48
Biologi SMA dan MA Kelas X
Cyanobacteria juga disebut ganggang hijau biru karena berwarna hijau kebiruan. Cyanobacteria merupakan kelompok
bakteri yang mempunyai klorofil di dalam sitoplasmanya sehingga dapat melakukan fotosintesis. Cyanobacteria dapat
ditemukan hampir di semua tempat yang lembab seperti tanah yang lembab, perakaran tanaman, dan hampir di semua
lingkungan perairan, dari mata air panas sampai ke danau beku di Antartika. Namun Cyanobacteria tidak ditemukan pada
lingkungan perairan yang asam.
1. Ciri dan Struktur Cyanobacteria
Ciri dan struktur Cyanobacteria menyerupai bakteri pada umumnya. Semua Cyanobacteria mengandung klorofil a seperti
pada tumbuhan tingkat tinggi. Klorofil pada bakteri disebut bakterioklorofil
. Selain klorofil a, Cyanobacteria mempunyai beberapa pigmen tambahan termasuk karotenoid. Warna biru
pada Cyanobacteria disebabkan oleh pigmen biru atau fikosianin. Beberapa jenis Cyanobacteria juga mempunyai pigmen merah
atau fikoeritrin di dalam selnya. Klorofil dan pigmen-pigmen tambahan itu tidak terdapat dalam plastida, melainkan tersebar
pada sistem membran sel.
Dinding sel Cyanobacteria tidak mengandung selulosa, tetapi tersusun dari peptidoglikan seperti dinding sel bakteri.
Jika dites dengan pewarna gram, dinding sel Cyanobacteria menunjukkan sifat sebagai gram negatif. Cyanobacteria
menyimpan cadangan makanan berupa polisakarida yang disebut sianofisin. Selain karbohidrat, Cyanobacteria juga
menyimpan lemak dan protein. Sel-sel Cyanobacteria tidak mempunyai silia, flagela, maupun alat penggerak yang lain.
Namun demikian beberapa Cyanobacteria yang berbentuk filamen dapat bergerak.
Semua Cyanobacteria berukuran mikroskopis, namun sering tumbuh dalam kelompok yang besar sehingga panjangnya
dapat mencapai lebih dari satu meter. Cyanobacteria ada yang hidup uniseluler dan ada yang berkoloni. Contoh Cyanobacteria
uniseluler adalah Croococcus dan Gloeocapsa. Koloni Cyano- bacteria dapat berbentuk seperti benang atau filamen,
bercabang-cabang, atau tidak beraturan. Setiap sel dalam koloni bereproduksi dengan membelah. Sel baru yang dihasilkan dapat
tetap berkoloni atau melepaskan diri dan membentuk koloni yang terpisah. Pada Cyanobacteria yang berkoloni, sel satu
dengan yang lain saling melekat pada dinding selnya tanpa ada hubungan sitoplasma. Jadi setiap sel dalam koloni tetap hidup
secara mandiri. Contoh Cyanobacteria berkoloni adalah Polycistis dan Spirulina, sedangkan Cyanobacteria berbentuk filamen
B Cyanobacteria
Gambar 3.13 Anabaena merupakan
Cyanobacteria yang berbentuk filamen.
Sumber: www.wikipedia.com
Di unduh dari : Bukupaket.com
Eubacteria dan Archaebacteria
49
benang misalnya Oscillatoria, Nostoc, Rivularia, dan Anabaena.
2. Reproduksi