Filum Annelida sma10bio Biologi HerniBudiati

152 Biologi SMA dan MA Kelas X

c. Trichinella spiralis

Trichinella spiralis sering disebut cacing otot. Cacing ini bersifat parasit di usus manusia, babi, dan tikus yang dapat menyebabkan penyakit trikinosis. Larva dapat masuk bersama makanan ke dalam usus. Cacing dewasa bertelur di dalam usus dan menghasilkan larva. Larva dapat menembus usus mengikuti aliran darah dan bergerak menuju otot.

d. Enterobius vermicularis

Cacing ini disebut juga cacing kremi yang bersifat parasit di dalam usus manusia terutama pada anak-anak. Cacing betina bertelur pada malam hari dan mengeluarkan zat yang dapat menyebabkan rasa gatal di daerah anus.

e. Wuchereria bancrofti

Cacing ini bersifat parasit yang hidup pada pembuluh limfe atau getah bening manusia. Cacing dapat menyebabkan penyumbatan aliran limfe sehingga terjadi pembengkakan, misalnya pada kaki, akibatnya kaki menjadi besar seperti kaki gajah yang disebut elepantiasis atau filariasis. Penyebaran cacing ditularkan melalui gigitan nyamuk Culex.

5. Filum Annelida

Annelida berasal dari bahasa Yunani annulus cincin, jadi Annelida adalah cacing yang mempunyai tubuh beruas-ruas atau bersegmen seperti cincin. Setiap ruas pada Annelida disebut somit dan bersifat metameri artinya setiap segmen tubuh mempunyai alat-alat yang lengkap seperti alat ekskresi, reproduksi, otot, pembuluh darah, dan saraf. Cacing ini bersifat tripoblastik selomata. Sistem pencernaan Annelida telah sempurna yaitu mempunyai mulut yang dilengkapi dengan gigi kitin, saluran pencernaan, dan anus pada ujung belakang. Mempunyai sepasang ganglion otak yang dihubungkan dengan sistem saraf tangga tali . Alat eksresinya disebut nefridia. Cacing ini melakukan pertukaran udara bernapas secara difusi dengan menggunakan seluruh permukaan tubuhnya. Sistem peredaran darahnya tertutup. Hewan ini bersifat hermafrodit dan memiliki klitelum sebagai alat kopulasi. Namun beberapa jenis Annelida bersifat monocious, yaitu ada cacing jantan dan cacing betina. Habitatnya adalah di air tawar, air laut, dan darat terutama di tempat lembab, gembur, dan banyak mengandung zat organik. Beberapa jenis bersifat parasit pada organisme lain. Annelida terbagi atas 3 kelas yaitu Polychaeta, Olygochaeta, dan Hirudinea Gambar 8.21 Wuchereria bancrofti. Sumber: Bank Gambar Penerbit, 2006 Gambar 8.22 Tubuh Annelida beruas- ruas, pada setiap ruas terdapat seta untuk bergerak. Sumber: Microsoft Encarta, 2006 Tugas 8.5 Jelaskan cara penularan cacing secara infeksi aktif, infeksi pasif, autoinfeksi, dan retroinfeksi. Di unduh dari : Bukupaket.com Kingdom Animalia 153 a. Polychaeta Polychaeta berasal dari bahasa Yunani poly banyak dan chaeta seta atau rambut yang berarti cacing berambut banyak. Kelompok cacing ini berukuran antara 5 – 10 cm dengan warna yang beraneka ragam, umumnya hidup di laut yaitu dalam pasir atau di antara batu-batuan di daerah pasang surut. Tubuh bersegmen-segmen, setiap segmen mempunyai parapodia kaki bedaging, pada setiap parapodia terdapat seta untuk bergerak kecuali pada segmen terakhir, serta mempunyai alat sensoris pada ujung depan kepala. Reproduksi terjadi melalui perkawinan cacing jantan dan betina yang menghasilkan larva trakofor. Contoh cacing ini adalah Eunice viridis cacing wawo, hidup di laut Maluku, Lysidice oele cacing palolo, hidup di Kepulauan Fiji, keduanya dapat dimakan dan mengandung protein yang tinggi. Contoh lain adalah Nereis virens kelabang laut dan Arenicola sp.

