E. Tata Cara Penelitian
1. Determinasi tanaman
Determinasi tanaman
jeruk nipis
dilakukan di
Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.
2. Pemilihan dan pengumpulan bahan
Pengumpulan sampel jeruk nipis diambil langsung di perkebunan yang berlokasi di Purwokerto, Jawa Tengah, dengan memilih jeruk dengan usia
tertentu yang merupakan usia konsumsi dari buah jeruk tersebut. Jeruk nipis dipilih dan dipilah yang memiliki kondisi paling baik kemudian dikupas dan
diambil kulitnya sebagai sampel yang akan dipreparasi dan diuji.
3. Preparasi simplisia
Kulit jeruk nipis dicuci bersih, ditiriskan dan diiris tipis. Kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 50-55
o
C selama 24 jam. Simplisia kering ditandai dengan kulit jeruk yang telah menjadi rapuh. Kemudian kulit jeruk
kering diserbuk kasar dengan menggunakan mesin penyerbuk dan dilewatkan ayakan dengan nomor mesh 40.
4. Ekstraksi simplisia
Sebanyak 10 g serbuk simplisia kulit jeruk nipis dimasukkan ke dalam bejana maserasi, ditambah dengan 100 ml etanol 70 sampai terendam
sempurna dan dicampur homogen. Campuran dimaserasi pada suhu ruangan
selama tiga hari. Filtrat diperoleh melalui penyaringan menggunakan kertas saring kasar dengan bantuan corong Buchner dan pompa vakum. Ampas
penyaringan diremaserasi dengan 100 ml etanol 70 kembali selama tiga hari. Kemudian filtrat dicampur dengan filtrat terdahulu. Keseluruhan filtrat diuapkan
pelarutnya dengan vacuum rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak etanol kental kulit jeruk nipis.
5. Fraksinasi
Ekstrak etanol kental kulit jeruk nipis dilarutkan dalam 100 ml air hangat dan dilakukan ekstraksi cair-cair menggunakan wash bensin dengan
perbandingan larutan ekstrak : wash bensin 1:1 vv, sehingga dihasilkan fraksi air dan wash bensin. Fraksi yang diambil yaitu fraksi air untuk kemudian
diekstraksi kembali menggunakan etil asetat 1:1 vv, sehingga didapatkan fraksi air dan fraksi etil asetat. Ambil fraksi etil asetat. Kemudian fraksi etil
asetat diuapkan dengan vacuum rotary evaporator sehingga didapatkan ekstrak etil asetat kental dan dioven sampai didapatkan bobot tetap. Ekstrak ini yang
digunakan untuk analisis selanjutnya.
6. Pembuatan larutan pembanding, baku, dan uji