Tabel 3.1 Lanjutan
Variabel Definisi
Operasional Cara Ukur
Hasil Ukur Skala
Dependen Nyeri
punggung bawah
Suatu sensasi yang tidak
menyenang- kan yang
dirasakan pada daerah
punggung bagian bawah
oleh pasien LBP.
Menggunakan Pain Numerical Rating Scale PNRS : 0-10.
Dilakukan sebelum dan sesudah diberikan kompres panas, kompres
dingin dan kompres panas-dingin 0 =Tidak nyeri
1–3=Nyeri ringan 4–6=Nyeri
sedang 7–10=Nyeri berat
Interval
LBP Suatu penyakit
atau gangguan pada tulang
belakang bagian bawah
yang dinyatakan
oleh dokter spesialis
neurologi
3.6. Metode Pengukuran
Metode pengukuran data pada penelitian ini yaitu setiap responden dalam penelitian ini akan diukur intensitas nyerinya sebelum dan sesudah intervensi.
Pengukuran intensitas nyeri pada penelitian ini menggunakan NPRS atau skala intensitas nyeri numerik yang dimulai dari angka 0 tanpa rasa nyeri hingga 10
nyeri yang sangat berat. Responden ditanya intensitas nyeri yang dirasakan dan responden akan memilih nilai yang paling menggambarkan intensitas nyeri yang
mereka alami atau rasakan, dimana 0 tidak ada nyeri, 1-3 adalah nyeri ringan, 4-6 adalah nyeri sedang dan 7-10 adalah nyeri yang paling tinggi atau berat
McCafferey Beebe, 1993. Skala ini berguna untuk menilai efikasi dari intervensi nyeri D’Arcy, 2007.
Universitas Sumatera Utara
3.7. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup : 3.7.1.
Pengolahan Data Data yang telah terkumpul melalui lembar isian penelitian dan lembar
observasi diolah melalui lima tahapan pengolahan data yaitu: 1.
Editing Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan, kejelasan dan relevansi
daftar lembar isian penelitian dan lembar observasi sesuai dengan kebutuhan penelitian. Hal ini dilakukan apabila terdapat data yang meragukan atau salah atau
tidak didisi maka dapat dilakukan klarifikasi kembali kepada responden. 2.
Coding Mengkode data merupakan kegiatan mengklasifikasi data, memberikan kode
untuk masing-masing kelas terhadap data yang diperoleh dari sumber data yang telah diperiksa kelengkapannya. Pada kelompok intervensi TP, peneliti
memberikan kode A diikuti nomor urut responden A1, A2, A3, dan seterusnya sampai A33, kelompok intervensi TD diberikan kode B diikuti nomor urut
responden B1, B2, B3, dan seterusnya sampai B33 dan kelompok intervensi TPD diberikan kode C diikuti nomor urut urut responden C1, C2, C3, dan
seterusnya sampai C33. 3.
Tabulating Mentabulasi data hasil penelitian ke dalam tabel berdasarkan kelompok
intervensi, yaitu kelompok TP, kelompok TD dan kelompok TPD yang meliputi data mengenai umur responden, jenis kelamin responden, pendidikan responden,
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan responden, indeks masa tubuh IMT responden, tipe LBP responden dan faktor pencetus LBP pada responden, serta data hasil pengukuran intensitas
nyeri pasien LBP sebelum dan sesudah intervensi serta selisih intensitas nyeri sebelum dan sesudah intervensi pada setiap kelompok intervensi.
4. Entry Data
Setelah data di tabulating maka langkah selanjutnya melakukan entry data ke dalam komputer melalui program statistik. Adapun program statistik yang
digunakan pada penelitian ini adalah program SPSS 16.0 for windows. 5.
Cleaning Kegiatan selanjutnya adalah peneliti melakukan pemeriksaan kembali
terhadap data yang sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak. 3.7.2.
Analisis data 1.
Analisis univariat Analisis univariat dilakukan menggunakan analisa deskriptif melalui
distribusi frekuensi dan persentase data yang meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, indeks masa tubuh IMT, tipe LBP dan faktor pencetus
LBP, serta data intensitas nyeri pasien LBP sebelum intervensi, sesudah intervensi dan selisih intensitas nyeri sebelum dan sesudah intervensi pada setiap kelompok
intervensi . 2.
Analisis bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui perbedaan intensitas nyeri
sebelum dan sesudah dilakukan intervensi pada masing-masing kelompok dengan menggunakan uji beda 2 mean.
Universitas Sumatera Utara
Sebelum dilakukan uji beda 2 mean pada tiap-tiap kelompok intervensi TP, TD dan TPD, antara sebelum dan sesudah intervensi terlebih dahulu dilakukan uji
normalitas dan uji homogenitas data penelitian. Uji normalitas data yang digunakan pada penelitian ini adalah uji normalitas
data Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji normalitas data dengan Kolmogorov-Smirnov terhadap rata-rata intensitas nyeri pasien LBP sebelum dan sesudah intervensi
pada kelompok TP, kelompok TD dan kelompok TPD didapatkan nilai pValue = 0,000. Jika nilai p 0,05 artinya data berdistribusi secara tidak normal dengan
kata lain rata-rata intensitas nyeri pasien LBP berdistribusi secara tidak normal. Uji homogenitas data pada kelompok intervensi TP, TD dan TPD
dilakukan untuk mengetahui apakah data intensitas nyeri pasien LBP homogen atau tidak. Pengujian ini bertujuan untuk menentukan bahwa perubahan rata-rata
intensitas nyeri yang terjadi bukan karena variasi responden. Untuk data numerik digunakan uji Levene’s test, jika nilai p 0.05 maka data tersebut homogen. Hasil
uji homogenitas didapatkan tidak ada perbedaan yang bermakna pada kelompok intervensi TP, Td dan TPD dimana rata-rata intensitas nyeri sebelum intervensi p
= 0,366; α = 0,05; p0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa semua variabel tersebut homogen.
Berdasarkan uji homogenitas dan normalitas data didapatkan bahwa data tidak berdistribusi normal maka uji beda mean yang digunakan pada penelitian ini
adalah Wilcoxon test. Asumsi dasar Wilcoxon test adalah uji ini digunakan jika dari hasil penelitian didapati data tidak berdistribusi secara normal Dharma,
2011.
Universitas Sumatera Utara
3. Analisis multivariat
Analisis multivariat yang digunakan dalam penelitian ini Kruscal Wallis test. Analisis ini digunakan karena hasil uji normalitas data dengan Kolmogorov-
Smirnov terhadap rata-rata intensitas nyeri pasien LBP sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok TP, kelompok TD dan kelompok TPD didapatkan data
tidak berdistribusi secara normal Dharma, 2011.
3.8. Pertimbangan Etik