• Siswa mencatat apa yang dituliskan guru mengenai
tangki bocor ± 4 menit •
Guru memberikan contoh soal tangki bocor secara lisan ± 3 menit
• Guru menjelaskan cara pengerjaan contoh soal yang
diberikan sambil menulis di papan tulis ± 8 menit •
Siswa mencatat pengerjaan contoh soal tersebut ± 2 menit
• Guru memberikan latihan soal kepada siswa secara
lisan ± 3 menit Penutup
• Guru memberi salam penutup dan membuat soal latihan
sebagai PR 4. Video Keempat
Pembuka •
Guru membuka
pelajaran dengan
berdoa dan
melakukan komunikasi verbal ± 1 menit •
Guru melakukan tanya jawab dengan siswa dan menjelaskan materi pada pertemuan sebelumnya ±5
menit
Inti •
Beberapa siswa
mengerjakan latihan soal yang diberikan pada pertemuan sebelumnya dipapan tulis ±
8 menit •
Guru menjelaskan dan mengoreksi pekerjaan siswa mengenai tangki bocor dipapan tulis ± 4 menit
• Siswa mencatat rumus yang dituliskan guru dipapan
tulis ± 2 menit •
Guru menjelaskan pembahasan soal berikutnya dipapan tulis, tanpa meminta siswa mengerjakan dipapan tulis ±
7 menit •
Siswa maju ke depan untuk mengerjakan soal berikutnya ± 7 menit
• Siswa mencatat pekerjaan guru dan teman mereka ± 4
menit •
Guru memberi nasihat-nasihat ± 4 menit •
Guru menjelaskan mengenai venturimeter ± 10 menit, menggambar venturimeter, dan menulis rumus dipapan
tulis ± 3 menit •
Siswa mencatat penjelasan guru yang ditulis dipapan tulis mengenai venturimeter ± 3 menit
• Guru memberikan contoh soal secara lisan ± 1 menit
• Guru membahas contoh soal tersebut ± 3 menit
• Siswa menyalin pengerjaan contoh soal yang ada
dipapan tulis ± 2 menit Penutup
• Guru memberikan PR kepada siswa mengenai
venturimeter tanpa manometer 5. Video Kelima
Pada pertemuan kelima ini, aktivitas guru dapat dirinci sebagai berikut:
Pembuka •
Guru mengucapkan salam, berdoa dan melakukan komunikasi verbal ± 1 menit
Inti •
Guru menjelaskan mengenai venturimeter dengan manometer ± 1 menit
• Guru membahas soal yang diberikan pada pertemuan
sebelumnya ± 3 menit •
Guru menjelaskan mengenai gaya angkat pesawat ± 6 menit
• Siswa mencatat dari apa yang dituliskan guru dipapan
tulis saat guru menjelaskan ± 4 menit •
Guru memberikan contoh soal secara lisan ± 2 menit •
Guru menjelaskan cara penyelesaian contoh soal dipapan tulis ± 9 menit
• Siswa mencatat pembahasan soal yang dilakukan oleh
guru kemudian mencatat latihan soal yang diberikan oleh guru secara lisan ± 4 menit
• Guru memberikan contoh soal secara lisan ± 1,5 menit
• Siswa mengerjakan latihan soal hingga pelajaran selesai
± 1,5 menit Penutup
Guru mengucapkan salam Setelah mengelompokkan data kedalam aktivitas pembuka, inti,
dan penutup, aktivitas yang dilakukan dalam pembelajaran dari video pertama sampai terakhir kemudian dirangkum menjadi satu
ke dalam aktivitas yang lebih umum, dengan disertai keterangan waktu yang merupakan penjumlahan waktu dari video pertama
sampai video terakhir seperti pada tabel berikut :
Tabel 13. Rangkuman Aktivitas Guru dan Siswa dalam 5 x tatap muka
Aktivitas Jumlah Waktu
Guru menjelaskan ± 104 menit
Guru menulis dan menggambar ± 5 menit 49 detik
Guru memberikan contoh soal secara lisan ± 12 menit 30 detik
Siswa mencatat ± 36 menit
Siswa mengerjakan soal ± 48 menit 30 detik
b. Melalui Wawancara
Data yang diperoleh melalui wawancara ini dianalisis secara deskriptif dengan melihat gambaran umum mengenai gaya
mengajar guru. Hasil wawancara diperoleh dari 4 orang siswa yaitu siswa 1,2,3,5, dan dari guru fisika itu sendiri. Hasil dari wawancara
dengan siswa menunjukkan bahwa guru fisika yang ada di SMA Bhakti Karya banyak menggunakan metode ceramah
atau menjelaskan, mereka mengatakan bahwa praktikum jarang
dilakukan dan hanya dilakukan sebanyak 1 kali dalam satu semester. Didalam wawancara guru, diperoleh informasi bahwa
guru merasa siswa relatif bisa memahami baik itu dijelaskan kemudian langsung mengerjakan soal atau melalui praktikum.
