Langkah keempat adalah produk diuji oleh pakar. Produk hasil pengembangan diuji cobakan oleh:
a. Pakar Bahasa Indonesia, yaitu orang yang ahli dalam Bahasa Indonesia sehingga peneliti mengetahui kesalahan dalam penggunaan bahasa pada modul
dan mengetahui kelayakan produk yang sedang dikembangkan. b. Pakar IPA, yaitu orang yang ahli dalam IPA sehingga peneliti mengetahui
praktikum-praktikum yang sudah dikembangkan sesuai dengan materi yang dipilih dan mengetahui kelayakan produk yang sedang dikembangkan.
Langkah kelima adalah menganalisis dan merevisi produk berdasarkan komentar dan saran validator. Pada langkah keenam adalah uji lapangan. Produk
yang telah direvisi diuji cobakan pada kelompok kecil yang terdiri dari 4 siswa SDN 1 Bareng Lor Klaten. Setelah itu, dilakukan uji kelas di SD Kanisius
Ganjuran Yogyakarta kelas IV yang berjumlah 21 siswa. Pada langkah ketujuh peneliti melakukan revisi terakhir berdasarkan hasil analisis validasi lapangan.
Hasil revisi terakhir akan menjadi salah satu sumber belajar yaitu modul praktikum IPA yang layak digunakan untuk pembelajaran IPA kelas IV.
3.4 Uji Coba Produk
Uji produk modul praktikum IPA dilakukan untuk memperoleh penilaian terhadap kelayakan produk yang telah dikembangkan peneliti. Data yang
diperoleh dari uji coba produk digunakan untuk memperbaiki dan menyempurnakan modul. Uji produk kepada para pakar bertujuan untuk
memperoleh masukan, kritikan dan penilaian terhadap kelayakan produk yang dikembangkan peneliti. Uji terbatas dilakukan kepada 4 siswa kelas IV SDN 1
Bareng Lor. Sedangkan uji lapangan dilakukan kepada 19 siswa dari 21 siswa kelas IV SD Kanisius Ganjuran. Uji lapangan ini bertujuan untuk meningkatkan
sikap berpikir kritis pada siswa.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan dalam waktu penelitian dengan menggunakan suatu metode Arikunto, 2002:126. Dalam
penelitian ini, peneliti mengambil instrumen pengumpulan data berupa daftar pertanyaan kuesioner, wawancara, observasi. Daftar pertanyaan kuesioner
diberikan kepada guru dan siswa untuk mengetahui analisis kebutuhan. Lembar kuesioner berisi pertanyaan terhadap indikator terhadap produk Modul Praktikum
IPA yang dibuat peneliti. Daftar pertanyaan wawancara diberikan kepada siswa, guru, dan kepala sekolah ketika melakukan wawancara untuk mengetahui analisis
kebutuhan. Observasi dilakukan pada saat pembelajaran IPA berlangsung untuk analisis kebutuhan. Nilai akhir kuesioner dari pakarahli, guru kelas IV, dan siswa
digunakan sebagai bahan masukan dalam pengembangan modul praktikum IPA sebagai suplemen kurikulum 2013. Kisi-kisi analisis kebutuhan dapat dilihat
dihalaman selanjutnya dalam tabel 3.1, tabel 3.2, tabel 3.3, tabel 3.4, tabel 3.5 dan tabel 3.6.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Observasi No.
Item Kisi-kisi Observasi
Objek yang Diamati
1,2 Ketersediaan modul praktikum IPA untuk
mengajar. Adanya modul praktikum IPA yang
digunakan guru ketika mengajar. 3
Partisipasi siswa dalam praktikum IPA. Siswa
mengikuti setiap
proses kegiatan belajar seperti melakukan
tahap-tahap praktikum, mengerjakan soal, bertanya dan mau menjawab
pertanyaan dari guru.
4,5 Kesulitan belajar yang dialami siswa
dalam pembelajaran IPA. Siswa mengalami kesulitan mengikuti
praktikum IPA di kelas. Siswa mengalami kesulitan memahami
materi praktikum IPA yang diberikan guru.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Kepala Sekolah No
Topik Pertanyaan No Pertanyaan
1 Informasi
yang berkaitan
dengan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013
1,2 2
Adanya kegiatan
praktikum dalam
pelaksanaan kurikulum
2013 pada
pembelajaran IPA 3
3 Kesulitan yang dialami guru dengan adanya
kurikulum 2013 4,5,6
4 Ketersediaan
sumber belajar
yang digunakan di sekolah antara lain:
a. Modul praktikum IPA kelas IV
yang sudah ada di sekolah b.
