Informan J 35 Hasil Penelitian

tangganya seandainya terindikasi gagal. Dengan kata lain, orang akan pasrah dengan situasi keluarga barunya. Situasi yang seperti ini membuat perkawinan bukan dilihat sebagai sesuatu yang sakral seperti yang dianut dalam Gereja Katolik. Sebab, situasi yang tidak kondusif dalam keluarga malahan menciptakan banyak masalah baru; seperti penelantaran dan kekerasan dalam rumah tangga.

3. Informan L 25

Bpk L 25 memaknai perkawinan dalam masyarakat Manggarai sebagai penderitaan. Konteks perkawinan adat masyarakat Manggarai sangat mengedepankan terciptanya hubungan kekerabatan antara kedua belah pihak hubungan baik antara keluarga besar besanan. Hal ini menjadi tujuan dari perkawinan masyarakat Manggarai selain untuk meneruskan keturunan. Bpk L 25 menambahkan, idealnya sebuah perkawinan harus dilandaskan pada kedewasaan pola pikir. Perkawinan di Manggarai tidaklah terlalu memperhatikan faktor ekonomi dan psikologis diri saat hendak menikah. Kebanyakan, masyarakat lebih menilai segi kematangan fisik semata. Masyarakat Manggarai tidak melihat bahwa kematangan secara ekonomi sebagai salah satu indikator keharmonisan keluarga. Ketidakharmonisan ini berekses pada tindakan lain seperti kekerasan dalam rumah tangga. Jika dirujuk lagi ke depan, permintaan paca yang terlampau besar menjadi faktor utama yang dapat dijadikan alasan degradasi ekonomi keluarga-keluarga baru. Paca yang begitu besar berangkat dari budaya pesta masyarakat Manggarai saat ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

I. Analisis

Menganalisis hasil wawancara ini, peneliti bersandar pada penelusuran fenomena menurut Heidegger seperti yang dijelaskan pada bab-bab sebelumnya. Kekuatan analisis fenomena Heidegger terletak pada kemampuannya untuk menelusuri perihal yang paling esensial dari kenampakkan suatu fenomena. Kenam pakkan yang dimaksud Heidegger ialah “penampakkan penampilan” seperti yang telah diulas panjang lebar pada bab tiga. Langkah-langkah yang dipakai peneliti juga diperkuat dengan teknik analisis data Creswell. Kekuatan teknik analisis Creswell terletak pada usaha peneliti untuk membedakan wilayah data dan interpretasi peneliti. Kesadaran peneliti akan usaha Creswell mengamini cita-cita fenomenologi Heidegger maka penggabungan kedua teknik analisis data ini mampu melahirkan sebuah analisis yang tajam tentang fenomena yang diteliti. Atas dasar seperti di atas maka peneliti menganalisis fenomena seperti berikut. Paca dalam tradisi masyarakat Manggarai jaman dahulu diterapkan pada perkawinan cangkang. Perkawinan cangkang lazim dipraktikkan oleh kaum bangsawan atau kaum dengan kondisi ekonomi sangat kuat Bagul, 1996. Adanya penetrasi budaya Ihromi, 2006 dari ilmu pengetahuan barat dan agama barat turut mempengaruhi pola pikir masyarakat terutama tentang perkawinan yang sehat secara genetis. Sehingga relatif pada saat ini praktik perkawinan cangkang sudah dilakukan secara luas bagi masyarakat Manggarai. Boleh dikatakan bahwa perkawinan cangkang berlaku bagi semua lapisan masyarakat adat Manggarai saat ini.