b. Olygochaeta

Olygochaeta berasal dari bahasa Yunani oligo sedikit dan chaeta seta atau rambut yang berarti cacing berambut sedikit. Tubuhnya bersegmen, tidak mempunyai parapodia, dan mempunyai beberapa seta pada setiap ruas. Sebagian besar hidup di air tawar atau di darat dan bersifat hermafrodit. Contoh yang mudah kamu temukan adalah Lumbricus terrestris cacing tanah. Tubuh cacing tanah memiliki segmen berjumlah 15 – 200 buah. Pada setiap segmen terdapat seta kecuali pada segmen pertama dan terakhir. Pada segmen ke-32 sampai segmen ke-37 terdapat klitelum atau sadel yang mengandung kelenjar sebagai alat kopulasi. Cacing tanah bersifat hermafrodit tetapi tidak dapat melakukan pembuahan sendiri. Dua cacing tanah melakukan perkawinan silang dengan menempelkan tubuh secara berlawanan. Alat kelamin jantan mengeluarkan sperma dan diterima klitelum pasangannya untuk membuahi sel telur. Sel telur yang telah dibuahi ditampung di dalam kokon dan dilepaskan dari tubuh cacing. Cacing tanah bergerak dengan otot longitudinal dan otot sirkuler. Alat eksresinya berupa sepasang nefridia yang terdapat pada setiap segmen dan disebut metanefridia. Pernapasan dilakukan secara difusi menggunakan seluruh permukaan tubuh yang lembab. Sistem peredaran darahnya tertutup dengan plasma darah yang mengandung hemoglobin sehingga berwarna merah. Sistem saraf berupa saraf tangga tali. Makanannya berupa zat-zat organik, dicerna dengan sistem pencernaan makanan yang lengkap yaitu mempunyai mulut, esofagus, tembolok, lambung, usus, dan anus. Cacing ini mempunyai daya regenerasi yang tinggi dan membantu menghancurkan zat organik. Contoh lain cacing Oligochaeta adalah Pheretima posthurna cacing tanah, Perichaeta cacing hutan, dan Tubifex cacing air. esofagus tembolok faring mulut jantung ganglion otak alat reproduksi jantan pembuluh darah ventral pembuluh darah dorsal pembuluh darah pada segmen tubuh ganglion segmen tubuh saraf segmen tubuh alat reproduksi betina usus klitelum lambung Gambar 8.24 Anatomi organ tubuh cacing tanah Lumbri- cus terrestris. Sumber: Microsoft Encarta, 2006 Gambar 8.23 Alat ekskresi Annelida berupa nefridia. Sumber: Bank Gambar Penerbit, 2006 saluran usus metanefridia nefridiofor nefrostom Di unduh dari : Bukupaket.com 154 Biologi SMA dan MA Kelas X

c. Hirudinea

Hirudinea meliputi berbagai jenis lintah hirudo = lintah yang banyak terdapat di air tawar, air laut, dan di darat. Tubuh pipih dorsoventral dengan permukaan yang ditutupi kutikula dan tidak memiliki parapodia atau seta. Hewan ini memiliki alat pengisap pada bagian ujung anterior dan posterior, pengisap di ujung posterior ukurannya lebih besar. Lintah merupakan hewan hermafrodit, lubang kelamin jantan terletak di depan lubang kelamin betina. Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring, tembolok, lambung, rektum, dan anus. Peredaran darahnya tertutup dan bernapas melalui seluruh permukaan kulit. Alat eksresi berupa nefridium yang terdapat pada setiap segmen. Hewan ini mempunyai kelenjar ludah yang menghasilkan zat hirudin, mengandung bahan anti koagulasi yang dapat mencegah penggumpalan darah. Contoh Hirudo medicinalis lintah dan Haemadipsa javanica pacet.

6. Filum Mollusca