34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian tentang efek antiinflamasi secara topikal dengan menggunakan ekstrak etanol daun Cassia fistula L. pada mencit, merupakan jenis penelitian
eksperimental murni dengan menggunakan rancangan acak lengkap pola searah.
B. Variabel penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel penelitian
a. Variabel utama 1 Variabel bebas : konsentrasi dari ektrak etanol Cassia fistula L.
2 Variabel tergantung : jumlah sel-sel neutrofil dan ekspresi pada COX-2 pada daerah sub kutan yang diinduksi karagenin dan
diberikan dengan ekstrak etanol daun Cassia fistula L. b. Variabel pengacau
1. Variabel pengacau terkendali a Subyek uji
: mencit betina b Umur subyek uji
: 2-3 bulan 6 –8 minggu
c Berat badan subyek uji : 20
–30 gram d Keadaan subyek uji
: sehat 2. Variabel pengacau tidak terkendali : kondisi patofisiologis
mencit yang digunakan dalam penelitian ini.
2. Skala Variabel
1. Ekstrak etanol-air daun Cassia fistula L. : skala nominal 2. Penghitungan jumlah sel neutrofil dan melihat ekspresi COX-2 dari efek
antiinflamasi : skala numerik
2. Definisi Operasional
a. Inflamasi merupakan mekanisme pertahanan tubuh sebagai respon normal terhadap trauma fisik, zat kimia berbahaya atau agen mikrobiologi. Adapun
respon yang umumnya muncul meliputi rubor kemerahan, kalor panas, dolor nyeri dan tumor pembengkakan.
b. Daun Cassia fistula L. yang digunakan merupakan daun yang berwarna hijau segar, tidak berlubang, serta tidak terdapat kotoran dari binatang kecil
yang didapat dari Kebun Obat Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. c. Ekstrak etanol daun Cassia fistula L. merupakan hasil ekstraksi simplisia
daun Cassia fistula L. seberat 25 gram yang dimaserasi pada 250 mL etanol 80 selama lima hari. Kemudian diremaserasi dalam jumlah pelarut yang
sama selama dua hari, disaring dengan kertas saring, dan dipekatkan dalam oven hingga menjadi ekstrak kental.
d. Konsentrasi ekstrak etanol daun Cassia fistula L. merupakan berat ekstrak kental etanol daun Cassia fistula L. gram dalam basis gram dengan
satuan bb. Konsentrasi ekstrak kental daun Cassia fistula L. yang digunakan adalah 1,67; 2,5; dan 3,75 .
e. Neutrofil merupakan jumlah neutrofi yang bermigrasi dari pembuluh darah ke daerah subkutan punggung mencit secara mikroskopik pada
pengukuran 24 jam setelah diinjeksikan karagenin 3 . f. Ekspresi COX-2 adalah ekspresi oleh sel-sel neutrofil yang diamati dengan
menggunakan metode imunohistokimia. Apabila terdapat ekspresi COX-2 akan terjadi perubahan warna menjadi coklat pada sel didaerah sub kutan.
g. Efek antiinflamsi ekstrak etanol daun Cassia fistula L. adalah kemampuan ekstrak etanol daun Cassia fistula L. untuk mengurangi akumulasi sel-sel
neutrofil dan penghambatan ekspresi COX-2 di daerah subkutan secara mikroskopik pada pengukuran 24 jam setelah diinjeksi karagenin 3 .
h. Pemberian secara topikal ekstrak daun Cassia fistula L. dilakukan dengan cara mengoleskan sediaan sebanyak 0,1 gram secara tipis yang menutupi
area seluas 2,25 cm
2
1,5 cm x 1,5 cm pada kulit punggung kulit mencit setelah pemberian dengan karagenin secara merata.
i. Injeksi subkutan merupakan injeksi yang dilakukan pada jaringan di bawah kulit pada punggung kulit mencit yang sudah dicukur rambutnya terlebih
dahulu.
C. Bahan Penelitian
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : 1.
Hewan uji pada penelitian ini mengunakan mencit galur swiss yang berumur sekitar 6
– 8 minggu 2-3 bulan dengan bobot sekitar 20- 30 gram dalam
kondisi yang sehat yang diperoleh dari Laboratorium Imuno Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bahan uji : daun Cassia fistula L. diperoleh dari Lingkungan kampus III
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3.
Karagenin tipe I Sigma Chemical co. sebagai Inflamatogen diperoleh dari Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi Falkutas Farmasi Universitas
Islam Indonesia Yogyakarta. 4.
Etanol 80 diperoleh dari PT. Brataco di Jl. Letjend Suprapto No. 70, Ngampilan, Yogyakarta.
5. NaCl 0,9 sebagai pelarut karagenin diperoleh dari Apotek K-24
Yogyakarta. 6.
Akuades diperoleh dari PT. Brataco di Jl. Letjend Suprapto No. 70, Ngampilan, Yogyakarta.
7. Biocream® sebagai basis krim diproduksi oleh Meck, diperoleh dari Apotek
K-24 Yogyakarta, Depok, Sleman, Yogyakarta. 8.
Hidrokortison cream sebagai kontrol positif mengandung hidrokortison asetat 2.5 diproduksi oleh Galenium, diperoleh dari dari Apotek K-24
Yogyakarta, Depok, Sleman, Yogyakarta. 9.
Veet® sebagai perontok bulu diproduksi oleh Reckitt Benckiser, diperoleh dari Alfamart Paingan Sleman.
D. Alat Penelitian dan Instrumen Penelitian
Alat – alat yang digunakan dalam penelitian terdiri dari :
1. Alat dan bahan Ekstraksi :
a. Oven b. Etanol
c. Mesin penyerbuk d. Ayakan no. 40
e. Alat – alat gelas
Labu ukur, gelas beker, erlenmeyer, gelas ukur, cawan porselin, pipet tetes, batang pengaduk dan gelas arloji.
2. Alat induksi dan pengukuran edema kulit punggung mencit dan lain-lain
a. Gunting b. Alat pencukur bulu mencit
c. Spuit injeksi 1 ml d. Mortir dan stamper
e. Neraca analitik f. Stopwatch
g. Jangka sorong digital h. Mikroskop cahaya Olympus® CX21
3. Alat dan bahan yang digunakan untuk pemotongan organ kulit
a. Karton b. Container
c. Papan lilin dan pines
d. Gunting bedah e. Pinset
f. Formalin 10
E. Tata cara Penelitian