Metode Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

3. Sampel ketiga dimasukan ke dalam kelompok perlakuan terapi panas-dingin TPD. Begitu seterusnya sampai jumlah sampel didapatkan yaitu sebesar 99 orang. Dimana setiap kelompok intervensi terdiri dari 33 orang responden. Berdasarkan kriteria pemilihan sampel yang sudah ditentukan sebelumnya, penelitian ini berhasil mengumpulkan 102 sampel dimana 3 sampel telah dikeluarkan dari penelitian karena ke tiga sampel tersebut masuk kedalam kategori sampel yang diekslusi sehingga jumlah sampel pada akhir penelitian didapatkan 99 sampel sesuai dengan jumlah sampel penelitian yang telah ditentukan sebelumnya.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi : 3.4.1. Alat pengumpulan data Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan lembar isian penelitian dan lembar observasi. Lembar isian penelitian mencakup usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, tinggi badan, berat badan, IMT, tipe atau klasifikasi LBP dan faktor pencetus LBP. Lembar observasi digunakan untuk mengobservasi intensitas nyeri sebelum dan sesudah diberikan terapi panas, terapi dingin dan terapi panas – dingin dengan menggunakan PNRS pain numerical rating scale atau skala intensitas nyeri numerik yang dikembangkan oleh McCafferey Beebe 1993. Alasan penggunaan PNRS pada penelitian ini karena skala ini merupakan skala pengukuran intensitas nyeri yang umum Universitas Sumatera Utara digunakan untuk mengukur intensitas nyeri serta mudah untuk dilakukan atau dinilai. 3.4.2. Tekhnik pengumpulan data 1. Tahap persiapan Tahap penelitian di mulai dengan mengurus perizinan tempat penelitian dengan mengajukan surat permohonan penelitian dari pimpinan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang ditujukan ke bagian pendidikan dan penelitian RSUD Dr. Pirngadi Medan. Setelah memperoleh surat izin penelitian dari bidang pendidikan dan pelatihan, surat tersebut disampaikan kepada Kepala SMF Poli Neurologi RSUD Dr. Pirngadi Medan. Tahap berikutnya peneliti mengidentifikasi sampel penelitian berdasarkan kriteria yang telah dibuat sebelumnya. Pengelompokan sampel dilakukan dengan cara mengurutkan pasien LBP yang berobat di Poli Neurologi di RSUD Dr. Pirngadi Medan, dimana sampel pertama dimasukkan kedalam kelompok terapi panas, sampel kedua dimasukkan ke dalam kelompok terapi dingin dan sampel ketiga dimasukkan ke dalam kelompok terapi panas-dingin. Begitu seterusnya sampai jumlah sampel didapatkan yaitu sebesar 99 orang. Selanjutnya peneliti mengajarkan prosedur pengisian lembar observasi dan lembar isian penelitian serta penjelasan tentang prosedur terapi dan penandatangan informed consent oleh responden. Universitas Sumatera Utara 2. Tahap penelitian a. Pre test Sebelum melakukan intervensi, peneliti melakukan pengukuran intensitas nyeri menggunakan NPRS atau skala intensitas nyeri numerik untuk mengidentifikasi intensitas nyeri yang dialami responden. Pengukuran intensitas nyeri dilakukan dengan memperlihatkan NPRS kepada responden, kemudian responden memilih nilai intensitas nyeri yang mereka rasakan dengan menunjuk salah satu angka pada NPRS. Skala intensitas nyeri yang terdapat pada NPRS berada pada rentang 0-10, dimana 0 tidak nyeri, 1-3 nyeri ringan, 4-6 nyeri sedang dan 7-10 nyeri berat setelah didapatkan nilai intensitas nyeri responden selanjutnya peneliti mendokumentasikannya dalam lembar observasi. b. Intervensi Setelah dilakukan penilaian