Pengadaan modul praktikum IPA di sekolah
7,8
5 Ketersediaan anggaran sekolah untuk
pengadaan modul praktikum dan kegiatan praktikum dalam pembelajaran IPA.
9
6 Penggunaan modul praktikum IPA dalam
pembelajaran 10
7 Pendapat
BapakIbu kepala
sekolah mengenai modul praktikum IPA yang baik
dan menarik. 11
8 Pendapatan rata-rata orang tua siswa dan
kemampuan siswa untuk membeli modul. 12
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Guru Kelas No
Topik Pertanyaan No Pertanyaan
1 Informasi
yang berkaitan
dengan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013
1,2 2
Kesulitan yang dialami guru dengan adanya kurikulum 2013
3,4 3
Persiapan guru mengajar berdasarkan kurikulum 2013
5 4
Adanya kegiatan
praktikum dalam
pelaksanaan kurikulum
2013 pada
pembelajaran IPA 6
5 Ketersediaan
sumber belajar
yang digunakan di sekolah antara lain:
a. Modul praktikum IPA kelas IV yang sudah ada di sekolah.
b. Pengadaan modul praktikum IPA di sekolah.
7
6 Kesulitan yang dialami guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran IPA 8
7 Usaha yang dilakukan untuk mengatasi
kesulitan dalam menyampaikan materi. 9
8 Pendapat
bapakibu guru
dalam penggunaan modul praktikum IPA sebagai
suplemen kurikulum 2013. 10,11
9 Pendapat BapakIbu guru mengenai modul
praktikum IPA yang baik dan menarik. 12
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa Kelas IV No
Topik Pertanyaan No Pertanyaan
1. Tanggapan siswa terhadap pembelajaran IPA
di kelas. 1
2. Penggunaan modul praktikum IPA dalam
pembelajaran di kelas. 2
3. Pemahaman siswa terhadap materi IPA yang
diajarkan 3
4. Penggunaan sumber belajar
4 5.
Penggunaan modul praktikum 5,6
6. Pendapat siswa tentang modul yang menarik
7 7.
Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran IPA
8,9
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan terhadap Siswa No.
Indikator No. Item
1. Adanya penggunaan modul praktikum IPA
dalam pembelajaran IPA di kelas. 1
2 Pendapat siswa tentang cara belajar
2 4
Keaktifan siswa saat pembelajaran di kelas 3
5 Penggunaan sumber belajar
4,5 6
Kesulitan yang dialami siswa dalam belajar IPA
6,7 7
Pendapat siswa tentang modul yang baik dan menarik
8,9
Tabel 3.6 Kisi- kisi kuesioner Analisis kebutuhan untuk guru No.
Indikator No. Item
1. Penggunaan modul praktikum IPA dalam
pembelajaran. 1,2,3,10
2 Kriteria modul praktikum IPA
4,5,9 3
Isi modul praktikum IPA 6,7
4 Kegiatan praktikum IPA
8
Data penilaian validasi instrumen analisis kebutuhan yang diperoleh dari dua validator:
Penilaian validasi instrumen observasi:
Dosen 1 : Total skor keseluruhan : 14
Skor terbobot X =
× 10
= × 10 =
28
Dosen 2 : Total skor keseluruhan : 12
Skor terbobot X =
× 10
= × 10
=
24
Penilaian validasi instrumen wawancara:
Dosen 1 : Total skor keseluruhan : 14
Skor terbobot X =
× 10
= × 10 =
28 Dosen 2 :
Total skor keseluruhan : 12 Skor terbobot X
=
× 10
= × 10 =
24
Penilaian validasi instrumen kuesioner analisis kebutuhan:
Dosen 1 : Total skor keseluruhan : 14
Skor terbobot X =
× 10
= × 10
=
28
Dosen 2 : Total skor keseluruhan : 13
Skor terbobot X =
× 10
= × 10 =
32,5 Berdasarkan hasil penilaian dari dosen 1 diperoleh hasil validasi instrumen
observasi dengan skor 28, kuesioner dengan skor 28 dan wawancara dengan skor 28 maka dapat disimpulkan bahwa keseluruhan instrumen sudah layak digunakan
namun masih perlu diperbaiki. Sedangkan hasil penilaian dari dosen 2 diperoleh hasil validasi instrumen observasi dengan skor 24, kuesioner dengan skor 26, dan
wawancara dengan skor 24 maka dapat disimpulkan bahwa keseluruhan
instrumen sudah layak digunakan namun perlu diperbaiki. Setelah itu peneliti melakukan perbaikan sesuai dengan saran yang diberikan oleh dosen.
3.6 Teknik Pengumpulan Data