Gambar 4. Hasil uji pendahuluan aktivitas antioksidan A = larutan DPPH + larutan fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit jeruk nipis, B =
kontrol negatif [larutan DPPH], C = kontrol positif [larutan DPPH + larutan rutin]
Gambar 5. Hasil uji pendahuluan aktivitas antioksidan A = larutan fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit jeruk nipis + metanol, B = larutan
rutin + metanol
F. Optimasi Metode Uji Aktivitas Antioksidan
1. Penentuan λ
maks
metode uji aktivitas antioksidan
Penentuan panjang gelombang λ maksimum bertujuan untuk memperoleh panjang gelombang dimana senyawa uji menghasilkan serapan
maksimum. Beberapa alasan harus menggunakan λ maksimum, yaitu pada λ maksimum kepekaannya juga m
aksimum karena pada λ tersebut perubahan absorbansi untuk setiap satuan konsentrasi adalah
paling besar; pada λ maksimal bentuk kurva absorbansi datar dan pada kondisi tersebut hukum Lambert-Beer
tercapai; dan jika dilakukan pengukuran ulang maka kesalahan yang disebabkan pemasangan ulang panjang gelombang akan kecil sekali Gandjar dan Rohman,
2012. Penentuan λ maksimum ini dilakukan dengan scanning panjang
gelombang serapan maksimum pada 400-600 nm. Dalam penelitian ini yang
A B
diukur adalah absorbansi dari larutan radikal DPPH. DPPH memiliki gugus kromofor dan auksokrom pada struktur kimianya sehingga mampu memberikan
serapan. Gugus kromofor adalah gugus atau atom dalam senyawa organik yang mampu menyerap sinar ultraviolet dan juga sinar tampak, sedangkan auksokrom
merupakan gugus fungsional yang mempunyai pasangan elektron bebas. Adanya gugus auksokrom yang terikat pada gugus kromofor maka akan mengakibatkan
pergeseran pita absorbansi menuju panjang gelombang yang lebih besar Gandjar, 2012.
Gambar 6. Gugus kromofor dan auksokrom DPPH
Penentuan panjang gelombang serapan maksimum ini dilakukan dengan scanning
pada panjang gelombang 400-600 nm terhadap tiga konsentrasi larutan DPPH tanpa adanya penambahan sampel. Hal ini bertujuan untuk memperoleh
absorbansi DPPH saja tanpa gangguan absorbansi senyawa-senyawa lain dari sampel.
Dari hasil scanning diperoleh panjang gelombang serapan maksimum DPPH, yaitu 516 nm lampiran 5. Hasil ini berbeda dengan panjang gelombang
maksimum teoritis DPPH yaitu 517 nm. Namun berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam Farmakope Indonesia edisi IV, batas pergeseran yang
diperbolehkan sebesar 2 nm sehingga panjang gelombang serapan maksimum yang diperoleh pada penelitian ini masih masuk dalam range dan diperbolehkan
untuk digunakan.
2. Penentuan operating time metode uji aktivitas antioksidan