intensitas nyeri, responden diberikan intervensi sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan. 1 Kelompok intervensi terapi panas TP Pemberian TP dengan menggunakan kantong buli-buli panas yang terbuat dari bahan karet dan penutup metal pada bagian atasnya dengan ukuran 19x27 cm berbentuk empat persegi panjang yang diisi air panas dengan suhu 40 - 45 °C dimana suhu air diukur menggunakan termometer air skala ukur : -10 -0-100 °C dan diletakkan pada daerah lumbal L 1 sampai sakral S 3 pada pasien LBP yang mengalami nyeri selama 15-20 menit . Universitas Sumatera Utara 2 Kelompok intervensi terapi dingin TD Pemberian TD dengan menggunakan kirbat es yang terbuat dari bahan karet dan penutup atasnya juga terbuat dari bahan karet dengan ukuran diameter 19,5 cm berbentuk lingkaran yang akan diisi es dengan suhu 3-7 °C dimana suhu es diukur menggunakan termometer air skala ukur :-10 -0-100 °C dan diletakkan pada daerah L1 sampai S3 pasien LBP yang mengalami nyeri selama 15-20 menit. 3 Kelompok intervensi terapi panas-dingin TPD Pemberian TPD dilakukan dengan menggunakan metode gabungan antara kelompok intervensi TP dan kelompok intervensi TD, pada kelompok ini intervensi TP diaplikasikan tedimana masing-masing intervensi TP lebih dahulu setelah itu dilanjutkan dengan aplikasi TD. TP dan TD masing-masing diaplikasikan selama 7-10 menit. c. Post test Setelah dilakukan intervensi, peneliti melakukan pengukuran intensitas nyeri menggunakan NPRS atau skala intensitas nyeri numerik untuk mengidentifikasi intensitas nyeri yang dialami responden. Pengukuran intensitas nyeri dilakukan dengan memperlihatkan NPRS kepada responden, kemudian responden memilih nilai intensitas nyeri yang mereka rasakan dengan menunjuk salah satu angka pada NPRS. Skala intensitas nyeri yang terdapat pada NPRS berada pada rentang 0-10, dimana 0 tidak nyeri, 1-3 nyeri ringan, 4-6 nyeri sedang dan 7-10 nyeri berat setelah didapatkan nilai intensitas nyeri responden selanjutnya peneliti mendokumentasikannya dalam lembar observasi. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dibuat kerangka operasional penelitian sebagai berikut: Kelompok Terapi Panas TP Kelompok Terapi Dingin TD Kelompok Terapi Panas-Dingin TPD Gambar 3.1. Kerangka Operasional Penelitian Keterangan : x1 = Intensitas nyeri sebelum intervensi TP yang diukur dengan NPRS x2 = Intensitas nyeri sebelum intervensi TD yang diukur dengan NPRS x3 = Intensitas nyeri sebelum intervensi TPD yang diukur dengan NPRS NPRS = Numerical pain rating scale 0 tidak nyeri; 1-3 nyeri ringan; 4-6 nyeri sedang; 7-10 nyeri berat y1 = Intervensi TP diberikan 1 kali selama 15-20 menit pada setiap responden y2 = Intervensi TD diberikan 1 kali selama 15-20 menit pada setiap responden y3 = Intervensi TP diberikan selama 7-10 menit setelah itu dilanjutkan dengan Intervensi TD yang diberikan selama 7-10 menit, intervensi ini diberikan 1 kali pada setiap responden z1 = Intensitas nyeri sesudah intervensi TP yang diukur dengan NPRS z2 = Intensitas nyeri sesudah intervensi TD yang diukur dengan NPRS z3 = Intensitas nyeri sesudah intervensi TPD yang diukur dengan NPRS x1 x2 x3 y2 y1 y3 z3 z2 z1 Selisih nilai mean pre dan post intervensi TP Selisih nilai mean pre dan post intervensi TD Selisih nilai mean pre dan post intervensi TPD Perbedaan Rataan Selisih Mean Intensitas Nyeri pada Pasien LBP Sebelum dan Sesudah TP, TD dan TPD Universitas Sumatera Utara

3.5. Variabel dan Definisi Operasional