Namun, siswa masih merasa kesulitan apabila mempelajari dari buku kemudian menyimpulkan atau menjawab pertanyaan sendiri.
Hal ini ditunjukkan dari wawancara berikut:
Peneliti: Lalu menurut ibu sendiri, anak anak-anak lebih suka belajar dengan cara seperti apa? Kebanyakan apakah cukup dengan
ibu menjelaskan, apakah sering meminta ayo bu praktikum, atau lihat gambar begitu?
Guru :oh kalau kelas XI IPA itu diajak apapun juga bisa, tapi yang
mengalami kesulitan itu kalau disuruh menulis literature. Jadi misalnya saya ambilkan buku perpustakaan, anak saya
suruh mempelajari kemudian menyimpulkan atau menjawab pertanyaan masih mengalami kesulitan. Yah kalau anak itu
relative bisa kalau diterangkan, apakah diterangkan itu langsung soal atau melalui praktik begitu
Guru juga tidak bisa menyimpulkan apakah mempunyai cara belajar tertentu bagi dirinya sendiri, cara belajar guru bergantung
pada materi yang dipelajari. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan wawancara berikut:
Peneliti: lalu bagaimana dengan cara ibu belajar? apakah lebih pada melakukan praktikum dan demonstrasi, atau dengan
mendengar penjelasan dengan rekaman, atau melihat gambar-
gambar begitu?
Guru :kalau saya itu ndak bisa menyimpulkan, relative tergantung
materi yang akan dipelajari lebih mudah memakai apa begitu
Karena guru tidak dapat menyimpulkan gaya belajarnya, dan cara belajarnya tergantung dengan materi. Rupanya guru juga
menerapkan cara ini dalam mengajar, menurutnya caranya mengajar bergantung pada materi yang akan disampaikan. Apabila
materi itu lebih cocok dilakukan dengan praktikum, maka guru akan mengajak siswa melakukan praktikum. Hal ini terdapat dalam
kutipan berikut:
Peneliti: nah, siswa menganggap bahwa fisika itu sulit kan bukan hal yang baru ya bu. Lalu dalam ibu menyampaikan materi, ibu
sering menggunakan cara mengajar dengan memperlihatkan gambar-gambar, symbol, atau grafik? Ataukah ibu mengajar
hanya dengan menjelaskan atau dengan praktikum begitu bu?
Guru : tergantung dari materi yang akan disampaikan. Seperti halnya kemarin kita berbicara tentang hukum Archimedes itu siswa
praktik, baru dilanjutkan ke teorinya. Lalu pada saat menentukan titik berat siswa juga praktik, jadi tidak mesti,
tergantung materi yang disampaikan
Guru memang lebih banyak menyajikan materi dengan menjelaskan, karena menurut guru siswa masih bingung jika tidak
dijelaskan. Guru juga menyatakan bahwa metode praktikum hanya digunakan paling banyak 50 di satu semester, sedangkan untuk
menampilkan gambar paling banyak 25 dalam satu semester.
Hal ini ditunjukkan dalam kutipan wawancara berikut:
Peneliti: lalu seberapa sering ibu melakukan praktikum dibandingkan dengan menjelaskan atau menampilkan gambar?
Guru: saya itu paling banyak hanya 50 untuk praktikum, tapi kalau untuk penampilan gambar hanya sedikit sekali sekitar 25.
Peneliti: tetapi yang paling sering ibu lakukan menjelaskan ya bu? Guru: iya menjelaskan, didalam praktikum juga ada penjelasan.
