Validasi Metode Uji Aktivitas Antioksidan

dan sedang, sedangkan untuk konsentrasi tinggi belum stabil tetapi penurunan tidaklah besar.

G. Validasi Metode Uji Aktivitas Antioksidan

Validasi metode analisis merupakan suatu tahapan penting dalam penjaminan mutu analisis kuantitatif. Tujuan suatu metode analisis adalah tidak hanya untuk menentukan estimasi kebenaran nilai sebenarnya atau bias dan presisi, akan tetapi juga untuk mengevaluasi resiko-resiko yang dapat diekspresikan dengan ketidakpastian pengukuran yang terkait dengan hasil analisis Gandjar, 2012. Pada penelitian ini, parameter validasi yang ditentukan antara lain linieritas, , presisi, dan juga spesifitas. Linieritas suatu metode merupakan ukuran seberapa baik kurva kalibrasi yang menghubungkan antara konsentrasi x dengan respon y. Linieritas ini dapat diukur dengan melakukan pengukuran tunggal pada konsentrasi yang berbeda. Pada penelitian ini digunakan lima konsentrasi rutin dan juga sampel uji yang berbeda-beda dan dilakukan tiga kali replikasi. Linieritas dilihat dari nilai regresi linier antara konsentrasi larutan rutin dan sampel uji terhadap IC Inhibitor Concentration. Dari tiga persamaan yang didapat, dipilih persamaan yang memiliki nilai r paling baik untuk divalidasi. Untuk pembanding rutin diperoleh dari replikasi III dengan persamaan y = 1,7697x + 5,8873 dan nilai r = 0,99649, sedangkan untuk sampel uji fraksi etil asetat diperoleh dari replikasi tiga dengan persamaan y = 0,0967x + 12,684 dan nilai r = 0,9959 Gambar 9. Kurva persamaan regresi linear aktivitas antioksidan rutin Gambar 10. Kurva persamaan regresi linear aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit jeruk nipis Jika dilihat dari kuva tersebut, terlihat bahwa ada korelasi antara konsentrasi rutin maupun sampel uji fraksi etil asetat dengan respon IC yang ditunjukkan dari koefisien korelasi grafik r yang mendekati satu. Semakin y = 1,7697x + 5,8873 r = 0,99649 0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 10 20 30 40 50 IC konsentrasi µgmL Kurva Persamaan Regresi Linear Aktivitas Antioksidan Rutin y = 0,0967x + 12,684 r = 0,9959 0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 100 200 300 400 500 600 700 800 IC konsentrasi µgmL Kurva Persamaan Regresi Linear Aktivitas Antioksidan Fraksi Etil Asetat Ekstrak Etanol Kulit Jeruk tinggi konsentrasi dari rutin dan sampel uji fraksi etil asetat, maka semakin besar pula IC yang dihasilkan. 1. Linieritas metode uji aktivitas antioksidan Linieritas suatu metode merupakan ukuran seberapa baik kurva kalibrasi yang menghubungkan antara konsentrasi x rutin dan juga fraksi etil asetat dengan respon y IC. Nilai koefisien korelasi r adalah indikator kualitas untuk parameter linieritas metode yang digunakan pada penentuan aktivitas antioksidan. Dari ketiga replikasirutin diperoleh suatu persamaan dengan nilai r sebagai berikut. Tabel I. Persamaan regresi linier kurva baku rutin Replikasi Persamaan regresi linier bx+a Nilai koefisien korelasi r 1 y = 1,5296x + 14,693 0,9957 2 y = 1,7328x + 7,8707 0,9953 3 y = 1,7697x + 5,8873 0,9964 Koefisien korelasi r yang paling bagus dari ketiga data tersebut Tabel 1 adalah replikasi III dengan r = 0,9964, sedangkan untuk fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit jeruk, dari ketiga replikasi diperoleh suatu persamaan dengan nilai r sebagai berikut. Tabel II. Persamaan regresi linier kurva fraksi etil asetat kulit jeruk nipis Replikasi Persamaan regresi linier bx+a Nilai koefisien korelasi r 1 y = 0,0957x + 14,120 0,9945 2 y = 0,0945x + 13,416 0,9932 3 y = 0,0967x + 12,684 0,9959 Koefisien korelasi r yang paling bagus dari ketiga data tersebut Tabel II adalah replikasi 3 dengan r = 0,9959. Menurut Australian Pesticides and Veterinary Medicine Authority 2004, persyaratan koefisien korelasi yang dapat diterima yaitu 0,99. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa nilai koefisien korelasi yang didapat baik rutin maupun fraksi etil asetat memiliki linieritas yang baik. 2. Presisi metode uji aktivitas antioksidan Presisi adalah ukuran keterulangan suatu metode analisis dari beberapa kali penentuan kadar suatu sampel dalam suatu pengukuran pada kondisi analisis yang sama. Presisi diekspresikan dengan nilai CV. Suatu metode dikatakan memiliki presisi yang baik apabila memiliki simpangan relatif yang kecil. Semakin kecil harga simpangan relatif maka semakin terjamin metode yang digunakan. Tabel III. Hasil CV uji aktivitas antioksidan rutin fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit jeruk nipis Rutin Fraksi etil asetat SD CV SD CV Seri 1 0,425 3,651 4,776 2,386 Seri 2 0,739 3,778 8,035 2,481 Seri 3 0,525 1,899 7,013 1,565 Seri 4 0,697 2,038 6,293 1,034 Seri 5 0,151 0,383 8,744 1,290 Menurut APVMA, persyaratan yang baik untuk CV dengan konsentrasi 1-10 adalah ≤ 5 . Berdasarkan data yang diperoleh Tabel III, maka dapat dikatakan bahwa metode ini memiliki presisi yang baik karena CV yang didapat kurang dari 5. 3. Spesifitas metode uji aktivitas antioksidan Spesifitas merupakan kemampuan suatu metode untuk analit yang dituju secara tepat dan spesifik dengan adanya komponen-komponen lain dalam matriks sampel. Pada pengujian ini, spesifitas uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH bisa dilihat dari spektra yang dihasilkan oleh pelarut metanol yang digunakan, senyawa pembanding rutin, senyawa uji dan larutan DPPH. Dari hasil spektra yang diperoleh menunjukkan tidak adanya serapan pada panjang gelombang maksimum laturan DPPH yaitu 516 nm, kecuali larutan DPPH sehingga nilai absorbansi yang nantinya terukur adalah nilai absorbansi dari larutan DPPH tanpa adanya intervensi absorbansi dari pelarut, senyawa rutin, maupun sampel yang ditambahkan ke dalam larutan DPPH lampiran 11.

