Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Definisi Operasional

7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan dari penelitian ini adalah : 1. Bagaimana proses pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi untuk pembelajaran membaca siswa kelas II B SD Negeri Dayuharjo tahun pelajaran 20162017? 2. Bagaimana kualitas produk buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi yang layak untuk pembelajaran membaca siswa kelas II B SD Negeri Dayuharjo tahun pelajaran 20162017?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang akan dicapai dalam penelitian pengembangkan buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi adalah : 1. Menjelaskan bagaimana proses pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi untuk pembelajaran membaca siswa kelas II B SD Negeri Dayuharjo tahun pelajaran 20162017. 2. Mendeskripsikan bagaimana kualitas pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi untuk pembelajaran membaca siswa kelas II B SD Negeri Dayuharjo tahun pelajaran 20162017. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1`Bagi Siswa Penelitian ini diharapkan mampu memotivasi dan memperkenalkan siswa untuk mengetahui lebih dalam mengenai pendidikan anti korupsi melalui buku cerita bergambar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8

1.4.2 Bagi Guru

Pelaksanaan penelitian ini diharapkan membuat guru dapat mempergunakan buku cerita bergambar ini sebagai referensi dalam mengajar khususnya mengajarkan nilai anti korupsi. Selain itu, melalui pengembangan buku cerita bergambar ini diharapkan dapat menambah variasi pada kegiatan pembelajaran membaca sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan dan menarik minat siswa dalam belajar membaca.

1.4.3 Bagi Sekolah

Pengembangan buku cerita bergambar ini diharapkan menambah perbendaharaan buku cerita bergambar di sekolah. Selain itu, hadirnya buku cerita bergambar ini juga dapat dipergunakan sebagai referensi milik sekolah dalam pengenalan nilai anti korupsi pada siswa khususnya kelas bawah. 1.4.4 Bagi prodi PGSD Penelitian pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi ini dapat menambah pustaka prodi PGSD Universitas Sanata Dharma terkait dengan pengembangan buku cerita bergambar untuk pembelajaran membaca kelas II SD.

1.4.5 Bagi Peneliti

Memberikan tambahan wawasan dan pengalaman bagi peneliti dalam mengembangkan buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi. Peneliti mengharapkan melalui hadirnya buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi ini dapat membantu dalam pembelajaran membaca anak sekaligus memperkenalkan nilai anti korupsi yang bersinggungan dengan dunia anak. 9

1.5 Definisi Operasional

1. Membaca adalah kegiatan aktif yang dilakukan untuk memperoleh informasi terkait makna tulisan penulis yang didapatkan melalui berbagai media tulis atau media lainnya. 2. Buku cerita bergambar adalah buku yang dibuat dengan memadukan cerita, gambar dan bahasa yang sederhana serta dikemas halaman sampul yang menarik. 3. Pendidikan anti korupsi adalah usaha sadar dan terencana dalam memberikan penanaman dan penguatan nilai-nilai dalam membentuk sikap anti korupsi yang diharapkan mampu diwujudkan generasi muda dalam usaha melawan korupsi. 1.6 Spesifikasi Produk Spesifikasi produk yang dihasilkan adalah : 1. Disesuaikan menurut tahap perkembangan anak yaitu konkret dan bahasa yang digunakan sederhana. 2. Pembuatan buku cerita bergambar didesain penuh warna dan dikemas menarik supaya meningkatkan minat anak dalam membaca. 3. Dilengkapi dengan komponen kata pengantar, panduan penggunaan buku, kesimpulan, dan refleksi. 4. Bersifat kontekstual atau terkait dengan lingkungan sekitar anak. 5. Buku cerita bergambar dicetak dengan menggunakan kertas ivory 230 pada bagian sampul buku, sedangkan isi buku dicetak dengan kertas AP Art Paper berukuran A4 21,0 cm x 29,7 cm. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 6. Buku ini dibuat menggunakan gambar manual yang dipadukan ke dalam Adobe Photoshop CS6. 7. Produk buku cerita bergambar memiliki jumlah halaman sebanyak 26 lembar sudah termasuk sampul bagian depan dan belakang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pendidikan Anti Korupsi

2.1.1.1 Pengertian Korupsi

Korupsi merupakan permasalahan yang banyak dihadapi oleh negara-negara di dunia tak terkecuali di Indonesia. Korupsi bagaikan penyakit yang sukar disembuhkan dan merupakan fenomena yang kompleks Wijaya, 2014 : 4. Istilah korupsi dalam Syarbini dan Arbain 2014 : 4 berasal dari bahasa Latin “corruptus” atau “corruptio” yang berarti “to abuse” menyalahgunakan atau “to deviate” menyimpang. Korupsi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Wijaya, 2014 : 4 adalah busuk, palsu, suap. Korupsi adalah tindakan yang menyebabkan negara menjadi bangkrut dengan pengaruh luar biasa seperti hancurnya perekonomian, pelayanan kesehatan tidak memadai, dan rusaknya sistem pendidikan sehingga membudaya dalam kehidupan bangsa indonesia. Korupsi menurut Hamzah dalam Syarbini dan Arbain, 2014 : 7 adalah kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian, dan kata-kata atau ucapan yang memfitnah. Korupsi diartikan secara lebih luas adalah perbuatan yang merugikan orang lain dan juga menyimpang. Perbuatan merugikan dan menyimpang ini perlu mendapat perhatian khusus oleh negara. Di Indonesia, korupsi tergolong ekstra ordinary crime, karena telah merusak tidak hanya keuangan Negara dan potensi ekonomi Negara, tetapi juga telah meluluhlantahkan pilar-pilar sosio budaya,