Jadi untuk membuat ekstrak yacon 300 mg0,1mlkgBB untuk 20 tikus dengan rata-rata BB 300mg, dibutuhkan 1800 mg yang dilarutkan dalam 6 ml akuades
steril.
3.4.6 Pemberian Ekstrak
Alat dan bahan yang digunakan dalam pemberian ekstrak adalah ekstrak yacon 100 mg, ekstrak yacon 300 mg, sarung tangan, sarung tangan tebal, spuit 1 cc
dua buah, dan sonde bengkok. Ekstrak yacon diberikan satu kali setiap harinya selama 28 hari. Setiap akan
dilakukan pemberian ekstrak, sarung tangan dan sarung tangan tebal harus digunakan kedua-duanya untuk mencegah tercakarnya tangan peneliti akibat
tikus yang memberontak. Dengan menggunakan spuit 1 cc dan sonde bengkok, ekstrak yacon diambil dari tabung valcon. Ekstrak yang diambil
harus disesuaikan dengan berat tikus. Berikut perhitungannya : Yacoon 100 = 100 mgkgBB = 100 mg1000 gramBB = 10 mg100 gramBB
Jadi untuk tikus dengan berat 100 gram dibutuhkan 10 mg yacoon. Karena 100 mg yacon sebanding dengan 0,1 ml, maka untuk tikus dengan BB 100 gram
dibutuhkan 0,01 cc ekstrak yacon. Contoh : berat tikus 300 gram ekstrak yang diberikan 0,03 cc
Ekstrak di sonde melalui mulut tikus secara perlahan namun tanpa melukai tikus dan tidak mencekik tikus.
3.4.7 Pengukuran Berat Badan
Alat dan bahan yang digunakan dalam pengukuran berat badan adalah neraca digital, gelas plastik besar, sarung tangan, sarung tangan tebal, kertas koran,
dan alat tulis. Setiap hari hingga hari 28, BB tikus ditimbang dengan menggunakan
timbangan neraca digital dan bantuan gelas plastik besar tikus dimasukkan ke dalam gelas plastik agar lebih mudah dilakukan pengukuran. Selama
melakukan pengukuran, sarung tangan dan sarung tangan tebal harus digunakan untuk menghindari luka akibat cakaran tikus. Timbangan dialasi
24
dengan kertas koran untuk menjaga kebersihan. Angka yang ditunjukkan di neraca merupakan hasil pengukuran beratnya.
3.4.8 Pengukuran Glukosa Darah
Alat dan bahan yang digunakan dalam pengukuran glukosa darah adalah sarung tangan, sarung tangan tebal, silet, swab alkohol, korek api, glukometer
merk easy touch, glukostrip, toples bius eter, kertas koran alas, dan alat tulis.
Pengukuran GDS dilakukan satu kali tiap minggunya selama 28 hari. Selain memakai sarung tangan, sarung tangan tebal juga harus dipakai. Pertama tikus
dimasukkan ke dalam toples eter untuk dibius, tunggu beberapa saat sampai tikus terlihat lemas. Kemudian tikus dikeluarkan dan diletakkan di atas alas
koran. Karena yang akan digunakan untuk dicek GDSnya adalah darah ekor, maka daerah ekor dibersihkan dengan menggunakan swab alkohol. Lalu ekor
tikus digores sedikit darah keluar. Tetesan darah ditempelkan pada glukostrip dan hasil GDSnya dicek dengan glukometer. Bekas goresan dibersihkan
dengan swab alkohol lalu ekor sedikit dibakar menggunakan korek api untuk menghentikan perdarahannya.
3.4.9 Pengambilan Sampel Plasma
Alat dan bahan yang digunakan dalam pengambilan sampel plasma adalah spuit 3 cc, tabung EDTA, sentrifuge makro, mikropipet 100, tip biru, tube
eppendorf, dan kulkas -80°C. Sejumlah darah tikus diambil dari vena cava inferior menggunakan spuit 3 cc.
Kemudian darahnya dimasukkan ke tabung EDTA. Tabung EDTA selanjutnya dimasukkan ke dalam sentrifuge dengan kecepatan 5000 rpm selama 10 menit.
Setelah itu, supernatannya diambil dengan menggunakan mikropipet dan dipindahkan ke tube eppendorf. Plasma dapat disimpan didalam kulkas dengan
suhu -80°C.
3.4.10 Pengukuran Kolesterol
Alat dan bahan yang digunakan dalam pengukuran kolesterol adalah plasma 10
μL dari tiap sampel, kit kolesterol Sclavo, autoklaf, tabung reaksi 25 buah, akuades 10
μL, mikropipet 100 dan 10, tip kuning 1 box, tip biru 1 box, kuvet 2 buah, beker glass 1 buah, alat spektrofotometer, dan label.
Pertama plasma 10 μL disiapkan di tube eppendorf dan pastikan alat-alat yang
akan digunakan sudah di autoklaf sebelumnya. Tabung reaksi sebanyak 25 buah disusun berderet dan sudah diberi label nama sampel agar tidak tertukar
dan memudahkan peneliti. Kolesterol reagent ada dari kit kolesterol dimasukkan ke semua tabung reaksi sebanyak 1000
μL. Kemudian sampel plasma 10 μL dimasukkan ke dalam tabung reaksi, begitu juga dengan
kontrol positif ada dari kit kolesterol dan blanko akuades dengan jumlah sama, 10
μL. Kemudian tabung reaksi diinkubasi dalam suhu ruangan 37°C selama 10 menit.
Setelah inkubasi selesai, campuran sampel + reagent di dalam tabung reaksi dimasukkan ke dalam kuvet menggunakan mikropipet dan dimasukkan ke
spektrofotometer. Hal ini juga dilakukan pada campuran kontrol+reagent dan blanko + reagent. Hasil absorbansinya akan terlihat pada spektrofotometer.
26