Tidak ada perusahaan yang dapat berorientasi di semua pasar dan memuaskan semua kebutuhan, juga tidak ada yang dapat berorientasi
dengan baik dalam pasar yang luas. Perusahaan dapat berhasil jika mereka mendefinisikan pasar sasaran mereka dengan baik dan menyiapkan
program pemasaran yang sesuai. 1. Kebutuhan Pelanggan
Pemikiran berorientasi pada pelanggan mengharuskan perusahaan merumuskan kebutuhan pelanggan dari kaca mata pelanggan. Perusahaan
sangatlah bijaksana jika dapat mengukur kepuasan pelanggan secara teratur, karena bermanfaat untuk mengetahui kepuasan pelanggan.
3. Pemasaran Terpadu Pemasaran terpadu maksudnya jika semua departemen yang ada di
dalam perusahaan dapat bekerja sama untuk melayani kepentingan pelanggan. Pemasaran terpadu bisa terjadi pada dua level :
a. Berbagai fungsi pemasaran tenaga penjualan, periklanan, pelayanan pelanggan, manajemen produk, riset pemasaran harus bekerja sama.
Semua fungsi pemasaran ini harus dikoordinasi dari sudut pelanggan. b. Pemasaran harus dikoordinasikan dengan baik dengan bagian lain
perusahaan. Pemasaran tidak akan berjalan jika semua pegawai tidak menyadari dampaknya terhadap kepuasan konsumen.
4. Kemampuan menghasilkan laba Tujuan utama konsep pemasaran adalah membantu organisasi
mencapai tujuan mereka. Bagi perusahaan swasta, tujuan utamanya adalah laba dan bagi perusahaan nirlaba tujuan utamanya adalah bertahan hidup
dan menarik cukup dana guna melakukan pekerjaan yang bermanfaat. Perusahaan menghasilkan uang dengan cara memuaskan kebutuhan
pelanggan melalui produk yang lebih bagus dari pada pesaing.
H. Teori-teori perilaku konsumen
Untuk mengetahui dan memahami proses motivasi yang mendasari dan mengarahkan
perilaku konsumen
dalam melakukan
pembelian, perlu
dipelajari beberapa teori tentang perilaku konsumen Swastha dan Handoko, 1987: 34 sebagai berikut :
1. Teori Ekonomi Mikro Teori ekonomi mikro dikembangkan oleh para ahli ekonomi klasik
seperti Adam
Smith yang
pada akhirnya
menghasilkan doktrin
pertumbuhan ekonomi yang didasarkan atas prinsip bahwa manusia di dalam segala tindakan didorong oleh kepentingannya sendiri dan selalu
mempertimbangkan untung rugi yang akan didapat dari segala tingkah lakunya.
Teori ini didasarkan pada beberapa asumsi, yaitu : a. Bahwa
konsumen selalu
mencoba untuk
memaksimumkan kepuasannya dalam batas-batas kemampuan finansialnya.
b. Bahwa ia mempunyai pengetahuan tentang beberapa alternatif sumber untuk memuaskan kebutuhannya
c. Bahwa ia selalu bertindak dengan rasional. 2. Teori Psikologis
Teori psikologis ini mendasarkan pada faktor-faktor psikologis individu yang selalu dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan.
Pada dasarnya teori ini merupakan penerapan dari teori-teori psikologi dalam menganalisa perilaku konsumen. Tujuan mempelajari bidang
psikologi adalah : a. Mengumpulkan fakta-fakta perilaku konsumen dan mempelajari
hukum-hukum perilaku tersebut b. Psikologi berusaha untuk meramalkan perilaku konsumen
c. Psikologi bertujuan untuk mengontrol perilaku 3. Teori Sosiologi
Teori ini menitikberatkan pada hubungan dan pengaruh antar individu yang berkaitan dengan perilaku kelompok, sehingga dalam teori
ini analisis perilaku diarahkan pada kegiatan kelompok seperti keluarga, teman kerja, perkumpulan olah raga dan lain-lain. Perusahaan harus bisa
menentukan mana diantara lapisan-lapisan sosial yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap permintaan akan produk yang dihasilkan.
4. Teori Antropologi Teori ini lebih menekankan pada perilaku pembelian dari suatu
kelompok masyarakat yang lebih besar atau kelompok yang ruang lingkupnya sangat luas seperti kebudayaan, sub kebudayaan, dan kelas-
kelas sosial. Dengan menggunakan teori antropologi manajemen dapat mempelajari akibat-akibat yang ditimbulkan oleh faktor-faktor tersebut
terhadap perilaku konsumen. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI