Ekstraksi Sampel HASIL DAN PEMBAHASAN

kemudian dioven pada suhu 50 o C selama 24 jam sampai cukup kering untuk diserbuk. Pada penelitian ini, yang diteliti adalah kulit jeruk nipis tanpa minyak atsiri yang terkandung dalam kulit tersebut, sehingga metode pengeringan dengan menggunakan panas oven yang dapat menghilangkan kandungan minyak atsiri pada kulit jeruk nipis tidak menjadi masalah. Kulit yang telah kering dan rapuh dihaluskan dengan mesin penyerbuk. Tujuan dari penyerbukan ini adalah untuk memperkecil ukuran permukaan sampel uji sehingga luas kontak antara sampel dan penyari akan semakin besar dan proses penyarian akan lebih optimum. Kemudian serbuk kulit jeruk dilewatkan ayakan dengan no.mesh 40 agar ukuran partikel serbuk homogen.

D. Ekstraksi Sampel

Ekstraksi yang dipilih untuk penelitian ini adalah maserasi. Metode maserasi memiliki beberapa kelebihan di antara metode ekstraksi lainnya. Selain dapat menjaga stabilitas senyawa fenolik yang terekstraksi dari sampel, metode ini juga menguntungkan karena sederhana dan mudah dilakukan. Proses maserasi dilakukan dengan melarutkan sampel ke dalam cairan penyari. Larutan penyari yang digunakan yaitu etanol 70 . Cairan penyari etanol 70 ini dipilih karena senyawa-senyawa flavonoid mudah larut di dalam pelarut metanol maupun etanol yang mengandung air 20-50 Bruneton, 1999 dan proses maserasi ini dibantu dengan alat shaker. Penggunaan shaker pada proses maserasi bertujuan untuk membantu agar hasil ekstraksi lebih maksimal dan efektif. Adanya bantuan kinetik dari shaker akan membantu penyari untuk kontak langsung dan berpenetrasi ke dalam sel-sel tanaman. Proses maserasi ini dilakukan selama tiga hari. Selanjutnya cairan penyari dipisahkan dari ampas serbuk kulit jeruk dengan disaring. Penyaringan ini menggunakan corong Buchner yang dilapisi kertas saring dan dibantu dengan pompa vakum. Pompa vakum digunakan untuk membantu mempercepat proses penyaringan. Ampas hasil penyarian kemudian diremaserasi lagi dengan menambahkan penyari etanol yang baru dengan volume yang sama selama tiga hari seperti sebelumnya. Dan hasil remaserasi dipisahkan dengan penyarinya dengan disaring menggunakan corong Buchner. Tujuan dari remaserasi ini yaitu untuk menyari senyawa-senyawa yang mungkin belum sempat terekstraksi karena penyari yang sudah jenuh. Hasil maserasi dan remaserasi digabung menjadi satu dan diuapkan pelarutnya menggunakan vacuum rotary evaporator. Prinsip dari alat ini yaitu penguapan dengan penurunan tekanan. Jika tekanan uap suatu cairan sama dengan tekanan atmosfer, maka cairan akan mendidih dan menguap pada titik didih normalnya. Oleh sebab itu, dengan adanya vakum akan menurunkan tekanan pada alat di bawah tekanan atmosfer sehingga menyebabkan suatu cairan mendidih di bawah titik didih normalnya. Penguapan pelarut dengan menggunakan rotary evaporator direkomendasikan untuk residu yang tidak tahan panas karena temperatur pada penangas air pada rotary evaporator lebih rendah jika dibanding pada penangas air biasa Patiram, Brajendra Azad Thakur dan Ramesh, 2007. Setelah itu, proses penguapan pelarut ini dilanjutkan dengan menggunakan oven pada suhu 50 o C untuk menghilangkan sisa-sisa penyari sampai diperoleh ekstrak etanol kulit jeruk nipis pada bobot tetap. Ekstrak etanol kulit jeruk yang didapat kemudian dilarutkan dalam air hangat karena ekstrak sulit untuk dilarutkan dalam air dingin. Ekstrak yang telah larut kemudian diektraksi cair-cair dengan wash bensin dengan perbandingan wash bensin : air 1:1 vv menggunakan corong pisah. Ekstraksi cair-cair digunakan sebagai cara untuk praperlakuan sampel atau clean-up sampel untuk memisahkan analit dari komponen-komponen matriks yang mungkin mengganggu pada saat kuantifikasi atau deteksi analit Gandjar, 2007. Prinsip dari ekstraksi cair-cair merupakan pemisahan dua atau lebih senyawa yang saling campur berdasarkan perbedaan polaritas dengan menggunakan dua pelarut yang memiliki perbedaan polaritas yang tidak saling campur. Analit-analit yang mudah terekstraksi ke pelarut organik adalah molekul-molekul netral yang bersifat non- polar atau agak polar. Sementara itu, senyawa polar dan juga senyawa-senyawa yang mudah mengalami ionisasi akan tertahan dalam fase air. Pada partisi ini, fraksi air akan berada di bagian bawah dan wash bensin di atas. Hal ini dikarenakan bobot jenis air 0,996 gml lebih besar jika dibandingkan dengan wash bensin 0,730 gml. Bagian yang polar seperti polifenol dan flavonoid akan terlarut ke dalam air, sedangkan bagian non polar seperti klorofil dan lipid akan terlarut ke dalam wash bensin. Proses ekstraksi ini dilakukan berulang sampai tiga kali sampai pelarut wash bensin menjadi bening yang menandakan bahwa tidak ada lagi senyawa-senyawa yang tidak diinginkan yang terlarut di dalam fraksi air. Fraksi yang diambil pada partisi ini adalah fraksi air yang mengandung polifenol dan flavonoid, sedangkan fraksi wash bensin tidak digunakan karena senyawa- senyawa yang terlarut bukan merupakan senyawa yang ingin diuji dalam penelitian ini. Setelah itu, proses partisi dilanjutkan kembali menggunakan pelarut yang berbeda, yaitu etil asetat yang berbobot jenis 0,898 gml dengan perbandingan volume 1:1 vv. Pada partisi ini, etil asetat berada di atas karena bobot jenis air lebih besar 0,996 gml dibandingkan etil asetat. Proses ekstraksi ini juga dilakukan berulang, yakni tiga kali sampai pelarut etil asetat menjadi bening. Hal ini menandakan bahwa tidak ada lagi senyawa yang larut dalam pelarut etil asetat. Pada proses partisi ini, fraksi yang diambil adalah fraksi etil asetat karena sebagian besar senyawa-senyawa flavonoid larut dalam fraksi etil asetat. Fraksi etil asetat yang didapat, dievaporasi menggunakan vacuum rotary evaporator untuk menghilangkan pelarut. Kemudian dioven untuk menguapkan sisa-sisa etil asetat sampai didapat bobot tetap fraksi etil asetat ekstrak etanolik. Fraksi etil asetat ini yang akan digunakan untuk uji aktivitas antioksidan dan ditetapkan kandungan fenolik total yang dinyatakan sebagai ekivalen asam galat. Berat fraksi etil asetat yang didapat yaitu 245 mg dan disimpan dalam eksikator untuk menjaga stabilitas senyawa dari pengaruh cahaya maupun kelembaban lingkungan.

