Kingdom Animalia
145
2. Filum Coelenterata
Coelenterata berasal dari coilos rongga dan eteron usus, jadi Coelenterata berarti hewan berongga usus. Coelenterata
umumnya hidup di laut, kecuali beberapa jenis dari Hydrozoa yang hidup di air tawar. Tubuh Coelenterata bersifat diploblastik,
karena tubuhnya tersusun atas dua lapisan sel, yaitu ektoderm epiderm dan gastroderm endoderm. Di antara kedua lapisan
tersebut terdapat lapisan nonseluler yang disebut mesoglea yang merupakan persebaran sel-sel saraf. Pada lapisan ektodermis
terdapat sel knidoblast. Di dalam knidoblast terdapat nematokist paling banyak pada tentakel yang berfungsi untuk
melumpuhkan dan mempertahankan diri dari musuhnya. Tubuh Coelenterata mempunyai simetri radial. Coelenterata
belum mempunyai alat peredaran darah dan alat ekskresi khusus.
Dalam siklus hidupnya, Coelenterata mempunyai dua bentuk tubuh yang berbeda yaitu Polip dan Medusa.
a. Polip adalah bentuk kehidupan Coelenterata yang menempel pada substrat. Tubuh berbentuk silindris dan pada bagian
atas terdapat mulut yang dikelilingi tentakel sebagai alat untuk menangkap mangsa, alat gerak, dan alat pertahanan.
Polip yang membentuk koloni memiliki beberapa macam bentuk polimorfisme yang berbeda fungsinya misalnya
polip untuk pembiakan menghasilkan medusa gonozoid dan polip untuk makan disebut gastrozoid.
b. Medusa adalah bentuk kehidupan Coelenterata yang hidup bebas yaitu berupa ubur-ubur seperti payungparasut atau
seperti lonceng yang dapat berenang bebas. Setiap hewan Coelenterata mempunyai rongga gastrovas-
kuler. Rongga gastrovaskuler Coelenterata bercabang-cabang yang dipisahkan oleh sekat-sekat namun belum mempunyai
anus. Hewan ini dapat melakukan perkembangbiakan secara aseksual dan seksual.
Filum Coelenterata dibagi menjadi 3 kelas yaitu kelas Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa.
a. Kelas Hydrozoa
Hewan dalam kelas Hydrozoa ada yang hidup soliter dan ada yang berkoloni. Hydrozoa yang soliter mempunyai
bentuk polip, sedangkan yang berkoloni dengan bentuk polip yang dominan dan beberapa jenis membentuk
medusa. Contohnya adalah Hydra dan Obelia. 1 Hydra
Hydra berbentuk polip, berukuran antara 10 mm – 30 mm hidup di air tawar dengan melekat pada daun atau batang
tanaman air. Makanannya berupa tumbuhan dan hewan kecil. Tubuh bagian bawah membentuk kaki untuk me-
lekat dan bergerak. Pada ujung atas terdapat mulut yang dikelilingi oleh hipostom dan 6 – 10 buah tentakel.
jaring saraf
Gambar 8.8 Sistem saraf pada
Coelenterata Hydra.
Sumber: Encyclopedia Britannica,
2006
Di unduh dari : Bukupaket.com
146
Biologi SMA dan MA Kelas X
Tentakel berfungsi sebagai alat untuk menangkap makanan dan selanjutnya makanan dicerna di dalam
rongga gastrovaskuler. Hydra berkembang biak secara aseksual dan seksual. Perkembangbiakan secara aseksual
dengan membentuk kuncup atau tunas pada sisi tubuhnya. Tunas yang telah memiliki epidermis,
mesoglea, dan rongga gastrovaskuler dapat melepaskan diri dan tumbuh menjadi individu baru. Perkembang-
biakan secara seksual terjadi melalui peleburan sel telur dari ovarium dengan sperma dari testis. Hasil
peleburan membentuk zigot yang dapat membentuk kista. Kista dapat berenang bebas dan di tempat yang
sesuai akan melekat di dasar perairan. Jika menemukan lingkungan yang baik, inti kista pecah dan embrio
tumbuh menjadi Hydra baru.
2 Obelia Obelia berbentuk polip dan medusa yang hidup di laut.
Obelia yang hidup berkoloni di laut dangkal membentuk polip yang melekat di batu karang. Polip pada Obelia
dibedakan menjadi dua jenis polip yaitu hidran yang bertugas mengambil dan mencernakan makanan dan
gonangium
yang bertugas melakukan perkembangbiakan aseksual. Obelia mengalami pergiliran keturunan meta-
genesis antara keturunan seksual dengan keturunan aseksual. Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan
oleh gonangium. Pada gonangium terbentuk tunas yang dapat memisahkan diri dan berkembang menjadi
medusa muda yang dapat berenang bebas. Medusa muda kemudian berkembang menjadi medusa dewasa.
