66
Biologi SMA dan MA Kelas X
1. Chlorophyta
Chlorophyta atau ganggang hijau terdiri dari ± 7.000 jenis yang hidup di perairan maupun di darat. Sejumlah ganggang
hijau hidup di air laut, namun sebagian besar hidup di air tawar. Ganggang hijau ada yang hidup soliter dan ada yang berkoloni.
Bentuk selnya bermacam-macam. Ganggang hijau uniseluler dapat bergerak bebas karena memiliki flagela. Beberapa jenis
ganggang hijau yang berkoloni mempunyai alat pelekat pada substrat yang membantu melekat kuat pada bebatuansubstrat
lain di dasar perairan. Contoh koloni Chlorophyta dengan jamur adalah lumut kerak.
Dinding sel ganggang hijau tersusun dari selulosa. Sito- plasma mengandung vakuola yang besar. Di dalam sitoplasma
terdapat sebutir kloroplas atau lebih. Di dalam kloroplas sering berisi protein cadangan yang disebut pirenoid yang merupakan
pusat pembentukan tepung atau pati.
Ganggang hijau berkembang biak secara aseksual dengan membelah diri dan membentuk spora aseksual berflagela dan
secara seksual dengan isogami dan heterogami. Contoh ganggang hijau adalah Chlamydomonas, Volvox,
Protococcus , Spyrogyra, Ulothrix, Oedogonium, Chlorella,
Chlorococcum , Ulva, dan Chara.
a. Chlamydomonas
Chlamydomonas merupakan ganggang hijau uniseluler yang
berflagela. Berukuran antara 3 – 30 mikrometer, sering ditemukan di air tawar yang tergenang. Selnya berbentuk
menyerupai bola agak lonjong dengan dinding sel dari bahan selulosa. Dua flagela muncul dari ujung depan sel.
Mempunyai kloroplas tunggal berbentuk mangkuk yang hampir mengisi seluruh ruangan di dalam sel. Satu atau
beberapa butir pirenoid ditemukan di dalam sitoplasma. Chlamydomonas
mempunyai bintik mata yang mengandung pigmen kemerahan terletak di pangkal flagela yang disebut
stigma . Bintik mata ini peka terhadap cahaya. Vakuola
kontraktil terletak di dekat flagela yang berguna untuk mengeluarkan kelebihan air guna menjaga kestabilan
tekanan osmotis sel. Chlamydomonas bereproduksi secara aseksual dengan membelah diri dan secara seksual dengan
isogami. Ketika akan membelah diri, flagela menghilang dan terbentuk kembali setelah sel anak dilepaskan dari sel induk.
b. Volvox
Volvok merupakan ganggang hijau berkoloni yang sering
ditemukan di telaga dan danau. Koloninya berbentuk bola cukup besar sehingga tampak dengan mata telanjang. Sel-
sel dalam koloni Volvox berjumlah antara 500 sampai sekitar 20.000 sel. Sel-sel tersebut tersusun dalam selaput tipis yang
berfungsi sebagai kulit suatu bola berlubang. Bagian dalam koloni terisi dengan cairan berlendir dan seluruh sel dalam
koloni diliputi oleh pembungkus seperti gelatin. Setiap sel
Sumber: Botani Umum, 1985
Gambar 4.9 Berbagai bentuk sel
ganggang hijau.
Sumber:
Botani Umum, 1985
pembuangan flagela
rotasi potoplas
pembelahan nukleus dan
pirenoid pembagian
sitoplasma pembelahan
kedua pembebasan
sel anak
Gambar 4.10 Reproduksi seksual
Chlamydomonas.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Protista
67
terhubung dengan sel-sel yang berdampingan di sekelilingnya melalui untaian sitoplasma. Setiap sel Volvox
dalam keadaan bebas sangat mirip dengan Chlamydomonas. Volvox
dapat berkembang biak secara seksual maupun aseksual. Reproduksi aseksual dengan membentuk beberapa
koloni kecil di dalam bola. Koloni ini berkembang dengan serangkaian pembelahan sel yang bergerak bebas di dalam
koloni induk. Koloni-koloni baru akan melepaskan diri bersamaan dengan hancurnya koloni induk. Reproduksi
seksual Volvox bersifat oogami. Beberapa sel dalam koloni membesar dan menghasilkan telur-telur yang tak bergerak.
Beberapa sel yang lain menghasilkan banyak sperma motil yang akan membuahi sel telur. Setelah terjadi pembuahan,
zigot membesar dan membentuk dinding tebal. Zigot dibebaskan dari koloni sel induk bersamaan dengan
hancurnya koloni. Zigot kemudian tumbuh dan membelah berulang-ulang membentuk koloni baru.
c. Spirogyra
Spirogyra merupakan ganggang berfilamen yang berukuran
besar dan mempunyai daerah penyebaran yang luas. Spirogyra
dapat dijumpai di permukaan kolam atau sungai yang alirannya tenang. Sel-sel Spirogyra tumbuh dalam
filamenbenang-benang yang tidak bercabang, setiap sel mengandung satu atau lebih kloroplas yang berpilin. Di
dalam kloroplas terdapat pirenoid yang letaknya beraturan, biasanya dikelilingi oleh butiran-butiran pati. Spirogyra dapat
berkembang biak secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan fragmentasi benang-benang,
yang memungkinkan potongan benang itu untuk tumbuh menjadi ganggang baru. Reproduksi seksual berlangsung
dengan konjugasi. Dua filamen yang berdekatan akan berhubungan dan membentuk tabung konjugasi. Seluruh
isi salah satu sel gamet pemberi bergerak melalui tabung konjugasi untuk bersatu dengan protoplas sel yang lain
gamet penerima. Peleburan gamet menghasilkan zigospora bulat. Jika dinding sel induk larut, zigospora ini dilepaskan
dan dapat berkecambah dan tumbuh membentuk filamen baru.
2. Phaeophyta