G. Hasil Pengujian Efek Antiinflamasi Topikal Ekstrak Etanol Daun Cassia
fistula L Dalam Ekspresi COX-2
Pada penelitian efek antiinflamasi ekstrak etanol daun Cassia fistula L. menunjukkan adanya ekspresi COX-2 pada daerah sub kutan. Ekspresi protein
COX-2 pada neutrofil dalam sel radang ditunjukan pada gambar 13a.
a
b
Gambar 13a. Ekspresi protein
COX-2 pada neutrofil
pengecatan imunohistokimia antibody COX-2 pembesaran 400x dan
1000x. Keterangan:
a. Sel yang tidak mengekspresikan COX-2 berwarna biru b. Sel yang mengekspresikan COX-2 berwarna coklat
Gambar 13a diatas menunjukkan adanya ekspresi COX-2 pada sel-sel radang, dengan adanya warna coklat yang terdapat pada sel-sel radang. Sedangkan, sel yang
masih berwarna biru menunjukkan bahwa pada sel tersebut tidak mengekspresikan COX-2. Penelitian sebelumnya Kim, et al., 2004 menunjukkan bahwa COX-2
yang banyak diekspresikan oleh sel-sel radang seperti pada sel mast dan makrofag. Untuk menentukan persen penghambatan inflamasi pada uji efek
antiinflamasi daun Cassia fistula L. setelah diberikan perlakuan. Persen penghambatan inflamasi dihitung pada masing-masing kelompok perlakuan,
dengan menggunakan uji statistik Shapiro-wilk untuk melihat apakah data penelitian yang diolah menunjukkan hasil yang terdistribusi normal atau tidak.
Hasil yang diperoleh dari uji Shapiro-wilk menunjukkan bahwa data yang diolah tidak terdistribusi secara normal yaitu dengan nilai p = 0,000 P 0,05. Apabila
data sudah tidak terdistribusi secara normal pengujian dilanjutkan dengan uji Kruskal wallis
untuk melihat data yang dianalisis apakah ada yang berbeda atau tidak. Setelah dilakukan uji tersebut didapatkan nilai p = 0,000 p 0,05, hal ini
menunjukkan bahwa data yang diolah terdapat kelompok yang berbeda bermakna. Kemudian dilanjutkan dengan uji Mann-whitney Test, pengujian tersebut untuk
mengetahui perbedaan antara kelompok perlakuan bermakna atau tidak bermakna. Hasil pada pengujian ini menunjukkan bahwa adanya persen penghambatan
inflamasi dengan penekanan ekspresi COX-2 antar tiap kelompok perlakuan terdapat perbedaan yang bermakna. Gambar mikroskopik dari kulit punggung
mencit dengan berbagai perlakuan dapat dilihat pada gambar 13b. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan ekstrak
daun Cassia fistula L. konsentrasi 2,5 dan kontrol positif menunjukkan persen penghambatan inflamasi dengan penekanan ekspresi COX-2 yang cukup tinggi
yaitu 18,06 dan 76,60. Kemudian pada kelompok perlakuan dengan konsentrasi 1,67 dan konsentrasi 3,75 persen penekanan COX-2 sebesar 14,55 dan
14,76. Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing kelompok perlakuan ekstrak daun Cassia fistula L. memiliki efek penekanan pada COX-2, akan tetapi efek
tersebut tidak setinggi pada kelompok kontrol, dapat dilihat pada gambar 14. Rerata
persen penghambatan inflamasi dalam penekanan COX-2 pada kelompok perlakuan beserta kontrol dapat dilihat pada tabel 3.
A. B.