Medusa dewasa mempunyai dua alat kelamin her- mafrodit yang menghasilkan sel telur dan sperma.
Pembuahan terjadi secara eksternal di luar tubuh dan membentuk zigot. Zigot akan berkembang menjadi larva
bersilia disebut planula. Pada tempat yang sesuai planula akan merekatkan diri menjadi polip muda kemudian
tumbuh menjadi Obelia. Selanjutnya Obelia membentuk tunas sehingga terbentuk koloni Obelia yang baru.
b. Kelas Scypozoa
Scypozoa berasal dari bahasa Yunani scyphos mangkuk dan zoon
binatang karena bentuk tubuhnya yang menyerupai
mangkuk atau cawan transparan, sehingga sering disebut ubur-ubur mangkuk. Permukaan tubuh bagian bawah
terdapat rongga mulut yang dikelilingi empat tentakel. Mulut ini berhubungan dengan rongga pencernaan. Pencernaan
pada Scypozoa terjadi secara ekstraseluler. Scypozoa telah memiliki beberapa indra sederhana misalnya tentakel sebagai
alat keseimbangan, oselus untuk membedakan gelap dan terang, dan celah olfaktoris merupakan indra pembau.
Namun demikian Scypozoa belum mempunyai alat respirasi dan ekskresi khusus. Contohnya adalah Aurellia aurita,
berupa medusa dengan tepi berlekuk-lekuk yang banyak
Gambar 8.9 Hydra, Coelenterata
yang hidup di air tawar.
Sumber: Microsoft Encarta, 2006
Gambar 8.10 Koloni Obelia.
Sumber: Microsoft Encarta, 2006
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kingdom Animalia
147
ditemukan di daerah pantai. Aurellia juga mengalami pergiliran keturunan seksual dan aseksual. Aurellia memiliki
alat kelamin yang terpisah pada individu jantan dan betina. Pembuahan terjadi secara internal di dalam tubuh betina.
Zigot yang terbentuk berkembang menjadi larva bersilia disebut planula. Planula akan berenang dan menempel pada
tempat yang sesuai kemudian tumbuh menjadi polip muda yang disebut skifistoma. Skifistoma membentuk tunas-tunas
lateral sehingga tampak seperti tumpukan piring yang disebut strobilasi. Kuncup dewasa paling atas akan
melepaskan diri dan menjadi medusa muda disebut efira. Selanjutnya efira berkembang menjadi medusa dewasa.
c. Kelas Anthozoa
Anthozoa berasal dari bahasa Yunani anthos bunga dan zoon binatang jadi Anthozoa berarti hewan yang bentuknya
seperti bunga atau hewan bunga. Selama hidupnya Anthozoa berbentuk polip yang hidup melekat di dasar laut dangkal.
Kelas Anthozoa meliputi mawar laut dan koral. 1 Mawar Laut Anemon Laut
Mawar laut menempel pada dasar perairan meng- gunakan bagian tubuh yang disebut cakram kaki.
Permukaan atas terdapat mulut yang dikelilingi banyak tentakel berukuran pendek yang tersusun seperti
mahkota bunga. Tentakel ini berfungsi untuk mencegah agar pasir dan kotoran lain tidak melekat sehingga
tubuhnya tetap bersih. Mawar laut mempunyai sistem saraf difus yang tidak memiliki sistem saraf pusat.
2 Koral Karang Koral atau karang hidup berkoloni membentuk massa
yang kaku dan kuat karena mempunyai kerangka yang terbuat dari kalsium karbonat. Koral hidup di laut
dangkal dengan suhu rata-rata 20°C daerah tropis antara 30°LU hingga 30°LS. Koral melakukan reproduksi
aseksual dengan pembentukan kuncup atau tunas. Contoh: Acropora, Stylophora, Leptoria, dan sebagainya.
Koral yang sudah mati, rangka kapurnya akan menjadi batu karangterumbu. Ada tiga tipe batu karang, yaitu
karang pantai, karang penghalang, dan karang atol.
Ubur-ubur dapat dimanfaatkan sebagai tepung ubur-ubur yang digunakan sebagai bahan pembuatan kosmetik. Selain
sebagai bahan kosmetik, di Jepang ubur-ubur dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Karang atol, karang pantai, dan karang
penghalang dapat melindungi pantai dari abrasi air laut. Karang dan anemon membentuk taman laut yang menjadi tempat
persembunyian dan tempat perkembangbiakan ikan serta sebagai objek wisata.
Sumber: Microsoft Encarta,
2006
Gambar 8.12 Anemon laut, hidup
menempel di dasar laut.
Gambar 8.11 Aurellia, jenis Coelen-
terata yang berbentuk medusa.
Sumber: Microsoft Encarta, 2006
Tugas 8.3
Jelaskan cara perkembangbiakan dan daur hidup hewan Coelenterata
Di unduh dari : Bukupaket.com
148
Biologi SMA dan MA Kelas X
3. Filum Platyhelmintes