religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat Ihromi, 2006. Dalam konteks
seperti ini kebudayaan tidak terbatas pada artefak tetapi lebih kepada segala sesuatu yang dmenyangkut pola pikir, cara pandang, dan perilaku kelompok
tertentu.
E. Kerangka Berpikir
Religi
Tradisi Masyarakat
Manggarai Sifat
Tujuan
Teknologi Bahasa
Perkawinan
Makna perkawinan bagi suami
Syarat
Dirasakan Kesenian
Pencaharaian
Ilmu pe- ngetahuan
organisasi
neumena
fenomena PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB III METODE PENELITIAN
Beberapa pokok masuk dalam ulasan pada bab ini; diantaranya paradigma yang digunakan sebagai koridor dalam penelitian; termasuk di dalamnya ialah
protokol wawancara, informan yang diwawancarai, populasi, serta teknik sampling. Hal lain yang dimuat dalam bab ini untuk mempertegas fokus
penelitian. Tujuannya ingin mendeskripsikan dinamika makna perkawinan pada Masyarakat Manggarai. Selain itu, bab ini mengemukakan teknik analisis data
seperti mengorganisasikan data, pengelompokkan kategori, tema, pola jawaban, uji asumsi, dan mencari alternatif penjelasan data.
D. Paradigma dan Pendekatan Penelitian
Paradigma penelitian
kualitatif ini
menggunakan pendekatan
fenomenologi. Menurut Straus dan Corbin dalam Creswell 1998, yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan temuan-
temuan yang tidak bisa dicapai melalui perhitungan kuantitatif. Pendekatan kualitatif merupakan suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan
pada metodologi yang menyelidiki fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata,
laporan terinci dari pandangan informan, dan melakukan studi pada situasi yang alami Creswell, 1998. Bogdan dan Bilken 1992 juga mengungkapkan
pandangannya perihal pendekatan kualitatif. Kualitatif bagi mereka adalah salah satu
prosedur penelitian
yang menghasilkan
data deskripsi
berupa ucapan atau catatan tentang perilaku orang-orang yang diamati. Poerwandari 1998 juga mengungkapkan penelitian kualitatif adalah penelitian
untuk menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif; seperti transkripsi wawancara, catatan lapangan, gambar, foto rekaman video dan lain-
lain. Pandangan beberapa tokoh terkemuka dapat dirangkum dengan pernyatan
ini; penelitian kualitatif dinilai sebagai deskripsi tentang segala sesuatu pada informan yang tengah diteliti. Dalam penelitian kualitatif perlu menekankan
pentingnya kedekatan dengan orang-orang dan situasi penelitian. Hal ini penting agar peneliti memperoleh pemahaman jelas tentang realitas dan kondisi kehidupan
nyataPatton dalam Poerwandari, 1998. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan fenomenologi.
Penelitian fenomenologi berusaha menjelaskan makna konsep atau pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada individu. Penelitian ini dilakukan
dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji.
Sebelum lebih jauh mengulas pokok fenomenologi, peneliti berusaha menjelaskan terlebih dahulu dasar lahirnya fenomenologi yang menjadi landasan
utama penelitian ini. Menurut Creswell 1998, pendekatan fenomenologi menunda semua penilaian tentang sikap yang alami sampai ditemukan dasar
tertentu. Penundaan ini biasa disebut epoche jangka waktu. Konsep epoche mengidentifikasikan pokok pembeda wilayah data informan dengan interpretasi
peneliti. Konsep epoche memiliki posisi yang menentukan, sebab peneliti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI