Melalui pola pendidikan yang menyelaraskan perkembangan IQ dan EQ
diharapkan dapat menghasilkan manusia-manusia yang berilmu pengetahuan, beretika moral, menjunjung tinggi martabat manusia dan
berguna dalam kehidupan bermasyarakat. Hal tersebut selaras dengan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003
pasal 3. Dalam UU Sisdiknas tersebut disebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa; bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dengan demikian, sekolah – pada khususnya – dan pendidikan – pada umumnya – harus menjadi wahana
agar individu peserta didik mengetahui, merasakan dan menjalankan nilai- nilai moral melalui latihan yang terus menerus sepanjang rentang pendidikan
itu berlangsung dalam setiap pembelajaran yang ada di sekolah. Jika tidak, maka sekolah betapapun tingginya hanya menjadi tempat untuk mengetahui
to achieve knowledge, not wisdom.
B. Identifikasi Masalah
Dalam rangka penulisan skripsi ini sangatlah penting mengidentifikasi masalah yang sebenarnya. Untuk itu perlulah diselidiki secara cermat
bagaimana proses internalisasi nilai-nilai moral pada kaum terdidik. Tentu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
saja, proses internalisasi nilai- nilai moral pada kaum terdidik hendaknya sudah dimulai sedari dini. Namun, dalam tulisan ini, penulis membatasi diri untuk
melakukan penelitian siswa tentang proses internalisasi nilai-nilai moral dalam setiap proses pengajaran bidang studi akuntansi di Sekolah Menengah
Kejuruan. Mengapa harus demikian? Karena, menanamkan nilai- nilai moral kepada peserta didik bukan hanya menjadi tanggung jawab pendidik yang
mengampu bidang studi agama, kewarganegaraan, atau bimbingan dan konseling; namun menjadi tanggung jawab semua pendidik, termasuk
pendidik bidang studi akuntansi. Untuk itu, penulis ingin mengetahui persepsi siswa tentang kandungan nilai moral yang diperoleh melalui proses pengajaran
bidang studi akuntansi di sekolah, khususnya SMK Sanjaya Sleman. Berdasarkan paparan yang telah penulis uraikan, penulis dalam tulisan
ini bermaksud untuk mengadakan penelitian yang berkaitan dengan kandungan nilai moral yang disampaikan oleh para pendidik dalam proses
pengajaran bidang studi akuntansi di Sekolah Menengah Kejuruan. Oleh sebab
itu, skripsi ini berjudul “PERSEPSI SISWA TERHADAP KANDUNGAN NILAI MORAL DALAM PENGAJARAN AKUNTANSI PADA SMK
SANJAYA SLEMAN.”
C. Batasan Masalah
Penelitian yang dilakukan terbatas pada sebelas nilai moral yaitu nilai religiositas, nilai kerendahan hati, nilai demokrasi, nilai sosialitas, nilai
kebenaran, nilai keberanian, nilai keadilan, nilai kejujuran, nilai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tanggungjawab, nilai keha ti- hatian dan nilai kepentingan umum di atas kepentingan pribadi yang ditanamkan guru akuntansi pada siswa pada SMK
Sanjaya Sleman.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang akan diteliti adalah:
Bagaimanakah persepsi siswa terhadap kandungan nilai moral dalam pengajaran akuntansi pada SMK Sanjaya Sleman ?
E. Tujuan Penelitian