E. Uji Pendahuluan

Dokumen yang terkait

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol daun trengguli (Cassia fistula L.).

0 2 114

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol buah anggur Bali (Vitis vinifera L.).

0 0 11

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak metanol kulit buah jeruk lemon (Citrus x limon (L.) Burm. f.).

0 1 96

Uji daya antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit jeruk manis (Citrus sinensis (L.) Osbeck).

0 3 96

Uji aktivitas penangkapan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanolik kulit buah jeruk purut ( Citrus hystrix DC.).

1 8 100

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1 Difenil 2 Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol daun trengguli

1 2 112

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1 difenil 2 pikrilhidrazil dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol buah anggur Bali

0 2 9

Uji daya antioksidan menggunakan radikal 1.1-Difenil-2-Pikrilhidrazil dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit jeruk nipis ( Citrus aurantifolia (Christm.) Swingle) - USD Repository

0 0 103

UJI DAYA ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN RADIKAL 1,1-DIFENIL-2- PIKRILHIDRAZIL DAN PENETAPAN KANDUNGAN FENOLIK TOTAL FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL KULIT JERUK MANIS (Citrus sinensis (L.) Osbeck)

0 0 94

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak metanol kulit buah jeruk lemon (Citrus x limon (L.) Burm. f.) - USD Repository

0 1 94