142
Biologi SMA dan MA Kelas X
Tugas 8.1
mempunyai anus, contohnya adalah Platyhel-minthes. Hewan euselomata
mempunyai selom berupa rongga pada mesoderm yang dilapisi jaringan epitel. Pada beberapa jenis hewan terdapat
rongga pada mesoderm yang tidak dilapisi jaringan epitel yang disebut selom semu. Hewan yang mempunyai selom semu
disebut pseudoselomata.
3. Simetri
Simetri yang membagi tubuh hewan dibedakan menjadi tiga macam yaitu asimetri, simetri radial, dan simetri bilateral. Hewan
asimetri berarti tidak mempunyai kesetangkupan, misalnya Porifera. Hewan yang mempunyai simetri radial biasanya merupa-
kan hewan dipoblastik dan cenderung hidup melekat pada substrat atau dapat bergerak ke semua arah. Hewan yang mempunyai
simetri bilateral biasanya hewan tripoblastik dan telah mengem- bangkan alat gerak aktif dan bergerak menuju ke satu arah.
4. Perut
Hewan yang paling sederhana misalnya koralbinatang karang mempunyai rongga internal yang berfungsi untuk
mencerna makanan, tetapi rongga ini tidak berhubungan dengan mulut dan anus. Meskipun hewan karang telah
mempunyai jaringan, tetapi jaringan ini tidak membentuk organ. Hewan ini juga tidak mempunyai sistem saraf dan tidak
mempunyai simetri. Hewan yang lebih maju misalnya ubur- ubur telah mempunyai usus yang terhubung dengan mulut
tetapi tidak mempunyai anus. Hewan ini telah mempunyai sistem saraf meskipun tidak mempunyai sistem saraf pusat dan
tubuhnya mempunyai simetri radial. Hewan yang tingkatannya lebih tinggi mempunyai usus yang berhubungan dengan mulut
dan anus, mempunyai sistem saraf yang berpusat pada otak, dan mempunyai simetri radial atau bilateral.
5. Segmentasi
Beberapa jenis hewan mempunyai segmen dan yang lain tidak. Segmentasi merupakan pengulangan bagian tubuh yang
sama, misalnya segmen tubuh cacing tanah dan segmentasi pada ruas-ruas tulang belakang manusia.
Hewan dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu Invertebrata dan Vertebrata. Invertebrata meliputi hewan-hewan
yang belum mempunyai tulang belakang yaitu terdiri dari filum Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelminthes,
B Klasifikasi Kingdom Animalia
Gambar 8.3 Segmentasi tubuh pada
cacing tanah tampak jelas.
Sumber: Microsoft Encarta, 2006
Sumber: Bank Gambar Penerbit,
2006
Gambar 8.2 Simetri pada tubuh
hewan: a asimetri, b simetri radial, c simetri
bilateral. a
b c
Jelaskan perbedaan-perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kingdom Animalia
143
Annelida, Mollusca, Arthropoda, dan Echinodermata. Vertebrata merupakan hewan yang telah mempunyai tulang belakang yang
dimasukkan dalam filum Chordata meliputi Chondrichthyes, Osteinchthyes, Amfibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia.
1. Filum Porifera
Porifera merupakan hewan bersel banyak metazoa yang paling sederhana. Kata Porifera berasal dari bahasa Latin porus
yang berarti lubang kecil atau pori dan ferre yang berarti mempunyai. Jadi, Porifera merupakan hewan yang memiliki
pori pada struktur tubuhnya. Sebagian besar Porifera hidup di laut dangkal dan hanya satu suku yang hidup di habitat air tawar
yaitu Spongilidae.
a. Ciri-Ciri Porifera
Bentuk tubuh Porifera menyerupai vas bunga atau piala yang melekat pada dasar perairan. Tubuhnya terdiri dari dua
lapisan sel diploblastik. Lapisan luar epidermis tersusun atas sel-sel yang berbentuk pipih disebut pinakosit. Pada epidermis
terdapat lubang-lubang kecil yang disebut ostium, merupakan saluran yang berhubungan dengan rongga tubuh spongosol.
Lapisan dalam endodermisgastrodermis tersusun atas sel-sel berflagel yang disebut koanosit yang bertugas untuk mencerna
makanan. Diantara epidermis dan endodermis terdapat lapisan tengah berupa bahan gelatin yang disebut mesoglea atau
mesenkim
. Di dalam mesoglea terdapat beberapa jenis sel, yaitu sel
amubosit, sel skleroblas, dan sel arkeosit. Sel amubosit atau amuboid yang berfungsi untuk
mengedarkan makanan yang dicerna di dalam koanosit. Sel skleroblas berfungsi untuk membentuk duri spikula dan
spongin. Spikula terbuat dari kalsium karbonat atau silikat, sedangkan spongin tersusun dari serabut-serabut spongin yang
lunak dan berongga seperti spon. Sel arkeosit berfungsi sebagai sel reproduktif, yaitu membentuk tunas, gamet, dan regenerasi.
