Media Pembelajaran Modul Kajian Pustaka .1

8. Uji lapangan skala yang lebih luas lagi dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan angket, selanjutnya data tersebut dianalisis. 9. Revisi akhir produk berdasarkan hasil analisis data pada uji lapangan terakhir. 10. Desiminasi dan melaporkan produk akhir hasil penelitian dan pengembangan. Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian untuk menghasilkan produk. Penelitian dan pengembangan dilakukan dengan melakukan tahap perencanaan, pengumpulan informasi, membuat produk, memvalidasi produk, memperbaiki produk, mengujikan produk dengan uji terbatas, merevisi produk agar lebih baik, mengujikan kembali dengan uji yang lebih luas, merevisi akhir produk, lalu melaporkan produk akhir pengembangan.

2.1.2 Media Pembelajaran

Munadi 2010:7-8 menyatakan media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Media adalah sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar Arsyad, 2007:5. Gerlach Ely dalam Arsyad 2007:3 mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar Gagne:1970 dalam Sadiman, dkk, 2009:6. Gagne dan Brigs dalam Arsyad 2007:4 secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide gambar bingkai, foto, gambar, grafik, televisi dan komputer. Jadi dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sumber belajar yang dapat membantu siswa dan guru dalam memahami materi. Untuk mendukung proses pembelajaran, guru membutuhkan media belajar yang dapat digunakan sebagai sumber belajar pelengkap untuk menunjang pembelajaran.

2.1.3 Modul

Modul adalah sebuah bingkisan bahan pelajaran tertulis yang dapat dipelajari oleh anak dengan auto aktivitasnya, dimana layanan dan bimbingan gurupamong diatur sedikit mungkin Soemirat, 1980:3. Modul pada dasarnya adalah sebuah bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik sesuai tingkat pengetahuan dan usia mereka, agar mereka dapat belajar sendiri mandiri dengan bantuan atau bimbingan yang minimal dari pendidik Prastowo, 2013:106. Menurut Nasution 1984:206-208 modul adalah media pembelajaran yang di dalamnya terdiri dari kegiatan belajar yang dibuat untuk membantu siswa mencapai tujuan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswa. Fungsi modul menurut Soemirat 1980:4 adalah sebagai alat untuk mengkomunikasikan unit pelajaran kepada siswa secara individual, untuk kemudian difahami, dimengerti dan dapat menyelesaikan tugas-tugas yang ada, dengan sedikit mungkin layanan dan bimbingan dari guru. Tujuan penyusunan atau pembuatan modul menurut Prastowo 2013:108-109, antara lain: a. Agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan pendidik yang minimal. b. Agar peran pendidik tidak terlalu dominan dan otoriter dalam kegiatan pembelajaran. c. Melatih kejujuran peserta didik. d. Mengkamodasi berbagai tingkat dan kecepatan belajar peserta didik. Bagi peserta didik yang kecepatan belajarnya tinggi, maka mereka dapat belajar lebih cepat serta menyelesaikan modul dengan lebih cepat pula. Dan, sebaliknya bagi yang lambat, maka mereka dipersilahkan untuk mengulanginya kembali. e. Agar peserta didik mampu mengukur sendiri tingkat penguasaan materi yang telah dipelajari. Jadi dapat disimpulkan bahwa modul adalah sumber belajar tambahan yang dapat digunakan oleh guru dan siswa. Fungsi modul bagi siswa untuk melatih siswa menjadi pribadi yang mandiri dalam melakukan kegiatan pembelajaran, tidak selalu mengikuti apa yang dikatakan guru dan siswa menjadi mengerti sejauh mana dirinya sudah memahami materi yang sedang dipelajari. Peran guru hanya sebagai fasilitator yang menjadi pendamping siswa dan bukan menjadi sumber satu-satunya ketika pembelajaran berlangsung.

2.1.4 Kurikulum 2013