H. Penentuan Aktivitas Antioksidan dengan Radikal Bebas

Dokumen yang terkait

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol daun trengguli (Cassia fistula L.).

0 2 114

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol buah anggur Bali (Vitis vinifera L.).

0 0 11

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak metanol kulit buah jeruk lemon (Citrus x limon (L.) Burm. f.).

0 1 96

Uji daya antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit jeruk manis (Citrus sinensis (L.) Osbeck).

0 3 96

Uji aktivitas penangkapan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanolik kulit buah jeruk purut ( Citrus hystrix DC.).

1 8 100

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1 Difenil 2 Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol daun trengguli

1 2 112

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1 difenil 2 pikrilhidrazil dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol buah anggur Bali

0 2 9

Uji daya antioksidan menggunakan radikal 1.1-Difenil-2-Pikrilhidrazil dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit jeruk nipis ( Citrus aurantifolia (Christm.) Swingle) - USD Repository

0 0 103

UJI DAYA ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN RADIKAL 1,1-DIFENIL-2- PIKRILHIDRAZIL DAN PENETAPAN KANDUNGAN FENOLIK TOTAL FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL KULIT JERUK MANIS (Citrus sinensis (L.) Osbeck)

0 0 94

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak metanol kulit buah jeruk lemon (Citrus x limon (L.) Burm. f.) - USD Repository

0 1 94