan diuresis osmotik usaha tubuh untuk menurunkan
hiperosmolaritasnya adalah dengan cara mengekskresikan banyak cairan plasma hiperglikemia ke urin, poliuria. Karena banyaknya cairan yang
dikeluarkan via urin, maka dehidrasi tidak terhindarkan dan akan muncul rasa haus pada pasien DM, maka pasien DM akan lebih sering minum polidipsi.
12
Di dalam urin yang diekskresikan, tentunya ada juga elektrolit yang terbuang seperti natrium Na
+
, kalium K
+
, fosfat P
i
, dan magnesium. Defisiensi insulin juga akan menyebabkan peningkatan degradasi protein pada otot dan
jaringan lain menjadi asam amino. Peningkatan degradasi otot bersama dengan penurunan kadar elektrolit akan menyebabkan kelemahan otot. Degradasi
protein dan lemak, serta poliuria inilah yang akan menyebabkan penurunan berat badan.
12
2.1.6 Yacon Smallanthus sonchifolius
Gambar 2.3 Tanaman yacon kiri : bunga yacon, kanan : akar yacon
Sumber : yacon fact sheet http:cipotato.org