Karena sudah pernah saya coba untuk bekerja sendiri tapi
mereka bingung
Dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru dan siswa dapat disimpulkan bahwa guru lebih banyak menjelaskan daripada
melakukan praktikum maupun memperlihatkan gambar-gambar
D. Pembahasan 1. Gaya belajar siswa SMA Bhakti Karya Kaloran
Dalam penelitian ini, digunakan dua kuesioner untuk menentukan gaya belajar yang dimiliki oleh siswa yaitu kuesioner chek list dan
kuesioner pilihan ganda. Pada kuesioner dapat dilihat bahwa ada perbedaan antara ketiga gaya belajar yaitu gaya belajar visual,
auditorial, dan kinestetik. Dengan melihat nilai rata-rata yang paling besar dapat disimpulkan bahwa dari ketiga gaya belajar visual,
auditorial, dan kinestetik, gaya belajar yang paling dominan adalah gaya belajar visual.
Dan berdasarkan analisis data yang sudah dilakukan pada hasil pengisian kuesioner pilihan ganda, diperoleh bahwa sebanyak 41 siswa
dari 72 siswa di SMA Bhakti Karya cenderung pada gaya belajar
visual, sedangkan 31 siswa yang lain memiliki gaya belajar yang tidak bisa dibedakan. Dapat diartikan bahwa ke 31 siswa ini menggunakan
ketiga gaya belajar yang ada. Dan hasil ini mengkonfirmasi teori yang disebutkan oleh De Porter 2010:123 yang mengulas pendapat
Markova bahwa orang tidak hanya cenderung pada satu gaya belajar, mereka juga memanfaatkan kombinasi gaya belajar tertentu yang
memberi mereka bakat dan kekurangan alami tertentu. De Poter juga membahas pendapat Bandler dan Grinder meskipun kebanyakan orang
memiliki jalan ke ketiga gaya belajar, hampir semua orang cenderung pada salah satu gaya belajar. Hal ini ditunjukkan pada 41 siswa yang
cenderung pada satu gaya belajar yaitu gaya belajar visual. Hasil analisis antara kuesioner chek list ini ternyata memiliki kesamaan
dalam gaya belajar mana yang paling dominan. Dari kedua hasil dapat disimpulkan bahwa gaya belajar siswa yang paling dominan adalah
gaya belajar visual. Dalam menentukan gaya belajar, peneliti juga melakukan
wawancara terhadap enam siswa. Siswa ini merupakan enam siswa dari 41 siswa yang memiliki gaya belajar visual. Setelah dianalisis,
ternyata hasil wawancara tidak menunjukkan bahwa keenam siswa ini cenderung pada gaya belajar visual. Dari enam
siswa yang diwawancara, lima diantaranya yaitu siswa 5, 7, 8, 9, dan 10 cenderung
pada gaya belajar auditorial. Hal ini karena mereka lebih merasa terbantu dari apa yang mereka dengar daripada apa yang mereka lihat.
Kelima siswa ini lebih terbantu belajar dan memahami dengan mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru, daripada dengan
melihat gambar atau dengan praktikum. Hal ini terungkap dalam kutipan wawancara berikut:
Siswa 5:
Peneliti: lalu gimana cara kamu belajar biar kamu lebih mudah memahami? Apa mendengar penjelasan guru, atau cara praktikum lebih buat
kamu mengerti, atau cukup melihat grafik, symbol, gambar gitu tanpa dijelaskan terlebih dahulu?
Responden: lebih mudah kalau mendengarkan penjelasan dari guru, karena lebih
nyantol begitu
Siswa 7 :
Peneliti: nah,, untuk membantu kamu mengatasi kesulitan belajar fisik gimana? Apa kamu merasa sangat terbantu dengan penjelasan
guru? Responden: iya, sangat terbantu, karena begitu ada yang ga jelas, langsung
bisa bertanya kepada guru
Siswa 8 :
Peneliti : lalu usaha kamu untuk belajar fisika bagaimana? Apa kamu melihat-lihat gambar, grafik, symbol-simbol cukup kemudian
membaca penjelasannya, sehingga penjelasan guru tidak terlalu penting untuk kamu, atau bagaimana?
Responden: penjelasan guru itu sangat penting, kalau tidak dijelaskan ya tidak bisa
Siswa 9 :
Peneliti: lalu mana cara belajar yang paling membantu kamu, apa melihat gambar dan membaca keterangan, atau mendengarkan penjelasan
guru, atau praktikum? Responden : bisa menggunakan semua mbak, kalau praktek itu sendiri tapi
didampingi guru,
kalau lihat
gambar, juga
harus mendengarkan penjelasan guru
Peneliti : berarti mana yang paling pokok penting buat kamu? Responden : penjelasan dari guru