Porifera tidak mempunyai saluran pencernaan. Makanan Porifera berupa bahan-bahan organik dan organisme kecil yang
masuk bersama air melalui pori-pori tubuhnya. Makanan ditangkap oleh flagela pada koanosit dan kemudian dicerna
secara intraseluler. Zat makanan diedarkan oleh sel-sel amubosit ke sel-sel lainnya, sedangkan sisanya dikeluarkan melalui
oskulum bersama sirkulasi air.
Porifera berkembang biak secara aseksual dan seksual. Perkembangbiakan secara aseksual dengan pembentukan tunas
budding yang dapat memisahkan diri dan hidup sebagai individu baru atau tetap menempel pada induknya.
Perkembangbiakan secara seksual berlangsung dengan membentuk sel telur dan sperma. Sel telur yang dibuahi sperma
akan menghasilkan zigot yang berkembang menjadi larva bersilia. Larva tersebut dapat berenang dan keluar melalui
oskulum. Larva kemudian menempel pada tempat yang sesuai dan tumbuh menjadi Porifera baru.
pori arus keluar
bahan mirip gelatin
flagela sel leher
sel pori
sel epidermis
spikula amebosit
Gambar 8.4 Struktur tubuh Porifera.
Sumber: Ilmu Pengetahuan Poluler, 2005
Gambar 8.5 Habitat Porifera adalah
di laut.
Sumber: www.palaeos.com
Di unduh dari : Bukupaket.com
144
Biologi SMA dan MA Kelas X
Porifera mempunyai sistem saluran air yang dimulai dari pori tubuh, spongosol rongga tubuh, dan keluar melalui oskulum.
Terdapat tiga tipe Porifera berdasarkan tipe saluran airnya yaitu askon
, sikon, dan ragon atau leukon.
a. Tipe Askon
Tipe askon merupakan sistem saluran air yang paling sederhana. Air masuk melalui pori kemudian menuju ke
spongosol dan keluar melalui oskulum. Contohnya pada Leucosolenia
.
b. Tipe Sikon
Pada tipe ini air masuk melalui pori menuju ke saluran radial yang berdinding koanosit menuju ke spongosol dan keluar
melalui oskulum. Contohnya pada Scypha.
c. Tipe Ragon atau Leukon
Tipe ragon merupakan tipe saluran air yang paling rumit. Air masuk melalui pori kemudian memasuki saluran radial
yang bercabang-cabang dan saling berhubungan. Sel-sel koanosit terdapat pada rongga yang berbentuk bulat. Air
kemudian keluar melalui oskulum. Contohnya pada Euspongia
dan Spongila. Bahan penyusun kerangka atau spikula pada Porifera
bermacam-macam yaitu dari bahan spongin, zat kapur, dan kristal silikat. Berdasarkan atas kerangka tubuh atau spikulanya,
Porifera dibagi menjadi tiga kelas. a. Kelas Calcarea
Calcarea mempunyai kerangka tubuh berupa spikula seperti duri-duri kecil yang terbentuk dari kalsium karbonat.
Biasanya bentuknya sederhana dengan koanositnya yang relatif besar dan hidup di pantai dangkal. Misalnya Sycon,
Clatharina
, Scypa, Grantia, dan Leucosolenia.
b. Kelas Hexatinellida
Hexatinellida mempunyai kerangka berupa spikula yang mengandung silikat atau kersik SiO
2
. Biasanya tubuh berbentuk silinder atau corong. Misalnya Euplectella,
Pheronema, dan Hyalonema.
c. Kelas Demospongia
Kerangka tubuh Demospongia terbuat dari spongin atau campuran spongin dengan zat kersik. Umumnya hidup di
laut, namun beberapa jenis hidup di air tawar. Misalnya Euspongia, Cliona, Microciona,
dan Spongilla. Demospongia sering dimanfaatkan sebagai spons untuk mandi dan
pembersih kaca.
Gambar 8.7 Rangka Demospongia
spons yang sering digunakan sebagai
pembersih kaca.
Sumber: ucf.tekkom.net
Gambar 8.6 Tipe saluran air pada
Porifera. askon
sikon
leukon koanosit
koanosit
Sumber: www.diejulia.de
Tugas 8.2
Jelaskan cara Porifera menangkap makanan dan men- cernanya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kingdom Animalia
145
2. Filum Coelenterata